(B2) Divine Doctor : Daughter of the First Wife

271

Tunggu Ayah Kecil, Putri Akan Mengasah Pisau

Keesokan harinya sebelum tengah hari, Feng Yu Heng dan Feng Zi Rui baru saja selesai memberi penghormatan di halaman Shu Ya.  Sebelum mereka bisa meninggalkan halaman, keluarga Feng menerima kabar bahwa tuan muda Chen Qing mabuk dan melecehkan dua wanita.  Setelah ditangkap, dia dikurung oleh gubernur.

Berita ini dengan sangat cepat sampai ke kediaman Feng.  Ketika Chen Yu mendengarnya, dia sangat terkejut.  Dia dengan jelas menasihati Chen Qing untuk tidak keluar dan bahkan menghindari meninggalkan kamarnya, jadi kenapa dia keluar untuk minum?

Feng Jin Yuan juga sangat marah.  Dia tahu kepribadian Chen Qing dengan sangat baik.  Dia akan percaya kata-kata siapa pun yang melecehkan wanita, tetapi dia pasti tidak percaya Chen Qing mampu melakukan hal semacam ini.  Dia segera mengirim seseorang ke kantor gubernur untuk bertanya-tanya, dan pelayan itu kembali untuk melapor: “Tuan muda belajar dengan getir selama berhari-hari dan tiba-tiba berkata dia ingin makan bebek, jadi dia membawa anak halamannya dan keluar.  Dia kemudian minum anggur dan berakhir ... "

"Artinya dia benar-benar melecehkan wanita-wanita itu?"

Menanggapi tuan, itu benar.

Hidung Feng Jin Yuan hampir bengkok karena marah.  Itu akan menjadi tahun baru, dan ujian kekaisaran Musim Semi akan segera menyusul setelah itu.  Bukankah sesuatu yang terjadi pada Chen Qing pada saat seperti ini akan mempengaruhi ujian kekaisarannya?  Intuisi memberitahunya bahwa pasti ada semacam gangguan dalam masalah ini, tetapi dia tidak dapat memahaminya.

Apakah Anda menyebutkan hubungan Chen Qing dengan keluarga Feng kepada gubernur?  Dia bertanya pada pelayan yang membawa berita itu.  Meski gubernur ini baru saja didatangkan, dia tetap harus mudah ditangani.  Dia masih perdana menteri pengadilan, dan ini hanyalah seorang pemuda yang mabuk dan menyebabkan masalah.  Selama dia berbicara, gubernur harus memberinya wajah.

Pelayan itu mengangguk tetapi berkata kepadanya: “Gubernur yang baru saja diangkat, Tuan Tong, berkata bahwa bahkan jika seorang pangeran melakukan kejahatan, mereka akan diperlakukan seperti orang biasa, apalagi ini hanya keponakan seorang pejabat.  Dia juga mengatakan bahwa meskipun tuan adalah perdana menteri, jika masalah ini diketahui oleh Kaisar, bahkan mungkin kami tidak akan dapat melihat manfaatnya. "

Feng Jin Yuan tidak bisa berkata-kata.  Ini jelas hanya berdebat demi berdebat.  Dia melambaikan tangannya dan membubarkan pelayan itu, memutuskan untuk berpikir lebih hati-hati.

Tetapi sebelum dia terlalu memikirkannya, keesokan harinya, dia mendengar kabar bahwa seorang keponakan dari keluarga Chen yang bertanggung jawab atas tiga bisnis negara secara tidak sengaja jatuh dari kudanya dalam perjalanan pulang dan meninggal.

Pada hari ketiga, seorang pejabat di kementerian kehakiman menyinggung atasannya dan dicopot dari jabatannya.  Dalam keadaan tertekan, dia menjadi sangat mabuk dan membakar tempat tinggalnya sendiri.  Untungnya, semua orang bisa melarikan diri, tetapi rumah besar itu terbakar habis oleh api besar.  Tidak cukup hanya itu saja.  Api besar menjalar ke halaman tetangga, dan tetangga itu adalah pejabat peringkat keempat.  Ia bukan orang yang ramah dan langsung melapor, sehingga pejabat yang dicopot dari jabatannya ditangkap oleh gubernur dan dijebloskan ke penjara.  Dan selir kesembilan pejabat ini adalah putri majikan tertua keluarga Chen dari seorang selir.  Dia juga salah satu adik perempuan Chen Qing.

Pada hari keempat, seorang pejabat dari kementerian ritus dilaporkan melakukan korupsi.  Dia juga ditangkap oleh gubernur dan dijebloskan ke penjara.  Selir ketujuhnya adalah putri majikan kedua keluarga Chen oleh seorang selir.

Dari pejabat standar peringkat lima menjadi asisten direktur standar peringkat ketiga, Feng Jin Yuan tiba-tiba menyadari bahwa kemungkinan besar ini adalah hasil dari pangeran kesembilan, yang pernah berada di kamp militer, kembali ke ibu kota.  Hanya dia yang mampu bertindak begitu cepat, karena semua orang yang telah dirawat tidak siap.