[26] Permulaan

197 26 0
                                    

❝Apa itu Dora the Explorer?❞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Apa itu Dora the Explorer?

━━━━━🎈━━━━━


"Anak itu harus dimusnahkan.."

Matanya menyisir kesekeliling, sedari tadi hanya perkataan itu yang berulang kali bergema namun tak dapat ia lihat dimana wujud sumber suara. Semua gelap, ia terus berjalan hingga berlari cepat menjauh dari suara.

Suara yang akan terus dibencinya seumur hidup.

"Dia satu-satunya saksi mata"

Ia berteriak kencang seraya menjambak rambut panjangnya, sekujur tubuhnya secara tiba-tiba menjadi sakit. Bagai dipukul dan ditendang berkali-kali, kedua lututnya bersimpuh tidak kuasa menahan rasa sakit.

Kedua matanya melihat sepasang kaki mungil mengenakan sepatu sekolah yang lusuh, sekuat tenaga ia angkat kepalanya yang terasa sangat berat.

Dalam sekejap air mata deras keluar dari pelupuk matanya, bibirnya bergetar tidak bisa mengeluarkan suara sedikit pun. Seakan-akan pita suaranya telah putus detik itu juga.

Dihadapannya sekarang ada seorang anak kecil yang memiliki rupa sama persis dengan dirinya. Penampilannya sangat lusuh dengan rambut sebahu yang terurai acak-acakkan. Dengan pandangan kosong mengarah padanya, dia mengulurkan kedua tangan menyentuh tengkuknya.

Dia menyungging senyuman tipis.

Tanpa bisa dihindar, anak itu mencekik lehernya dengan kuat.

Ia berusaha melepaskan kedua tangan mungil itu dari lehernya, nafasnya telah pendek. Cengkraman anak itu sangat kuat sekali.

"T-tolong" lenguhnya tidak berdaya

Tubuhnya terlalu lemah untuk melawan walaupun yang mencekik hanya seorang anak kecil. Seluruh energi dalam dirinya seakan lenyap. Dipandangi wajah anak kecil itu sekali lagi, ulu hatinya menjadi ngilu ketika senyuman tipis itu berubah menjadi senyum lebar.

'Bodoh' katanya

Deg.

Tubuhnya terjerumus dalam lubang hitam, suara teriakkan dari berbagai arah mulai bersahutan. Kepalanya menggeleng tak kuasa mendengar tangisan menyedihkan sampai teriakkan penuh siksa dapat ia dengar dengan jelas. Berbagai macam makian dan sumpah serapah tertuju padanya.

Ia seorang pendosa. Tak layak disebut manusia.

"Kenapa harus aku?"

Gumannya sebelum akhirnya tercebur ke dalam air.

Air, salah satu mimpi terburuk untuknya. Tenang namun mematikan.

Jika air tersebut berhasil memenuhi seluruh rongga pernafasannya, ia telah siap bertemu dengan sang pencipta. Itu pun kalau Tuhan masih mau menerima pendosa sepertinya. Tapi tak apalah, kemana pun tempat akhiratnya, ia akan menerimanya sepenuh hati. Lebih baik ia terbakar oleh api neraka daripada harus hidup bersama dengan iblis berwujud manusia.

The Revenge [END]Where stories live. Discover now