2

658 99 11
                                    

Jangan lupa vote, comment ya 🥰

"Ara!"

Seru seorang perempuan yang berlari ke arah Ara yang sedang asyik dengan novelnya di kelas. Ara terlihat sedikit terlonjak karena terkejut dengan seruan itu. Ia langsung memasang tampang ganasnya saat orang yang menyerukan namanya sudah berdiri di hadapannya.

"Eun Jung! Ngagetin aja sih!"

Yang dipanggil dengan sebutan Eun Jung hanya terkekeh dengan nafas yang masih tersengal-sengal. Ia duduk di tempatnya, tepat disebelah Ara. Yup, mereka adalah teman sebangku.

"Ya maaf."

"Ada apaan sih? Kayak gawat banget."

Ara menutup novel yang sejak tadi ia baca dan menatap Eun Jung dengan intens. Go Eun Jung, perempuan manis yang sudah bersahabat dengan Ara selama 2 bulan belakangan sejak kepindahan Ara ke Eggies High School.

"Gila, Ra. Gue gak nyangka. Parah. Elo pake pelet apaan?"

Ara mengernyit heran. Pelet? Memangnya apa yang sudah ia lakukan?

"Aku? Pelet? Maksud kamu apa sih?"

Eun Jung memutar bola matanya malas.

"Elo ya. Masih aja aku-kamu ngomong sama gue. Santai aja kalik."

"Maunya sih gitu. Tapi udah kebiasaan ngomong kayak gini."

Ara mengangkat bahunya sebagai tanda tidak tahu harus berbuat apa. Eun Jung tersenyum kecut. Sebenarnya, bagi Ara, mau seperti apa pun caranya berbicara dengan Eun Jung atau orang lain bukan masalah. Hanya saja, Ara terbiasa menggunakan aku-kamu.

Karena, menurut Ara kita tidak pernah tahu lawan bicara kita lebih tua atau bahkan lebih muda dari kita. Jadi Ara melakukan gaya bicara itu untuk formalitas dirinya saja. Ia ingin bisa sopan di hadapan semua orang.

Tapi, ia sendiri berjanji pada dirinya untuk membiasakan berbicara gue-elo dengan Eun Jung untuk bisa lebih akrab suatu hari nanti.

"Maksud kamu aku pake pelet itu gimana? Jelasin yang bener dong! Jangan setengah-setengah."

Ara mengomel dan menatap Eun Jung dengan tanda tanya besar. Ia lipat kedua tangannya di depan dadanya. Eun Jung menepuk dahinya sendiri.

"Sampe lupa gue. Elo daftar OSIS kan, ya?"

"Hm, iya. Kenapa emang?"

"Elo keterima jadi sekretaris OSIS! Demi apa!"

Ara menatap Eun Jung dengan tatapan bingung. Hanya karena Ara mendapat jabatan sebagai sekretaris OSIS, bukan berarti gadis itu pakai pelet kan?

"Jadi?"

Tanya Ara dengan wajah tanpa dosanya. Eun Jung mengepalkan tangannya di hadapan Ara dengan ekspresi gemasnya.

"Kenapa sih? Aku gak paham. Emang kenapa kalo aku jadi sekretaris OSIS?"

"Jadi gini. Ketua OSIS kita adalah Jay alias Park Jong Seong dan dia orang yang bakal milih semua anggota OSIS nya. Lo tau kan?"

Ara mengangguk untuk meng iyakan pertanyaan Eun Jung.

"Dia itu orang yang ambisius parah. Waktu dia kelas X dulu, dia jadi ketua OSIS dan sekarang dia jadi ketua OSIS lagi."

"Terus?"

Ara masih bingung dengan arah pembicaraan Eun Jung. Lalu, apa hubungannya Ara yang di terima sebagai sekretaris OSIS dengan keambisiusan seorang Park Jong Seong?

"Selama masa jabatan dia waktu dia di kelas X, bagian inti OSIS dimulai dari wakil sampe bendaharanya gak ada satupun yang cewek."

"Maksudnya?"

Before The Happy Ending || Jay EnhypenWhere stories live. Discover now