US - TWENTY SIX

180 31 4
                                    

* US *

-

-

-

-

-


NEO CITY

2044

Drrrtttt

Suara getar ponsel dari atas meja kayu ditengah ruangan berlarian masuk ke indera pendengaran Aiden, ia terbangun dari tidur kurang nyenyaknya di sofa yang berada diruangan kerjanya sendiri. Tangannya meraba meja dengan mata tertutup mencoba mencari keberadaan ponsel miliknya, setelah menemukannya Aiden segera meraih ponsel hitam tersebut dan menerima panggilan usai dirinya benar-benar sadar dan mendudukkan diri diatas sofa.

"Hmm ya?" suara serak khasnya bangun tidur terdengar menyapa sang pemanggil, dirinya mungkin baru tidur 4 jam jika dihitung-hitung.

"Kau baru bangun Donghae Hyung?"

"Hmm iya.."

Sedetik

Dua detik

Aiden benar-benar membuka lebar kedua matanya yang sebelumnya terasa amat sangat berat dan menatap layar ponselnya untuk memastikan siapa yang menghubunginya ia berkedip beberapa kali menatap nama panggilan dari sang adik, tapi baru saja dia memanggil Aiden apa? Apa dirinya salah dengar??

"K-Kau memanggilku apa tadi?"

Jayden terkekeh mendengar reaksi Hyungnya tersebut, ia menatap sekeliling Sapphire City dari atap rooftop gedung tempatnya kini bernaung untuk sementara waktu sampai keadaan aman "Dong-Hae-Hyung.. apa kau terkejut mendengarnya Hyung?"

"Yaaak!! Kau, kupikir aku akan kehilanganmu saat mereka mengatakan kau terluka, dan sekarang kau tiba-tiba menghubungiku seperti ini secara tiba-tiba..."

Ia menjauhkan ponsel dari telinganya, Jayden masih mencintai gendang telinganya saat ini. Dan tak berniat membiarkan Aiden memecahkannya dari sambungan telepon "Berterima kasihlah pada besi besar di sirkus yang menimpa kepalaku hingga diriku mengingat semuanya.."

"Tapi apa benar kau tidak apa-apa? Apa kau benar-benar sudah ingat semuanya?"

Jayden mengangguk, namun karena ia sadar Aiden tak melihatnya maka dirinyapun segera berdehem pelan "Tentu Hyung aku baik-baik saja dan aku ingat semuanya, aku mengingat apa yang terjadi malam itu dan hari-hari sebelumnya.. Kuingat semuanya dengan jelas."

"Maafkan Hyung yang masih belum bisa menyelesaikan apa yang harus diselesaikan hingga kau masih berada disini sampai ingatanmu kembali.."

"Apa yang kau katakan eoh?" Jayden menghela nafasnya pelan "Mulai saat ini, berbagilah denganku Hyung, jangan menanggungnya seorang diri. Diriku pun tetap bagian dari House of Heaven bukan?"

"Baiklah, baiklah, jika ingatanmu tak kembali mungkin diriku masih berpikir kau adalah adik kecil yang harus kulindungi."

Dalam diam ia mendengarkan ucapan Jayden diseberang sana kemudian menatap ruang kerjanya dan terkekeh, ia merindukan adiknya berkali-kali lipat setelah mengetahui bahwa adiknya sudah mengingat dirinya dan masa lalu mereka.

"Apa kau yakin dirimu sudah baik-baik saja? Katamu kau tertimpa besi di sirkus bukankah itu akan membuat kepalamu semakin besar?"

"Yak Hyung... Kepalaku tidak besar, lagipula pengobatan ditempat ini amat sangat canggih dan diriku sangat aman disini. Aku akan kembali besok atau lusa mungkin, ada yang masih harus kukerjakan disini."

US - WELCOME TO FREAK SHOW [COMPLETE]Where stories live. Discover now