Parents

15.3K 613 13
                                    







Jangan lupa vote komen ya guys


























Disebuah meja cafe yang terletak dipinggiran kota, tengah berada dua orang yang tengah berbincang. Sepertinya membicarakan sesuatu yang teramat penting, terlihat sang wanita yang menundukkan wajahnya dan pria dihadapannya menatapnya dan tak memberikan ekspresi apapun.

Pria itu menghembuskan nafas beratnya lalu memijat pelipisnya. "Dia tetap anakku" ucapnya.

"J-jadi lo?"

Pria yang tengah mengenakan jas berwarna navy itu menyeruput kopiya sekilas lalu kembali meletakkan cangkir itu pada meja. "Dia ada karena kesalahan kita malam itu, aku harap kamu dapat merawatnya minimal sampai dia lahir. Maaf aku ga bisa nikahin kamu"

"Kalau kamu gamau dia, biar aku aja yang rawat"

Kini tatapan itu berubah menjadi amarah dalm diri wanita itu. "Apa-apan lo! Dia anak gue"

"Berhenti pakai lo-gue, ubah jadi aku-kamu, aku gamau anak kita udah ada sisi kasar sejak kecil"

Pria itu berdiri dari duduknya lalu berhenti sejenak disamping wanita itu lalu mengusap perut yang mulai membuncit itu. "Anak papa jangan nakal ya disana, papa pulang dulu"

Sungguh wanita itu yakin kalau sekarang telinganya amat merah karena perlakuan orang yang tengah menghamilinya. Kini mereka berdua akan dihadapkan dengan kehidupan dewasa setelah hadirnya seorang buah hati ditengah hubungan mereka yang tidak ada status.

Suatu kejadian yang mengakibatkan mereka berujung pada sebuah kamar dan menghabiskan malam bersama menjadi awal mula kehidupan baru untuk mereka berdua.





🎈





"Papa"

Suara derap langkah kaki kecil itu terdengar bersamaan dengan masuknya seorang pria kedalam rumah saat sore hari. Pria yang diketahui sebagai ayah biologis dari bocah itu langsung berjongkok dan melebarkan tangannya hendak menerima sang anak kedalam pelukannya.

Pria itu menciumi pipi gembul sang anak dan sesekali menggelitiki perutnya. "Nathan udah mandi belum?" tanyanya.

Bocah berumur satu setengah tahun yang bernama Nathan itu langsung mengangguk "Udah pa tadi dimandiin mama" jawabnya.

Papanya tersenyum lalu melangkahkan kaki menaiki anak tangga untuk menuju kekamarnya yang berada dilantai dua rumah ini.

Seorang wanita baru saja keluar dari kamarnya karena baru menyelesaikan acara mandinya, ia mencemol rambutnya keatas seraya menuju ruang keluarga yang disana mainan sang anak sudah sangat berantakan, ia berniat untuk merapikannya sebelum nanti terinjak oleh kaki.

Wanita bernama Hana ini langsung menaruh box mainan itu disebelah meja televisi setelah membersihkannya. Bukan sebuah hal tabu Hana yang langsung turun tangan membersihkan mainan anaknya karena memang dirumah mereka tak mempekerjakan jasa asisten rumah tangga.

Setelah membersihkan mainan sang anak, Hana segera menuju kearah dapur hendak memasak untuk makan malam mereka. Ia membuka kulkas disana dan melihat bahan apa saja yang hendak ia masak kali ini.

Hana mengambil potongan daging ayam dan beberapa sayuran dari sana. Ia memutuskan untuk membuat sup ayam kali ini. Tak membutuhkan waktu lama baginya untuk menyelesaikan masakannya. Ia segera menata semua masakannya diatas meja makan, dirasa telah siap ia segera memanggil kedua orang yang tegah bermain diatas sana.

"Jeno Nathan ayo makan dulu" panggilnya dari bawah.

Kedua orang yang dipanggilnya itu tak lama turun dari atas dengan sang anak yang berada pada digendongan pundak sang papa.

Pria bernama Jeno itu mendudukkan sang anak pada kursi babynya dan barulah dirinya duduk disamping sang anak. Hana menaruh makanan yang sudah disiapkan didepan Nathan dan memberikannya sumpit khusus anak-anak.

