Bab 7

6K 529 37
                                    

Naruto duduk dengan posisi seiza di depan Hiashi yang berhadapan dengan Kakashi. Naruto  datang didampingi oleh dua orang yang berjasa dalam hidupnya, yaitu Hatake Kakashi dan Umino Iruka selaku orang yang selalu bersamanya sejak Naruto kecil.

Kedua orang itu telah dianggap keluarga oleh Naruto, sehingga Naruto meminta mereka untuk mengantikan tugas kedua orang tuanya yang telah tiada sebagai walinya hari ini.

Ada rasa gugup luar biasa saat duduk menghadap ketua klan Hyuga yang terkenal keras dan tegas tersebut bagi tiga orang yang datang ke kediaman itu.

Hiashi melihat wajah tamu-tamunya siang ini, kemarin seorang anbu utusan Hokage ke enam Hatake Kakashi datang ke kediamannya menyampaikan berita bahwa hari ini Hokage akan berkunjung ke klan Hyuga.

Hiashi sudah menduga bahwa cepat atau lambat Hokage akan datang kembali ke kediamannya seperti waktu itu. Tentunya dengan membawa maksud yang sama seperti setahun yang lalu yaitu untuk melamar putrinya, Hyuga Hinata.

"Suatu kehormatan bagi klan Hyuga bisa di kunjugi oleh orang penting seperti anda bersama ninja-ninja terbaik Konoha." Ucap Hiashi menyambut kedatangan tamu-tamunya walaupun masih dengan wajah datarmya.

"Ah...Kamilah yang merasa terhormat bisa diterima di kediaman anda Hiashi-sama." Jawab Kakashi juru bicara dari pihak Naruto.

"Tidak perlu sungkan, Hokage-sama" ujar Hiashi dan mempersilahkan ketiga tamunya untuk menikmati hidangan yang telah tersedia di depan mereka.

Kakashi tersenyum dengan tata krama yang di tampilkan oleh klan Hyuga dalam menghormati tamu mereka, namun tetap saja ini cukup mendebarkan baginya, harus bertingkah sangat sopan dan harus menjadi wali dari muridnya sebagai penganti orang tua.

 Namun ke enganan Kakashi harus ia singkirkan dahulu, mengingat muridnya sekarang, jika bukan Naruto tentu Kakashi tidak akan mau datang dan duduk berseiza dalam keadaan formal seperti ini, dan ini adalah yang kedua kalinya.

"Baiklah Hiashi-sama kami tidak akan sungkan" Jawab kakashi, menjeda ucapannya sesaat untuk menanti reaksi dari lawan bicara yang ada di depannya. Namun sepertinya Hiashi lebih memilih diam dan menunggu Kakashi melanjutkan perkatannya.

Kakashi mengabaikan suasana tegang yang mulai tercipta di ruangan tersebut. "Maksud kedatangan kami adalah untuk mengajukan kembali lamaran yang telah kami ajukan setahun yang lalu." Ujar Kakashi tampa sadar tak bernafas saat mengucapkannya.

Jujur saja Kakashi gugup, ia adalah seorang lelaki dewasa yang belum menikah. Melamar seorang gadis untuk pemuda yang telah ia anggap anak sendiri walaupun ia sendiri belum mempunyai keluarga. Sungguh seperti menjadi Ironman seorang pahlawan yang luar biasa, pikir Kakashi.

Naruto yang mendengar ucapan Kakashi menjadi semakin gugup dan berusaha menahan ekspresi wajahnya agar tidak terlihat bodoh di depan ayah dari wanita yang hendak ia lamar. Apalagi saat melihat ketua klan Hyuga itu tidak langsung bereaksi setelah Kakashi menyelesaikan kalimatnya.

                                                                                   ***

"Mizuki-kun kita mau kemana?" tanya Hinata yang berjalan di samping Mizuki.

"Kita akan pergi ke perbukitan di utara desa." Jawab Mizuki dengan tersenyum.

"Memang ada apa di sana?" