Chapter 24 : Hal Tak Diduga

505 43 18
                                    










Just a Madara Doll

Hari demi hari, bulan demi bulan, sekarang sudah memasuki tahun kedua sejak kepergian Obito dari desa. Kakashi sudah mengetahui informasi tersebut setelah hari itu ia tersadar dari sakitnya dan Rin memberitahunya.

Kakashi yang sempat tidak sadarkan diri saat Obito pergi, ia merasakan perasaan kecewa saat Rin memberitahunya. Namun cepat-cepat ia mengerti. Semua dilakukan demi desa dan demi orang-orang terdekatnya, termasuk Rin

Hari demi hari dilalui dengan bekerja dan terus bekerja. Rin yang bekerja di rumah sakit, sedangkan Kakashi yang mengajar anak didiknya. Sekarang wanita itu sedang berhadapan dengan Tsunade.

Tsunade tersenyum tipis melihat kedatangan Rin pagi-pagi. Rin terlihat masih acak-acakan karena baru bangun. Gadis itu sangat disibukkan dengan klinik mental anak yang sedang dibangun desa.

Tsunade jadi sedikit merasa bersalah telah memanggil Rin sepagi ini ke kantornya setelah tadi malam gadis itu melakukan operasi hingga dini hari.

"Mungkin lebih baik aku mengirim orang lain saja." Desah Tsunade, masih menatap Rin prihatin.

Gadis dua puluh lima itu menggeleng dan tersenyum lemah. "Tidak apa-apa, Hokage-sama." Rin menguap kecil tanpa menutup mulutnya, ia terlalu lelah untuk etika sekarang.

Tsunade menghela napas, "Aku mendapat permohonan dari rumah sakit untuk mengirimkan tanaman obat yang sangat mereka butuhkan sekarang. Aku yakin kau sudah tahu tanaman jenis apa yang mereka maksud." Tsunade menjelaskan.

Rin mengangguk singkat. "Kemarin memang mereka sempat membicarakan tentang menipisnya persediaan tanaman obat. Ada beberapa jenis tanaman yang gagal saat dibudidayakan. Mungkin karena cuaca saat ini."

Setelah kepergian Rin, Tsunade kembali duduk di kursinya. Ia kemudian mengeluarkan sebuah gulungan dan kembali membaca isinya, lalu menatap langit melalui jendela besar di ruangannya.

______
______

Seorang pria terlihat memasuki gerbang Konohagakure. Satu di antara mereka yang berjaga menatap terkejut siapa yang datang. Orang-orang yang berada di pos pengamanan dekat gerbang desa langsung menghampirinya.

"Aku akan melapor ke kantor Hokage. Kalian berdua pergilah ke tempat para tetua desa dan laporkan orang ini." Ujarnya pada dua shinobi yang lain.

Sedetik kemudian, shinobi itu menghilang dari hadapannya. Ia pun kemudian mulai berjalan menuju kantor Hokage untuk melaporkan kedatangan Obito setelah sekian lama.

Obito ingin sekali pulang di mana rumahnya berada. Namun apa boleh buat, ia harus segera melaporkan hasil kepergiannya yang baru saja ia selesaikan.

Sebenarnya bukan misi, tapi adalah sebuah pertanggungjawaban. Namun Obito lebih suka menyebutnya misi pribadi. Misi ini sangat penting karena misi ini adalah misi penentuan untuk mengembalikan status dan nama baiknya setelah semua hal yang ia lakukan di masa lalu.

Obito berjalan santai menuju ruang Hokage. Ia hanya mengangguk singkat menanggapi sapaan dari beberapa shinobi yang berpapasan dengannya.

Tok tok

"Masuk." Terdengar jawaban dari dalam yang mempersilahkan ia untuk masuk. Obito lalu membuka pintu dan segera masuk ke ruang Hokage. Tsunade yang mengetahui laporan itu sebelumnya tidak terkejut.

"Permisi,  Hokage-sama." Ujar pria bersurai hitam tersebut. Wajahnya kelihatan sangat lelah. Obito sekarang yang mungkin dalam keadaan sangat lelah mengingat aktivitasnya.

JUST A MADARA DOLL { Obito X Rin }Where stories live. Discover now