bab 3

30 33 4
                                    

Kamu itu ibarat batu, yang susah di pecahkan, dan aku akan menjadi air nya, agar aku bisa menaklukan mu dengan perlahan
_anya azura_

Kasih vote part ini ya

Pagi ini berbeda dari biasa nya, anya yang sudah siap dengan seragam sekolah nya, berjalan di koridor sekolah, sambil membawa kotak makan, ia bersenandung ria, ia merasa pagi ini berbeda saja dari sebelum nya

Saat masuk ke dalam kelas, ia melihat seseorang yang ia cari, ia menghampiri dan duduk di sebelah nya

"Hai gan"

Yang di sapa, hanya melirik dan melanjutkan membaca nya

"Oh ya gan, gue bawa sarapan buat lo" anya menyodori kotak makan yang sudah ia siap kan

"Gue gak laper"
Jawab ganan dingin

"Tapi lo tau gak sih, gue udah capek tau, bangun pagi-pagi, cuma untuk membuatkan sarapan untuk lo, terima ya" anya masih keukeuh memberikan sarapan pada ganan

"Gak ada yang nyuruh lo, buat bikinin sarapan untuk gua"

"Ya sih" anya menaruh kotak makanan nya di pangkuan nya, ia memberikan nya lagi pada ganan "terima ya, please" ucap anya dengan mata berbinar nya

Ganan masih tidak mengubris nya, malang nya nasib anya, yang di tolak mentah-mentah, tapi bukan anya nama nya kalau tidak berjuang

"Lo lagi baca apa?" anya mendekat pada ganan, untuk melihat buku yang ganan baca

"Matematika"

"Gue boleh ikut belajar?"

Tidak ada sahutan, anya ibarat benda mati yang tidak sama sekali di lirik

Anya memandangi ganan, tak henti-henti nya ia memuji, ia akui, ganan begitu tampan dan mempesona, hanya saja ia cuek dan dingin, ia lebih memilih membaca buku, dari pada bermain dengan teman-teman nya

Sampai suara yang begitu familiar terdengar di telinganya

"Hai nya, lo ngapain di sini" sapa pria tersebut

Buyar semua lamunan nya, ia menatap seseorang yang sudah menyadarkan nya

"Heh mico" anya bangkit dari duduk nya "lo ganggu gue aja, tau gak"

"Ya ampun nya, gua cuma sapa lo, gue kangen tau sama lo" mico mengedipkan satu mata ny, membuat anya bergidik

"Kangen, kengen, tiap hari juga ketemu, sampe enek gue liat lo"

"Ya ampun nya, gue kemaren gak sekolah, mangkanya kangen"

"Terserah" anya duduk kembali,ia menopang dagu nya dengan kedua tangan nya

Mico melihat seseorang di sebelah anya, ia seperti mengenal nya, tetapi ia tidak bisa melihat nya, karna buku nya terhalang

"Eh lo anak baru ya, gua mico"
Mico mengulurkan tangan nya, ia terkejut saat ganan menurunkan buku nya, ia menarik kembali tangan nya, mata nya berubah menjadi sinis, begitu pun ganan, yang memandang nya begitu mematikan

Anya yang melihat merasa takut, seperti ada kilatan kebencian di mata mereka

"Lo berdua, kenapa?" tanya anya bingung, Tidak ada sahutan dari kedua nya

GANANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang