60. The End of Our Story

15.3K 2.4K 609
                                    

[Kalau bisa, bacanya sambil dengerin multimedia ya]

“Terima kasih sudah saling bertahan sejauh ini, terima kasih sudah saling percaya untuk menyelesaikan cerita ini dengan baik. It's the sweetest ending for our broken memories.”

️▪️▪️▪️

Setelah beberapa saat, Arka dan Mili memutuskan kembali ke rumah sakit untuk mengambil mobil Mili. Kini, mereka tengah berada di atas motor Arka di bawah langit malam Kota Bandung yang romantis.

Tangan Mili perlahan memeluk lelaki yang ada di hadapannya. Arka hanya tersenyum tipis menatap gadis itu dari kaca spion motornya.

Ini adalah hari yang sangat mereka tunggu-tunggu setelah penantian lama di dalam hari-hari yang penuh sesak.

“Arka,” ujar Mili.

“Kenapa, Mil?” sahut Arka dengan suara lembutnya. Ia menatap Mili sejenak dari kaca spionnya.

Mili tersenyum manis. “Makasih ya.”

Arka mengerutkan dahinya, terbingung dengan apa yang Mili ucapkan. “Makasih buat apa?”

“Makasih karena udah mau sabar sama gue selama ini, makasih karena udah mau maafin gue,” jawab Mili dengan senyum yang masih bertahan di bibirnya.

Arka tertawa hangat. “Makasih juga ya, Mil.”

Kini, Mili yang terbingung dengan ucapan Arka. “Kok makasih? Makasih buat apa?”

“Makasih udah enggak marah-marah lagi karena gue yang diem-diem foto lo pas lagi bobol loker Ditto, makasih udah enggak marah-marah karena lo enggak suka sama konsep Blurry Café yang baru,” jawab Arka, membuat gadis di belakangnya menepuk punggung Arka seraya tertawa.

“Makasih loh karena masih suka aja nyindir-nyindir gue!” kata Mili. Arka pun ikut tertawa mendengar Mili tertawa.

Menurutnya, melihat gadis itu bahagia itu jauh lebih membahagiakan dibandingkan dengan kebahagiaannya sendiri.

“Oh iya, si Ditto apa kabar ya, Ka?” tanya Mili.

Arka justru tertawa. “Kenapa? Lo masih kepengen wujudin mimpi lo buat jadi pacar ke-58 nya Ditto?”

Mili berdecak kesal. “Arka, hobi fotografi lo sekarang udah berubah jadi hobi nyindir-nyindir lo ya?”

Arka terkekeh kecil. “Pengennya sih punya hobi buat bikin lo bahagia, tapi nyatanya bikin sedih terus sih.”

“Ew!” Mili menepuk punggung Arka lagi dari belakang.

Terkadang Arka terbingung, apa semua cewek kalau lagi kesal suka mukul-mukul?

“Ditto sekarang kuliah kesenian di Jakarta, Mil. Mau samperin ke sana?” tanya Arka.

Mili menggelengkan kepalanya seraya tertawa. “Enggak usah, makasih.”

“Kenapa enggak usah?” tanya Arka.

Mili tersenyum hangat. “Karena gue udah nemu pengganti Ditto yang sekarang ngisi hati gue.”

Broken Memories [Telah Diserieskan]Where stories live. Discover now