Chapter 28

12.1K 1.7K 145
                                    














Hari berganti hari dan Tahun berganti tahun, Jaemin dan Renjun kini telah duduk dibangku SMA. Terus bersama. Jaemin tak membiarkan Renjun sendirian.

Tentu saja mengingat Insiden saat mereka berusia 7 tahun dan bagaimana Trauma Renjun hingga harus direhabilitasi membuatnya benar-benar menjaga Renjun.

Sekarang Jaemin tengah duduk disebuah cafe, dia baru saja mengantar Renjun pulang dan kemudian mampir di salah satu cafe dan memesan Americano.

Beberapa menit dia habiskan dengan hanya diam dan menikmati minumannya, hingga seorang anak lelaki dengan seragam yang sama dengannya duduk didepannya.

Kening Jaemin mengernyit tapi lelaki itu hanya tersenyum padanya. Jaemin bergidik ngeri, Apa dia gila?

"Na Jaemin? Benar?" Tanya-nya, Jaemin mengangguk.

"Ingin dengar sebuah cerita?" Tanya-nya lagi. Jaemin mengernyit bingung, Mungkin dia memang gila! Batinnya.

"Aku tidak gila. Hanya ingin membicarakan sesuatu denganmu."

Jaemin diam saja, menyimak apa yang akan dibicarakan lelaki itu.

"Sebelumnya, apakah kau pernah mendengar sebuah cerita tentang seorang pangeran dan kekasihnya?" Tanya lelaki itu, Jaemin menggeleng.

"Apakah Injun tak pernah menceritakannya padamu?"

Kening Jaemin mengernyit, kenapa dia bisa kenal Renjun? "Kenapa Renjun harus tahu cerita itu?"

"Kau tahu, saat aku menceritakan cerita itu padanya. Dia menangis tiba-tiba. Mengasihani nasib kekasih sang pangeran."

"Jangan berbelit-belit." Geram Jaemin, lelaki itu terkekeh kecil. Wajahnya tiba-tiba berubah serius.

"Dengarkan aku, Benang itu telah putus. Pertama kali olehmu dan yang kedua kalinya karena Renjun. Menurutmu, apa yang bisa dilakukan oleh benang putus? Tidak ada. Jika kalian tetap bersama, maka kalian tidak akan bahagia." Kata lelaki itu kemudian berdiri dari tempat duduknya dan pergi.

Jaemin mengernyit, berusaha mencari arti dari ucapan orang itu. Apa maksudnya dengan benang?

Pertemuannya dengan lelaki itu membawa tanda tanya besar dikepala Jaemin, apa maksudnya dengan jika kalian tetap bersama, maka kalian tidak akan bahagia?

Jaemin tersentak saat tangannya tiba-tiba ditarik oleh Renjun ke depan kelas. wajah pemuda manis itu memerah malu. Kening Jaemin mengernyit dan detik berikutnya wajahnya berubah kaget.

"A-aku menyukaimu, Nana. Ah, tidak! Aku mencintaimu lebih tepatnya!" Katanya, semua anak kelas bersorak riuh.

Huang Renjun menyatakan cintanya.

Jaemin terdiam, de javu, dadanya terasa sesak dan seperti biasa dia hanya diam sambil Menatap Renjun yang sekarang raut wajahnya berubah sendu.

Jaemin hanya takut, entah kenapa ucapan lelaki waktu itu terngiang-ngiang dikepalanya. Apa dia tidak akan bahagia jika bersama ku? Batinnya, lalu memilih untuk pergi meninggalkan Renjun yang kini berteriak.

"KAU MEMILIH DIAM BUKAN BERARTI MENOLAKKU KAN?! AKU AKAN TERUS MENGEJARMU, NA JAEMIN!" Teriaknya, Renjun tetaplah Renjun.

To be continued...

Publish: 31 Oktober 2020
Republish: 27 April 2021

Second ChanceWhere stories live. Discover now