DE - Prologue

1.4K 219 283
                                    

"Kamu selalu aja gitu! Selalu ngga mau disalahin padahal disini juga kamu yang salah!"

"Kok kamu malah nyalahin aku? Jelas-jelas kamu disini yang jadiin aku pelampiasan!"

"Shut up! Lagi-lagi kamu bilang aku yang jadiin kamu pelampiasan? Apa kamu ngga sadar kalau aku udah berusaha buat bikin kamu bangkit dari trust issue itu!"

Laki-laki itu mengacak rambutnya kasar. Sedangkan sang gadis hanya diam menatapi lelaki didepan nya dengan mata yang menyalang karna marah.

"Aku udah sering bilang ke kamu Kalaa. Kalau kamu memang cape sama tingkah aku, kenapa kamu ngga pergi? Aku udah berkali-kali nyuruh kamu pergi, tapi kamu malah diem. Mau kamu apa sih?" Bentak lelaki itu sambil sedikit mengguncangkan kedua bahu gadis didepan nya dengan cengkraman kuat.

Kala mengatupkan bibirnya erat. Dia sudah tidak tahan dengan cengkraman Gilang yang cukup membuatnya kesakitan. Bahkan sebulir air matapun jatuh karena tak kuasa menahan rasa sakit dikedua bahu nya.

"Nangis, nangis, nangis! Apa sih kamu bisanya cuma nangis! Gabisa gitu bales apa yang aku omongin barusan? Cih kebiasaan. Kamu yang ngajak ribut tapi kamu juga yang akhirnya diem."

Gilang semakin murka disana. Sedangkan Kala hanya mengepalkan kedua tangan nya sambil menunduk dalam. Hatinya terasa sangat sakit sekali mendapat perlakuan ini dari pacarnya sendiri. Apakah wajar jika dalam suatu hubungan ada kekerasan seperti ini?

Kala tidak habis pikir bahwa hubungan nya bisa masuk kedalam toxic relationship seperti ini. Kala sangat mencintai Gilang, tetapi kenapa Gilang selalu melakukan sesukanya pada Kala?

Dan disini Kala juga tahu, dia juga yang salah karena terlalu mempercayai Gilang dan jatuh hati pada lelaki brengsek sepertinya.

"Yaudah kalau gitu, kita selesai." Buka Kala dan membuat Gilang langsung menoleh kearahnya. Kala hanya membalas tatapan terkejut Gilang itu dengan mata yang sendu. Agak sedikit tidak rela sebenarnya saat mengatakan hal tersebut. Namun mau bagaimana lagi?

"Kal, serius?"

"Kamu yang minta kan? Yaudah ayo kita selesaiin. Kamu bisa bebas sekarang. Aku mau lepas tangan dari kamu."

Keduanya terdiam. Leraian air mata terus saja jatuh dalam pelupuk mata Kala saat itu juga. Hatinya terlalu sakit, dan bahkan nafasnya pun sedikit tidak beraturan. Semuanya tampak sangat berantakan dan membuat Kala merasa kesulitan.

"Oke." Final Gilang. "Habis ini kita gaboleh ketemu. Walaupun kita ketemu, anggap aja kita itu orang asing yang ga kenal satu sama lain. Makasih buat waktunya, makasih juga buat lukanya. Kala."

Gilang pun beranjak pergi dari lapangan kosong detik itu juga. Kala melihat punggung Gilang yang semakin menjauh, akhirnya pun tumbang. Di tengah lapang, Kala menangis tersedu-sedu sendirian.

Kisah percintaan nya benar-benar tidak berjalan mulus.

·ꔛ·ꔛ·ꔛ·ꔛ·

"Dek? Udah gila anaknya! Dia ngga bisa abang biarin gitu aja dong!? Dia juga harus punya tanggung jawab, gausah kekanak-kanakan gini!"

Kala menggeleng sambil menahan lengan sang kakak lelakinya yang sedang emosi disana. Kala bingung harus berbuat apa, James benar-benar kalap!

DEEPER EXCEPT | Lee Heeseungजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें