ₚₐᵣₜ ₃

247 50 4
                                    

17 February 3025,09.00 KST

Rose mulai menuruni tangga,baru saja gadis itu hendak keluar rumah panggilan dari kakaknya segera menghentikan langkahnya.

"rose"

Mendengar panggilan itu rose segera membalikkan tubuhnya menghadap sang kakak.

"wae oppa?"

Rose menatap oppanya yang tengah kebingungan,sepertinya sang kakak kembali melupakan apa yang hendak di katakannya

"itu,uhm ah oppa ingat mau menemani oppa pergi?"

Lay berkata sembari tersenyum tipis menatap sang adik yang jauh lebih pendek dari nya.

"kemana?"

Rose bingung tentu saja,ini kali pertama oppa nya kembali mengajaknya jalan jalam setelah disibukkan dengan tugas kuliahnya.

"kau tau rose, oppa mendengar dari suho bahwa ada salah satu pelukis muda yang berbakat,sekarang salah satu lukisannya di perlihatkan di galery milik teman oppa, mau ikut?"

Lay menawari rose dengan sesekali berharap agar sang adik bisa ikut dengannya

"boleh"

Mendengar jawaban itu lantas saja lay tersenyum senang,lalu dengan semangat dia menarik tangan adiknya itu.
Rose membiarkan tangannya di tarik sang kakak,dirinya hanya duduk tenang membiarkan sang kakak mengendarai mobil nya, sesekali.l berharap agar sang kakak tidak melupakan arah galery itu

--------------------

Sesampainya di galery rose dan lay di sambut oleh suho yang memeluk lay sembari salam ala ala pria dan tersenyum kepada rose.

"datang juga,kirain gak"

Kekeh suho,ya suho ini yang selalu setia berteman dengam lay sedari kecil tanpa mengindahi kekurangan lay itu,oleh karna itu saat mengetahui lay satu kampus dengan suho rose merasa sangat senang,setidaknya ada orang yang dekat dengan lay.

"masuk gih,"

Suho menawari rose dan lay untuk memasuki galery milik keluarganya, sesaat suho mulai memperkenalkan dan menceritakan siapa pelukis dan lukisan apa ini.

Memang suho sangat cocok untuk mengambil jurusan seni,terbukti bagaimana lihainya pemuda itu memperkenalkan berbagai macam seni lukis kepada mereka.

"nah ini yang aku ceritakan kepada mu lay"

Suho menunjuk sebuah lukisan, entah kenapa rose merasa sangat familiar dengan nama itu

"wong yukhei,lucas"

Rose mulai membaca tulisan yang ada di bawah lukisan itu,namun saat rose melihat bagian objek yang di lukis

Deg

Seperti dejavu,rose kembali melihat lukisan yang sama dengan yang ada di mimpinya,

"itu nama si pelukisnya,kalau di pikir pikir wajah itu mirip dengan mu rose"

Perkataan suho membuat lay memperhatikan lukisan itu dan wajah adiknya

"sepertinya itu memang rose"

Rose hanya diam,tanpa mengatakan sesuatu,lidahnya mendadak kelu entahlah rose merasa sesuatu telah meremas kuat dadanya sehingga menjadi sesak.

"whoaa apa kalian berteman?"

Rose masih diam,tidak menanggapi sama sekali ucapan suho, satu hal yang rose dengar

"bulan depan,si pelukis akan ikut pameran kalian bisa bertemu"

Setelah itu kegelapan menyelimuti rose,dan seketika tubuh rose ambruk dengan emosi tak terbaca di pikirannya






20.00 KST

Mata rose mulai terbuka, sayup sayup dia mendengar suara di sekitarnya, saat menelisik ke adaan sekitar rose mendapati sang kakak yang tengah menatap nya penuh kekhawatiran

"oppa"

Rose memanggil lemah,atensi lay beralih ke rose dengan segera lay mendekat

."akhirnya kau sadar juga rose,kau kenapa? Kau tau kau membuat oppa merasa sangat khawatir"

Lay menangis bahagia,akhirnya sang adik bangun, lay sangat khawatir sudah sepuluh jam dirinya menunggu sang adik agar terbangun tidur panjangnya.

"mianhe"

Rose meminta maaf,karna sudah membuat lay begitu meng- khawatirkannya

"tak papa,yang penting kau sudah bangun,"

Sebenarnya lay ingin bertanya,namun dia yakin pasti adiknya akan kembali menangis pilu,dan itu akan membuatnya bertambah sakit,dia masih mencoba mencari tau kenapa adiknya seperti itu,namun hasilnya selalu nihil.

"kau lapar?"

Rose hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan lay,tanpa menunggu lama lay segera bangkit dari tempat tidurnya menuju dapur meninggalkan rose yang tengah gundah.

"mimpi itu,pria itu,kata katanya, dan nama itu"

Rose mulai pusing dengan semuanya, kenapa semuanya terasa begitu sulit sehingga rose sendiri sedikit sulit untuk bernafas

"suho oppa bilang,dia akan ikut pameran bukan? Aku harus datang ke sana"

Rose bertekad untuk meminta agar lay menemaninya pergi kesana.
Atensi rose kembali teralih saat mendapati lay memasuki kamarnya dengan membawa nampan

Rose mulai membuka mulutnya saat lay dengan telaten menyuapi rose dengan makanan yang di bawanya.
Saat makanan hampir habis rose bertanya,

"oppa,bulan depan kita ke pameran lukisan ya"

Rose sangat ingin pergi ke sana,agar semua kilasan semu yang terlihat di mimpinya terlihat jelas nanti di matanya.entahlah rose merasa semuanya sangat terhubung dan yakin jika pertanyaan yang selama ini di simpan,si pelukis itulah jawabannya.

"heum,tapi pastikan dulu kau sehat mengerti?"

Rose mengangguk sembari mengunyah makanan yang ada dimulutnya,lay sedikit merapikan poni sang adik lalu bangkit untuk turun ke bawah setelah sebelumnya menyuruh rose minum.

Setelah meminum air putih itu,rose segera meletakkan gelas itu lalu kembali menyandarkan kepalanya ke sisi tempat tidur

"bulan depan,aku akan mengetahui segalanya pasti"

Entah kenapa rose merasa yakin dengan perkataan nya barusan,dan sedetik kemudian ada rasa lega di lubuk hatinya yang paling dalam,rose sendiri tidak tau kenapa dia merasa lega seperti ini?

Entah kenapa rose merasa yakin dengan perkataan nya barusan,dan sedetik kemudian ada rasa lega di lubuk hatinya yang paling dalam,rose sendiri tidak tau kenapa dia merasa lega seperti ini?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tbc

Hayoo,berhasil gak rose ketemu lucas

Hihihi
Next,unpub(?)

【𝟗】•°𝐋𝐨𝐬𝐭 𝐒𝐨𝐮𝐥【𝐄𝐍𝐃】Where stories live. Discover now