MDIMH - 2

162K 12.6K 905
                                    

Kalau ada typo, mohon dikoreksi:)

|HAPPY READING|

15 tahun kemudian......

Terlihat seorang gadis keluar dari sebuah mobil yang berhenti di depan gerbang sebuah rumah mewah. Dengan gerakan yang sangat pelan, gadis itu berjalan menuju gerbang dan mengintip di sela-sela besi untuk memastikan apakah lampu di dalam rumah itu sudah mati atau masih menyala.

Setelah memastikan lampu sudah mati, gadis itu membuka gerbang dengan sangat pelan agar tak menimbulkan suara.

"Huh." Hembusan nafas lega keluar dari mulut gadis itu, setelah dirinya berhasil membuka gerbang dan menutupnya kembali.

"Syukur, deh, mereka udah tidur," ucap gadis itu setelah dirinya berada di dalam rumah dan tak menemukan siapapun disana.

Saat akan menginjakkan kakinya dianak tangga pertama, terdengar suara seseorang menyebut namanya dan disusul dengan lampu yang tiba-tiba menyala.

"Zila," panggil seseorang itu sambil berjalan mendekat ke arah gadis itu, gadis itu adalah Zila.

Setelah kepindahannya 15 tahun lalu, hidupnya sekarang jauh lebih baik karena selalu mendapatkan kasih sayang yang lengkap dari orang tua dan keluarganya. Namun dirinya masih merasa kehilangan akan perpisahannya dengan sang sahabat, dan dirinya hanya bisa berdoa, semoga takdir bisa mempertemukan mereka kembali.

Dengan ragu, Zila membalikkan badannya dan langsung berhadapan dengan seorang pria paruh baya yang tak lain adalah Ayah dari Zila.

"Darimana kamu? Kenapa jam segini baru pulang?" tanya Ayah Zila dengan nada tegas.

"I-itu, Yah, aku tadi ada tugas penelitian, makanya pulang lambat," jawab Zila sedikit gugup karena apa yang ia katakan adalah sebuah kebohongan.

"Enggak usah bohong," sangkal Ayah yang sudah sangat tau kelakuan anaknya ini.

"Maaf, Ayah. Aku tadi asik nongkrong di Cafe sama temen-temen, jadi enggak sempat lihat jam. Taunya udah malam banget. Maaf, ya? Janji, deh, nggak gitu lagi," terang Zila dengan tatapan memelas kepada Ayahnya agar dirinya tidak diberi hukuman.

Ayah hanya mendengus, "Janji terus, tapi nggak pernah ditepati, lama-lama Ayah jodohin kamu. Sana masuk kamar," pinta Ayah kemudian berlalu meninggalkan Zila yang hanya cengengesan tak jelas.

"Jodohin aku sama Jaehyun ya, Yah. Pasti aku langsung terima, nggak pake nolak, deh," celetuk Zila yang langsung mendapat lemparan sandal dari Ayahnya.

"Malem-malem nggak usah kebanyakan halu, sana tidur!"

"Selama halu tidak dilarang, aku akan tetap berhalu. Selamat malam, Ayahku yang ganteng," ujar Zila sebelum dirinya kembali melanjutkan langkahnya untuk menaiki tangga.

🍁🍁🍁

Zila berjalan dengan terburu-buru karena ia sudah sangat telat untuk ke kampus.

Saat melewati melewati ruang tamu langkahnya terhenti saat suara sang ayah terdengar di pendengarannya.

"Zila!"

Zila menoleh untuk melihat wajah sang ayah.

"Iya, Yah?" sahut Zila.

My Dosen is My Husband [REVISI]Where stories live. Discover now