Prolog

510 31 12
                                    

Ricky Alvero. Itulah nama lengkapku. Pemuda berusia 17 tahun. Masih duduk di bangku SMA di sekolah swasta. Kelas 11 jurusan IPS.

Ricky, nama panggilan sehari-harinya. Ia menjalani kehidupan di dunia begitu datar. Tak ada kegiatan spesial yang dilakukan sehari-hari. Bangun pagi, sarapan, sekolah, belajar, pulang sekolah, mandi, makan dan tidur lagi.

Wajah tampan miliknya tak menjamin ia mendapatkan gadis cantik nan seksi. Sifat pemurung dan menyendiri menjadi ciri khasnya di lingkungan sekolah maupun rumah.

Setiap hari, saat pulang sekolah Ricky langsung menuju ke rumah dan pergi ke dalam kamar miliknya. Pintu di kunci rapat, jendela pun juga hingga lampu dibiarkan gelap gulita.

Ricky akan menonton anime ataupun bermain game online. Ia takkan mengenal waktu jika sudah melakukan aktivitas kegemarannya itu. Kedua orang tuanya sudah pasrah dengan kelakuan ajaib anak satu-satunya.

Ricky, pemuda yang mencintai gadis-gadis 2 dimensi. Ia sangat menyukai karakter Himejima Akeno di salah satu anime High School DxD, yang sering ia tonton sampai berulang kali. Genre Harem menjadi kebanggaan tersendiri.

Ia suka berandai-andai dihidupkan kembali, lalu masuk ke dalam dunia High School DxD. Ia pasti akan sangat senang dan membuat harem-nya sendiri.

🍁🍁🍁🍁🍁

Waktu telah berganti baru. Di hari libur Ricky memutuskan untuk membeli sebuah video game keluaran terbaru. Ia sudah menabung dari hasil uang jajan sekolah, kira-kira sekitar 500.000 rupiah telah ia kantongi.

Terik matahari pagi seakan membakar dirinya. Ia sudah menutupi bagian atas kepala sampai pinggang dengan hoodie hitam dan bagian bawah dengan celana panjang serta sepatu merah tua.

Ricky harus menaiki bus selama satu kali, lalu berjalan sekitar 2 kilometer untuk sampai di tempat tujuan. Toko game yang ia kunjungi sangat terkenal di daerah Surabaya.

Sebuah pemandangan indah menusuk indra penglihatannya. Antrian panjang sampai menutupi beberapa toko di sepanjang jalan.

"Huh!"

Ricky menghela napas berat. Ia datang di waktu yang kurang tepat. Ia juga melupakan satu hal yaitu toko game tersebut tengah promosi besar-besaran dikarenakan berulang tahun ke-5. Perjuangan berat yang ia lalui seakan tak berguna sama sekali. Ia pun harus rela mengikuti antrian panjang tersebut.

Satu jam, dua sampai empat jam telah berlalu. Ricky sudah berada di depan pintu toko game. Senyum kecil terukir di bibir, sebentar lagi ia akan mendapatkan game keluaran baru.

Tiba-tiba sebuah kejadian memilukan terjadi di seberang jalan. Seorang anak kecil berlari di tengah jalan hanya untuk mengambil sebuah bola mainan, yang mungkin sengaja ia lempar. Ibu dari anak kecil itu berusaha untuk mengejar anaknya, tetapi beberapa orang menghalau dirinya dengan memegang kedua tangan serta tubuhnya.

Ibu itu berusaha melepaskan diri. Namun, tenaganya seakan sudah terkuras habis. Airmata bercucuran dari balik mata indahnya, itu menurut penghilatan Ricky saja. Orang-orang di sekitar tak ada yang berani menyelamatkan si anak kecil.

Entah darimana, jiwa pahlawan muncul di dalam tubuh Ricky. Ia memutuskan untuk berlari sekuat tenaga menuju ke tengah jalan, hanya untuk menyelamatkan anak kecil itu.

Ricky mendorong tubuh anak itu. Ia melirik kecil kondisi tubuh anak tersebut, memastikan bahwa anak kecil itu selamat. Saat ia akan menyelamatkan diri juga, sebuah taksi mencium tubuhnya dengan penuh agresif.  Benturan keras tak dapat dihindarkan.

Tubuh Ricky terpental cukup jauh, hingga sampai di tempat posisi sebelumnya ia berdiri untuk mengantri. Suara jatuh ke tanah terdengar jelas bagi orang-orang disekitat lokasi kejadian. Pendarahan hebat dialami Ricky, pandangannya menjadi gelap. Hembusan napas terakhir pertanda ia telah tewas ditempat.

"Selamat datang... Ricky Alvero,"

🍁🍁⚰️⚰️🍁🍁

Phenex DxD RebornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang