ₚₐᵣₜ ₂

333 60 9
                                    

13 januari 3025,05.00 KST

Langkah demi langkah saat gue mulai mendekati rose,alunan musik mulai menyapa,gue tersenyum saat melihat rose kebingungan mencari dari mana asal suara itu. Padahal gue cuman misahin musisi itu dengan ruangan kami,lebih tepatnya berada di belakang lukisan itu disamping rose berdiri sekarang, agar mereka gak ganggu kami.
Perlahan gue menepuk pelan bahunya

"cari apa?"

Gue bertanya,dan dia segera menatap gue dengan menukik sebelah alisnya.

"heum,musik dimana mereka bermain?"

Gue hanya diam,dan pura pura berfikir,

"gak usah dipikirin"

Dia hanya mencebik kesal mulutnya lalu dapat gue lihat atensi rose teralih ke arah piano di sudut ruangan.

"mau memainkan itu?"

Gue bertanya,dan rose segera mengangguk antusias,dengan senang hati gue mulai menuntun rose ke arah piano itu.

Rose mulai duduk,dan menekan beberapa tust yang ada di piano itu untuk pemanasan jari jarinya.

Perlahan rose mulai memainkan nada dengan lantunan yang sangat lembut dan merdu untuk di dengar,musisi yang sebelumnya berhenti memainkan musik mulai mengikuti nada yang dimainkan oleh rose tadi.

"nada yang indah,seperti dirimu"

Gue sedikit memuji rose,yang ditanggapi senyuman lebar oleh rose.

Perlahan intonasi nada yang dimainkan rose mulai berubah, dan malah memainkan nada yang terdengar seperti lagu fur elis? Detak jantung gue mulai terhenyak mendengar nada yang sedih itu,
Kenapa rose menyanyikan itu?

Setelah lama menikmati musik yang dimainkan oleh rose,rose mulai berhenti,

"aku tak akan melupakan nada ini yang kau mainkan barusan"

Rose hanya tersenyum menanggapi pujian itu

"nada ini untuk mu,aku akan memainkan nya selama kau meminta"

Gue tersenyum mendengar tuturan rose.

"mau berdansa sebentar?"

Gue mulai menawarkan dansa agar suasana lebih ekspresif.

"dansa?"

Memdengar pertanyaan itu,gue mulai msngangguk singkat guna menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh rose barusan.

"aku gak bisa dansa cas,gimana kalo kaki kamu keinjek"

Mendengar tuturan itu, gue mulai menahan tawa,apalagi wajah memelas itu,sungguh gue sangat menyukai caranya berbicara, bertingkah dan apapun itu.

Dengan segera,gue mengangkat tubuh lebih mungil itu dan meletakkan kedua kaki rose diatas kaki gue

"nah,sekarang gak usah khawatir semisalnya aku keinjek"

Gue mulai memposisikan tangannya di bahu gue dengan tangan gue melingkari pingangnya dan satu tangan lagi mengenggam tangan nya satu lagi.

Perlahan gue mulai mengunci manik matanya agar tetap terfocus kepada gue sembari menggerakkan kaki gue seoalah sedang berdansa seiring musik yang di mainkan oleh para musisi itu.

"rose,tau gak pas pertama kita ketemu itu aku mulai menyukai bagaimana cara mu bertindak dan berbicara ke padaku"

Oke,gue tau itu terdengar kaku tapi gue gak cuman ngikutin dialog,ini sepenuhnya berasal dari relung hati gue.

【𝟗】•°𝐋𝐨𝐬𝐭 𝐒𝐨𝐮𝐥【𝐄𝐍𝐃】Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt