0.7

48 12 0
                                    

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.







"Tunggu, kenapa kau menarikku? apakah kita mengenal? Kau tidak berfikiran untuk menculikku kan?!"



Kyuhee menghentikan langkah Hyunjae, ia merasa khawatir ketika tangannya tiba tiba di tarik oleh laki laki asing. Entah apakah lelaki itu berniatan baik atau justru sebaliknya.

Hyunjae tertawa, kemudian mengajak Kyuhee duduk di dekat danau, sinar rembulan terpancar di air. Kunang kunang berterbangan dan bintang begitu terang.




Kyuhee tersenyum ia sangat menyukai pemandangan di malam hari. Sejenak ia mulai melupakan masalahnya.

"Kau lihat, aku tidak menculikmu." Hyunjae membuka percakapan.

"Maaf, tapi kau sangat mencurigakan. Bagaimana kau bisa tiba tiba menarikku seperti tadi, bagaimana jika ayahku berfikir negatif tentang hal itu?!"

"Hm.. kau pasti pernah mendengar nama Lee Hyunjae."


"Lee Hyunjae? ah kamu pemilik kucing itu?!" Kyuhee menerka saat teringat kalung di leher Younghoon, Hyunjae pun mengangguk.

"Namamu Nam Kyuhee bukan?"

"Bagaimana kamu bisa tahu?"


"Ah itu tidak penting haha."


"Kamu ingin mengambil kucingmu ya? tapi darimana kamu tau alamat rumahku?"



Hyunjae tampak berfikir mencari alasan yang tepat untuk dikatakan kepada Kyuhee Tak mungkin untuk jujur saat ini,

"Aku tadi mengikutimu karena kucingku kamu bawa, ya aku kira kamu sejenis pencuri kucing." Hanya itulah yang bisa Hyunjae katakan, ujungnya membuat Kyuhee tertawa.


"Apa-apaan itu haha aku bukan pencuri kucing, tadinya aku kira kamu sengaja menelantarkan Hoon sendirian."

"Hoon?"

"Aku memanggil kucingmu Hoon, namanya Kim Younghoon kan? tapi aku bingung karena namanya seperti manusia."


"Oh itu.. hum aku sengaja menamakannya seperti itu dan biasanya aku memanggilnya Younghoon atau kucing kim."


Hyunjae menjelaskan, Kyuhee kembali tertawa. Hyunjae menatap senyum gadis itu, senyuman palsu yang selalu ia lontarkan pada orang sekitarnya. "Kucing kim? lucu sekali hyunjae." Ujarnya tertawa.



"Kamu mau merawatnya?" tanya Hyunjae.


"Memangnya boleh? Hoon kucingmu. Dan dia juga kurang nyaman ada di dekatku."


"Kamu boleh mengambilnya, lagi pula Younghoon sangat merepotkan aku juga masih punya satu kucing di rumah." Ujar Hyunjae beralih menatap Juyeon yang sejak tadi berdiri mengamati mereka berdua. Hanya saja keberadaan Juyeon tak terlihat oleh Kyuhee.


Juyeon berdecih sebal saat kakaknya menyamakan dirinya dengan kucing.

"Benarkah?? Lalu kenapa hanya Younghoon yang kamu telantarkan?"

"Hei apa maksudmu, aku tidak menelantarkannya. hanya saja saat ini aku tengah menghukum nya."

"Apa alasannya?kenapa menghukumnya?"

Hyunjae bangkit dari duduknya, memasukkan tangannya kedalam saku lantas menghirup udara malam yang menyegarkan.





Angin semilir terus berhembus membuat rambut lelaki itu ikut terbang layaknya angin.

"Suatu saat kamu juga tahu. Untuk saat ini kamu hanya perlu membawanya."

"Kamu benar benar membiarkan Younghoon bersamaku?"

"Ya begitulah, aku akan membiarkanmu merawat Younghoon. Kamu sepertinya orang baik aku mempercayakannya padamu."

"Terimakasih Hyunjae. Aku akan merawat Younghoon dengan baik."


"Pulanglah, hari ini terlalu larut untuk berada di luar. Masalah ayahmu aku sudah mengurusnya." Ujar Hyunjae, Kyuhee hanya mengangguk. Sedikit teringat tentang perbuatan kasar ayahnya tadi.

"Jangan khawatir aku akan memastikkan ayahmu baik baik saja."


"Dan satu lagi jangan terlalu menyayangi Younghoon, suatu hari aku akan kembali mengambilnya. Karena dia bukan kucing biasa."

Ucapan Hyunjae membuat Kyuhee terdiam, entah diam karena bingung dan juga sedih jika suatu saat harus merelakkan Younghoon.

"Bukan kucing biasa? maksudmu?..."

Belum sempat bertanya Hyunjae sudah menghilang begitu saja, cepat sekali hingga Kyuhee tak menyadari kepergian lelaki pirang itu. "Cepat sekali, dia manusia kan?" batinnya.

Kyuhee segera beranjak dari duduknya, malam semakin larut ia juga tak ingin berlama lama disana.

Setibanya di rumah Kyuhee terdiam ketika melihat ruangan itu sudah tertata rapi tidak seperti sebelumnya.

Ayahnya juga sudah tertidur di kamar, bahkan ada beberapa makanan yang tersedia di meja makan. Kyuhee mengerutkan dahinya bingung dengan apa yang telah terjadi.


Apakah ayahnya yang memasak? Tapi terlihat tidak mungkin.

"Hoon?"


Ya, hanya ada Younghoon di sana, kucing putih itu tertidur di dekat meja makan. Younghoon memasak? Itu jauh lebih tidak mungkin.


Younghoon yang menyadari jika Kyuhee datang terbangun dari tidurnya.

"Miaw.."


"Hoon siapa yang memasak semua ini?"Kucing itu menggeleng pelan dan mengeong, Ya tidak mungkin saat ini Younghoon mengatakkan jika ini adalah masakannya. Bisa bisa dikira gila. Sana tanpa curiga mencicipi makanan itu, kemudian terdiam.



Younghoon bingung ketika mendapat reaksi bimbang dari Kyuhee, Apakah makanan yang dibuat Younghoon seburuk itu?


"Kenapa? kau tidak suka masakanku?" Younghoon tampak bertanya tanya,


"Makanan mengingatkan ku pada masakan ibuku..." dan ucapan itu membawa Younghoon kepada kenyataan, Gadis itu merindukan ibunya.


"Ayahnya seorang pemabuk tukang judi dan juga pecandu obat obatan,sedangkan ibunya sudah lama meninggal."


Younghoon terdiam saat teringat ucapan Hyunjae. "Kenapa gadis ini terlahir di kehidupan yang menyakitkan?" Itulah yang sempat terfikir di benak Younghoon. Bagaimana seorang gadis berusia 18 tahun harus menjalani kehidupan sekeras ini.


"Inilah kehidupan, manusia itu tidak serapuh yang kau kira. Mereka kuat meskipun dengan alur hidup yang menyakitkan." ujar Hyunjae.



" ujar Hyunjae

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Curse of an Angel [KIM YOUNGHOON] ✓ Donde viven las historias. Descúbrelo ahora