Kecewa.

5K 345 17
                                    


•LisaxLoren•

  Hubungan mereka sudah memasuki bulan kedua,Lisa selalu bahagia saat Loren berada di dekatnya,rasanya ia tak membutuhkan apa-apa lagi jika pemuda itu berada di sisinya.

Namun akhir-akhir ini Lisa merasa Loren sedikit berbeda,pemuda itu sudah jarang menjemputnya ke sekolah dan bahkan waktu berkencan pun mereka sudah tidak pernah. Lisa selalu berpikir positif akan hal itu,Loren pasti sedang sibuk karna pemuda itu sudah berada di tingkat akhir dan sebentar lagi akan melaksanakan Ujian Nasional.

"... Lis!"

Lisa tersentak kala bahunya ditepuk pelan oleh sahabatnya,Roseanne. Gadis bersurai panjang itu menatap Lisa dengan tatapan bertanya.

"Kok lo ngelamun?" tanya Rose sambil mencomot gorengan tempe milik Jennie yang berada di hadapannya.

Lisa menggeleng pelan,terkekeh kecil tiba-tiba,kenapa tadi ia melamun?

"Lo pasti lagi mikirin Loreng kan?" tanya Jisoo,gadis dengan bibir berbentuk hati itu memang suka asal bicara,dan anehnya selalu benar.

"Namanya Loren,Soo." koreksi Lisa,ikut mengambil gorengan tempe yang tadi dipesan Jennie.

Keempat sahabat itu sedang berkumpul di kantin,Lisa dan Rose yang masih menduduki bangku kelas sebelas memang sangat akrab dengan Jennie dan Jisoo yang notabenenya adalah kakak kelas.

"Gue udah jarang liat dia,biasanya lo selalu sama tuh anak." ujar Jennie setelah menyeruput es tehnya,ia mengelap mulutnya menggunakan tisu dan membuangnya ke tempat sampah.

"Loren sibuk kayaknya,udah kelas dua belas." ujar Lisa tidak yakin,ia melirik Jisoo dan Jennie yang menatapnya sanksi.

"Heh!Gue sama Jennie juga kelas dua belas,tapi gak sesibuk itu." cetus Jisoo sambil menatap Jennie meminta persetujuan.

Jennie mengangguk,ia melirik Lisa yang nampak tak bersemangat. "Selingkuh kali Lis."

"Bangsat!" dumel Lisa kesal,itu malah membuat Jennie meledakkan tawanya bersama dengan Rose dan Jisoo.

"Lo pada jangan doain yang buruk dong,sahabat macam apa lo semua." sungut Lisa dengan bibir mengerucut,sedetik kemudian maniknya melebar kala seorang pemuda mendekat ke arahnya.

"LOREN!!"

Pemuda bersurai hitam itu tak menampilkan ekspresi apapun,ia berdiri tepat di hadapan Lisa yang tersenyum lebar.

"Kamu kemana aj—"

"Kita putus!"

Keempat gadis itu mematung mendengar ucapan Loren,seakan tak percaya dengan apa yang keluar dari mulut pemuda yang menyandang status pacar Lisa itu.

"A-apa?" tanya Lisa dengan bibir bergetar,ia salah dengar kan?

"Gue mau kita putus,Lisa. Masih kurang jelas?"

Mata Lisa berkaca-kaca,ia sontak berdiri dan menatap Loren yang tampak biasa saja.

"T-tapi kenapa?"

"Karna gue gak cinta sama lo!udah lah,jangan ganggu gue lagi. Lo sama gue udah putus!"

Setelah itu Loren pergi,tanpa peduli Lisa yang hancur mendengar ucapan kasarnya,tidak peduli jika ucapannya menyakiti gadis sebaik Lisa.

Jennie mengepalkan tangan,ia menggebrak meja dengan keras membuat seluruh atensi beralih padanya. Gadis bermata kucing itu mendesis geram.

"Bajingan."

Sementara itu Lisa menangis dalam pelukan Jisoo,meneteskan air mata tanpa mengeluarkan isakan,Lisa menahannya sekuat mungkin.

"Gue bakal kasih pelajaran sama tuh fuckboy!" ujar Jennie dan nyaris berdiri,namun pergelangan tangannya ditahan oleh Rose,gadis itu menggeleng.

"Kita tenangin Lisa dulu."

Jennie mengangguk menurut,ketiganya membawa Lisa keluar dari kantin,menuju taman belakang guna menenangkan gadis berwajah bak barbie itu.

***


  Sudah dua hari sejak kabar putusnya Lisa dan Loren beredar,kini Lisa sudah ceria seperti biasanya,gadis itu tak lagi menangisi hubungannya yang sudah kandas,hei!Lisa tak semenyedihkan itu!ya ... Walaupun ia masih menyayangi Loren karna dulu pemuda itu seperti sangat menyayangi dirinya.

"Uwaahh,Udah berseri lagi ni muka."

Jennie datang dari arah parkiran dan berjalan di samping kiri Lisa,merangkul gadis itu dengan Jisoo di sebelah kanan Lisa.

"Rose mana?" tanya Lisa kala tak melihat sahabat dekatnya itu.

"Gak tau gue,telat mungkin." ujar Jisoo yang diangguki Jennie,keduanya berpisah di kelas Lisa sedangkan Jisoo dan Jennie segera menuju kelas mereka.

Tepat saat bel masuk berbunyi,Rose datang dengan nafas tersengal,keringat bercucuran di dahi dan lehernya membuat Lisa mengerutkan kening.

"Tumben amat lo telat?" tanya Lisa kala Rose sudah duduk disampingnya.

"Lis,gue mau cerita!"

Rose tidak menjawab pertanyaan Lisa,ia malah berujar cepat sekaligus tampak panik.

"Cerita apa?" tanya Lisa penasaran.

Rose menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya kasar,ia menatap Lisa lekat.

"K-kemarin Loren nembak gue!"

Lisa tersentak mendengar ucapan Rose,ia berusaha mengontrol raut wajahnya menjadi biasa saja.

"Terus?" tanya Lisa mencoba acuh,ia sebisa mungkin menahan sesak di dadanya.

Sedangkan Rose menatap Lisa segan,ia merasa bersalah. "Maafin gue Lis,L-loren bilang kalau ... Dia jadiin lo pacar biar bisa deket sama gue,tapi ... Tapi lo tau kan gue udah punya kak Chanyeol?" ujar Rose menjelaskan,ia tak ingin sahabatnya ini salah paham.

Lisa terkekeh kecil melihat raut wajah Rose yang nampak panik. "Kenapa lo harus minta maaf?gue udah gak punya hak atas dia,jadi ... Apapun yang dia lakukan udah bukan urusan gue,Rose."

"Gue merasa bersalah banget tau,Lis!Lorennya bajingan banget sih kesel gue." ujarnya geram,seenaknya saja Loren mengutarakan perasaan padanya padahal Rose sudah memiliki pacar.

"Udahlah jangan dipikirin." sahut Lisa enteng,dalam hati merasa sakit karna tau alasan Loren menjadikannya pacar hanya untuk bisa dekat dengan Rose.

Lisa ... Sangat kecewa,dengan Loren.

TBC.

Request by: aderw99_MYS

ONESHOOT•Lisa•Where stories live. Discover now