Prolog

196 27 6
                                    

HYYY GUYSSS AKU COME BACK DENGAN CERITA INI SEMOGA SUKAAAA!!!🌞🫂
HAPPY READING ✨

*****

"ROAR!" Sebuah teriakan keras dari seorang pemuda yang duduk di atas motor sport hitam elegan dengan jaket jeans kebanggan kelompoknya dengan lambang kepala singa di dada kiri serta di bagian punggung diberi tulisan 'ROAR' ditambahi dengan sebuah gambaran sekilas api yang membakar tulisan itu.

"YES, WE ARE!" teriak seluruh anggota dengan tak kalah keras dari ketua mereka. Disini di tempat ini mereka akan melakukan sebuah tawuran dengan geng motor lain yang sudah berani mengusik salah satu anggota mereka sehingga anggota mereka harus di rawat di rumah sakit akibat tusukan benda tajam di perutnya.

"SHOW YOUR DARK SIDE!" teriak ketua mereka lagi semakin menambah semangat mereka untuk membasmi musuh.

"SURE, WE DO!"

"GO! AND ATTACK!" Perintah dari sang ketua layaknya alarm sendiri bagi mereka untuk menghabisi musuh di depan mereka.

Kini kedua kubu sudah saling membaku hantam masing-masing, suara erangan kesakitan menjadi melodi tawuran ini. Di malam yang gelap ini, mereka seakan berubah menjadi iblis kejam untuk menghabisi semua lawannya tanpa ampun.

BUGH.

BUGH.

Suara hantaman antara tangan dan wajah membuat suasana semakin ricuh tetapi lain halnya dengan seorang pemuda yang menanggapi tawuran ini dengan santai.
Dia Devandra Ernata pemuda yang selalu bersikap tenang menghadapi lawan serta skill bela diri yang tak bisa diragukan. Pemuda dengan wajah tampan, badan atletis, serta kulit sawo matang yang eksotis ini selalu menjadi incaran kaum hawa.

BUGH!

"Slow man," ucap Devan ketika salah satu musuhnya berhasil menonjok wajah tampannya ini.

"Banyak bacot lo." jawab musuhnya membuat Devan terkekeh pelan.

"Lo yang banyak bacot."

BUGH.

BUGH.

PUG.

BUGH.

Tidak butuh waktu lama, Devan sudah berhasil melumpuhkan musuhnya dengan skill bela diri yang dia miliki. Mengusap darah di sisi bibirnya, Devan tersenyum sinis.

"Orang diam bukan berarti tak bisa melawan." Setelah mengatakan hal itu Devan pergi menemui sahabatnya yang sedang baku hantam dengan para musuhnya.

"Ayo lawan terus, lawan!" Support Devan membuat sahabatnya mendelik kesal.

"Anjing lo Dev, bukannya bantuin malah diem." Devan menaikan sebelah alisnya sombong.

"Kalo lo bisa beresin mereka kenapa harus gue?"

Sabar gue punya sahabat kek gini Batin Bima.

Bima Clebrato salah satu inti dari geng motor besar bernama ROAR pemuda bermarga Clebrato ini adalah salah satu sahabat Devan, berteman sejak kecil adalah salah satu alasan mengapa mereka begitu dekat.

"Selesai gue lawan musuh, gue bunuh lo!" ketus Bima membuat Devan tertawa tapi disela tawanya itu...

BUGH!

"Mampus!" ucap Bima ketika melihat sahabatnya itu terkena hantaman dari anggota mereka sendiri.

Devan memejamkan matanya menahan emosi, "Kok lo nonjok gue?" orang yang menjadi sasaran emosi itu seketika tersenyum tanpa dosa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Ruler's Shade (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang