Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chan terbangun dan mendapati dirinya yang sudah terbaring di kasur king size dengan ruangan yang sangat mewah. Aroma terapi yang menenangkan pikiran pun tercium di ruangan itu. Chan melirik ke sekitarnya tetapi tidak ada orang, dia lihat pakaiannya semua nya sudah berganti, dia lihat juga beberapa lukanya yang sudah di obati.
"siapa sebenarnya dia?"
Chan berusaha untuk bangkit dari tidurnya tetapi badannya benar-benar menolak, semua nya terasa sakit, badannya terasa seperti di tusuk oleh jarum beribu-ribu kali sehingga dia harus tetap dengan posisi awalnya.
Cahaya sudah menerobos masuk melalui sela tirai disebelahnya. Hari sudah siang, dia merasa seperti terbangun di keesokan harinya setelah kejadian tadi, tetapi tidak dia terbangun di hari yang sama.
Terdengar beberapa keributan di luar, orang-orang tertawa dan teriakan amarah akibat orang lainnya yang mengejeknya, semua nya terdengar jelas karena mereka yang di luar berbicara dengan suara yang besar.
Tok tok tok...
Masuk lah seorang maid sambil membawa nampan berisikan makanan, minuman dan obat. Dia tersenyum pada Chan dan meletakkan nampan itu di nakas sebelah kasur.
"silahkan dimakan, saya harap anda memakannya kalau tidak tuan akan memarahi anda dan saya" kata maid itu dan permisi pamit.
Chan menatap makanan di sebelah nya, sungguh dia lapar dan haus tapi badannya amat susah digerakkan. Dengan berusaha keras dia duduk dan mengambil makanan itu.
"aku harap ini tidak ada racun di dalamnya"
Chan memakan soup itu, rasanya sangat nikmat dan sangat gurih. Setelah makan Chan pun menuruti perkataan maid tadi, dia minum obat tadi dan menaruh nya kembali.
"hemm... Aku rasa dia tak begitu jahat" gumamnya sendirian dan tersenyum tipis.
Cklek...
Kaget bukan main Chan langsung melihat ke sumber suara dan melihat seorang cowok yang sangat manis masuk ke dalam.
"hello, Bang Chan right?"
"yes"
Orang itu mendekat dengan senyumnya yang amat manis dan bersinar yang tidak hilang dari awal dia masuk tadi.
"aku hanya mengecek keadaan mu, dia sedang sibuk jadi aku yang menggantikan nya"
"dia? Siapa dia?"
"oh, belum tau ya? Kalau begitu anggap saja namanya Sam"
"sam?"
Orang itu mengangguk masih dengan senyum berserinya.
"panggil saja dia Sam"
"itu memang nama aslinya?"
"itu nama panggilan nya, kamu juga boleh memanggilnya Sammie, mungkin dia akan menyukainya"
