[21]

1.3K 214 246
                                    

---

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

---

MATA Mirae tak henti-henti mengalirkan air mata. Ya, segalanya datang seperti ombak! Menghempas-hempas! Memori yang hilang.... memori yang tergantung....

Sudah lengkap! Dia ingat segalanya! Dia ingat apa yang terjadi! Tragedi berdarah itu, titik tolak terpisahnya hubungan daddy dan dirinya.

Patutlah... selama ini layanan Daddy Jimin begitu penuh kasih padanya. Bukan sekadar, nafsu tapi kerana cinta! 

Patutlah juga, daddy suruh dia jauh daripada Jimin. Jangan sayang Jimin. Kerana...

Jimin punca dia begini!

Kepala daddy diletakkan di ribanya. Ada darah. Bergelempangan! Mirae geleng kepala! Terus dilaung untuk meminta pertolongan. Namun, jari telunjuk daddy menghalang.

"Shh, jangan bising. Aku nak ada masa untuk kita berdua sahaja, okey? Hmm?"

Mirae gelengkan kepala lagi. Daddy Jimin gelak kecil kemudian menyeringai menahan sakit dan bisa kaca tercucuk di kepala itu. 

"Sayang, aku nampak hensem tak sekarang?"

Mirae senyum kecil namun masih menangis. Kepala di jatuhkan. Tangannya mengesat air mata.

"So then, kau pun kena still pretty okay? Kau kena gembira walaupun tanpa aku nanti..."

Mirae gigit bibirnya. "D-daddy, b-bertahanlah... jangan m-macam ni..."

Daddy Jimin hanya sengih. "Kau percaya tak pada takdir?"

Tangan daddy menggenggam erat tangan Mirae yang berada di kepalanya dan diletakkan di dadanya. Degupan jantung daddy dirasai Mirae, berdegup lemah. 

"Takdir yang menemukan kau dan aku..."

"Takdir juga yang buat aku kenal dan faham apa itu cinta..."

"Takdir juga yang menyebabkan kita dapat cipta memori indah bersama. Jadi..."

Lagi dipereratkan pegangan tangan itu.

"Berterima kasihlah pada takdir ya sayang? Sebabkan aturan takdir itu, kita berjaya panjangkan jodoh kita semula..."

Daddy meminta Mirae menundukkan sedikit kepalanya. Dahi Mirae mendekati bibir daddy. 

Hati Mirae sayu. Dipagut rasa sedih teramat. Dia mula teresak-esak. "D-daddy..."

"I'm sorry, I need to leave you now. Will you be okay without me?"

Daddy tenung seraut wajah yang sedih itu. "Will you be okay if this will be the last time we'll meet each other, honey?"

"The last time I will call you my babygirl?"

[𝑶𝑮] Under Daddy ControlᵖʲᵐWhere stories live. Discover now