21

379 68 11
                                    

JIsung ngebuka matanya. Kepala nya masih terasa sakit dan indera penciuman nya menangkap bau minyak dan sesuatu yang lembab

"Udah bangun?"

JIsung baru sadar kalau dia lagi diikat di sebuah kursi ditengah ruangan tersebut dan dia juga bisa lihat banyak roh - roh yang lagi berkumpul di sudut ruangan

"Siapa lo?" Tanya JIsung ngelihat ke satu lelaki berbadan tegap di depan nya

"Lo gak perlu tau gue siapa, siapin diri lo aja karena lo bakalan tinggal disini selama 3 hari"

"Kenapa harus tiga hari?" Tanya JIsung

Ya dia bingung aja kenapa harus 3 hari, kok gak satu hari atau satu minggu?

"Itu sisa hidup lo, gak usah bingung sampai segitu nya"

Jisung masih menampilkan tatapan datar nya, dia terlalu malas untuk berpikir kenapa dia bisa ada disini dan kenapa dia ingin dibunuh

"Kenapa enggak sekarang aja?" Tanya Jisung menatap lelaki bertubuh tegap tadi

Lelaki tersebut menaikkan sebelah alisnya lalu tersenyum remeh "Ternyata lo sama aja kayak ibu lo"

Jisung mengerutkan kening nya saat lelaki tersebut berbicara tentang ibu nya yang bahkan dia tidak tau wujudnya

"Choi Yuju, bukankah terlalu jauh jika lo mengambil marga Park?"

Kening Jisung tambah berkerut, bahkan alis nya hampir menyatu menjadi satu

"Lo gak kenal dengan ibu yang ngelahirin diri lo sendiri? Choi Yuju. Pacar Na Youngjae"

"Perlu gue ceritain sebuah cerita romantis klasik?"

"Na Youngjae dan Choi Yuju yang saling mencintai namun harus putus karena Na Youngjae harus dijodohkan dengan Park Mina"

"Oh iya, gue baru sadar. Lo ngambil marga musuh ibu lo sendiri? Park Mina"

Lelaki tersebut tersenyum kembali "Sayangnya saat putus, Ibu lo lagi hamil diri lo dan terpaksa harus menjadi single parents"

"But that's not the end, Choi Yuju dibunuh oleh Kim Sunwoo setelah melahirkan anak nya beberapa hari" lelaki tersebut menunjuk diri nya lalu menunjuk kearah Jisung lagi

"Dan sekarang, anaknya harus dibunuh oleh Kim Sunwoo juga?" Telunjuk lelaki tersebut kembali berpindah ke dirinya sendiri

"Itulah cerita romantis klasik yang singkat dan pastinya bisa lo mengerti karena lo masuk ke sekolah itu jalur beasiswa kan?"

"Sad ending atau Happy ending? Lo yang tentuin sendiri"

Jisung menghela nafas nya lalu menatap kearah hantu - hantu yang masih ada di ujung ruangan

Bedanya hantu tersebut sedang menatap kearah Jisung sekarang

Jisung menaikkan satu alis nya membuat beberapa hantu itu mengeluarkan berbagai ekspresi

Ada yang terkejut, ada yang panik, bahkan ada juga yang santai sambil bilang "Gue udah tau dia pasti bisa lihat kita"

"Terus itu semua lo juga yang bunuh?" Tanya Jisung menunjuk hantu tadi dengan dagu nya

Sunwoo yang awalnya mengeluarkan ekspresi datar langsung membalikan badan nya ke belakang

Sunwoo menghela nafas nya lalu menatap kearah Jisung dengan tajam "Maksud lo apa?" Tanya Sunwoo

Jisung berdecak kesal "Gue pikir lo cukup pintar karena lo udah bunuh banyak orang"

Jisung menatap kearah hantu - hantu tadi "sini" ucap Jisung dengan santai

Hantu tadi secara menurut melayang kearah Jisung. Sesampai di samping Jisung, mereka hanya menundukkan kepala mereka

"Nama kalian siapa?" Tanya Jisung

Sunwoo yang disamping Jisung masih tidak percaya dengan apa yang Jisung lakukan sekarang sampai Jisung membuka mulut nya

"Lee Yura, Park Seohyun, Kim Nahee, Go Areum, Ryu Hyunbin—"

"Stop!"

Jisung menatap kearah Sunwoo sambil tersenyum "Kenapa? Emang masih inget berapa orang yang udah dibunuh?"




TBC
16.11.2020

Sixth Sense | Jisung✔Where stories live. Discover now