Suasana makan malam mereka juga terkesan hening tak ada yang mengucapkan sepata kata apapun. Mungkin mereka telah lelah dengan pekerjaannya hari ini dan tenaga akhirnya telah habis.

Hana mengusapkan tisu pada mulut sang anak ketika selesai sesi makannya.

"Athan mau tidul sama papa ya ma" pintanya pada Hana. "Boleh, asal ngga boleh tidur sampai larut ya, kasihan papa kamu udah capek"

"Iya ma, Athan mau nonton kaltun sama papa"

Setelah itu Jeno beranjak dari duduknya lalu menggendong sang anak kembali. "Good night Hana"

🎈

Sinar matahari mulai menerobos masuk kedalam kamar Hana, hal ini membuat dirinya sedikit terganggu karena sinar itu tepat mengenai wajahnya. Hana menerjabkan matanya lalu meregangkan tubuhnya.

Ia melirik jam digital yang berada dinakas sebelahnya, ternyata sudah pagi. Hana mendudukkan dirinya pada pinggiran ranjang dan meraih sandal rumahnya yang berada dibawah ranjang.

Dengan langkah gontai ia masuk kedalam kamar mandi untuk membasuh mukanya agar rasa kantuk tak kembali lagi. Setelah itu ia meraih handuk yang berada dibelakang pintu untuk menghilangkan air dari wajahnya.

Seperti kebanyakan kegiatan ibu dipagi hari, ya Hana juga memasak seperti biasanya. Namun saat dirinya tengah asik mengolah bumbu-bumbu dapur itu, suara sang anak memenuhi lorong tangganya.

Hana menoleh dan mendapati sang anak yang tak memakai sehelai kainpun dan badannya basah, sepertinya sang anak baru saja menyelesaikan mandi paginya.

"Hei hei bajunya mana nak?" tanya Hana lalu mematikan kompornya. Terdengar juga derap kaki dari atas, saat ditoleh ternyata Jeno, pria itu berjalan menghampiri sang anak sambil membawa handuk bergambar beruang.

"Nathan handukan dulu" ucapnya. Hana memegangi badan sang anak agar bocah itu tak berlarian mengelilingi rumah.

"Mama ambilin baju kamu dulu" lalu Hana menyerahkan sang anak pada Jeno dan dirinya masuk kedalam kamarnya.

Hana kembali lagi keluar sambil membawakan pakaian ganti untuk sang anak. Setelah memastikan badan sang anak udah kering barulah Hana memakaikan baju.

"Athan mau ikut papa kelja" pintanya saat dipakaian baju.

"Gamau ikut mama kecafe?" godanya sambil menaik turunkan alisnya "Nanti kamu disana ngerepoti papa lagi"

"Gapapa biarin dia ikut aku kerja, sekali-kali bawa anak" kata Jeno meng-iyakan keinginan putra sulungnya itu.

Hana menghendikkan bahunya "Yaudah jangan nakal ya disana"

"Kalian makan dulu aja, aku mau mandi"

Hana mendudukkan sang anak pada kursinya dan sarapan kali ini hanya mereka berdua saja. "Mau mama bawain bekal? Kemarin mama bikin pudding" tawarnya pada sang anak.

"Mau ma" jawabnya dengan mulut yang penuh dengan makanan.

Tak begitu lama Jeno turun dari atas dan sudah berpakaian rapi dengan setelan jas bewarna hitam. Ia langsung mendudukkan diri pada kursi dan mengambil makanannya.

Hana beranjak dari tempat duduknya dan kembali masuk kedalam dapur, ia mengambil kotak makan yang berada dialmari atas lalu membuka kulkas dan mengambil pudding disana.

Ia memasukkan pudding itu pada kotak makan untuk bekal anaknya nanti, setelah itu ia menutup kotak makan itu dan dimasukkan pada tas kecil milik sang anak. Hana menaruh tas itu disebelah Jeno agar nanti langsung dibawa.

Selesai dengan urusan sarapan kini Hana merapikan semua piring kedapur untuk segera ia cuci. Sedangkan Jeno ia meraih tas kecil milik sang anak dan segera menggendong Nathan.

"Kita berangkat dulu, Have a good day Hana"



TBC









✔ Papa Mama | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang