Part 3

6.7K 480 58
                                    

hai hai sp yg nunggu cerita ini🤩
HEHE KEPEDEAN BAT GUA

jangan lupaa vote dan komen pemirsa:)

🍒

Pagi ini (Namakamu) bangun terlebih dahulu dari Iqbaal, hal pertama yang dilihatnya ketika buka mata ialah wajah polos Iqbaal yang sedang tertidur. (Namakamu) tersenyum dan tak urung semburat merah terlihat di kedua pipinya karena setelah semalam bermanja-manja ala mereka yang pasti tidak di luar batas, Iqbaal meminta izin untuk melamarnya. Hanya untuk acara tunangan, dikarenakan ia ingin dirinya terikat dengan hubungan yang lebih serius dari sekedar pacaran dengan (Namakamu).

"Masih pagi sayang, kenapa pipinya udah merah sih?" suara serak itu mengejutkan (Namakamu) yang sedang tenggelam pada bayangan malam tadi.

"Mas jangan gitu aku maluuuuuu!" (Namakamu) menenggelamkan wajahnya pada leher Iqbaal membuat laki-laki itu terkekeh dengan jakunnya yang naik-turun.

"Ya udah kalo gitu mending kamu mandi karena ini hari senin dan kamu harus sekolah." (Namakamu) mengangguk lalu menjauhkan wajahnya dari leher Iqbaal. Perempuan itu pun turun dari ranjang Iqbaal lalu berjalan menuju kamar mandi tak lupa membawa seragam sekolahnya dan pasti dalemannya.

Kurang lebih 30 menit didalam kamar mandi, (Namakamu) pun keluar dengan seragam rapihnya dan tentu sudah wangi parfume dirinya yang sengaja ia tingaal disini satu. Iqbaal yang sedang menecheck email di ponselnya pun menoleh saat wangi kesukaannya memasuki indera penciumannya.

"Mas mandi cepet, nanti kita telat." Iqbaal dengan cepat mematikan ponselnya lalu turun dari ranjang dan dengan cepat pula menghampiri (Namakamu) yang berada depan kaca rias, memelukanya dari samping dan mengecup kepalanya berkali-kali.

"Mas nanti aja cium-ciumnya, mandi dulu!"

"Iya sayanggg, cerwet amat sih nih istri aku."

"Masih calon." Iqbaal tersenyum. "Iya calonnnnn." Keduanya terkekeh.

Setelah itu Iqbaal masuk lalu (Namakamu) menyiapkn keperluan laki-lali itu.

Kini (Namakamu) dan Iqbaal telah sampai di depan gedung sekolah (Namakamu). "Mas aku turun ya."

"Nanti Mas ga bisa jemput kamu, ada meeting pas banget kamu pulang sekolah." Iqbaal masih fokus pada ponselnya yang sempat berbunyi.

(Namakamu) mengerucutkan bibirnya, "terus nanti aku sama siapa?"

Iqbaal menoleh menatap (Namakamu) yang kini tengah merajuk dengan wajah yang menggemaskan. "Pulang nanti Mas suruh supir buat jemput kamu, nanti dianternya ke kantor Mas aja ya?"

(Namakamu) memelototkan matanya. "Gamauuuu aku gak pernah kesana, gak berani masuk sendiri tau!"

"Nanti kamu bilang aja mau ketemu sama aku sayang, gak apa-apa."

"Ya udah deh!" ucapnya sebal, lalu tangannya mengambil jemari Iqbaal untuk dekecupnya. "Aku turun ya Mas."

Iqbaal tersenyum lalu mengecup singkat bibir (Namakamu). "Ya udah sana nanti telat, belajar yang bener biar cepet lulus. Kalo perlu bilang gurunya suruh percepat kelulusan!"

"Dih apaansih, anehh banget." (Namakamu) terkekeh diikuti Iqbaal lalu gadis itu turun dari mobil dan melabaikan tangannya kearah mobil Iqbaal. (Namakamu) masuk ke dalam gerbang setelah mobil kekasihnya sudah tidak terlihat.

Sepanjang perjalanan banyak sekali lelaki yang menyapanya, tak urung juga tatapan para ciwi-ciwi yang menatapnya tidak suka. (Namakamu) tidak punya teman dekat disini, ia berteman dengan siapa saja tanpa ada embel-embel sahabat.

🍒

Satu lagii sore yaa guysss hehe lov u

Mas Iqbaal [Short Story]✔️Where stories live. Discover now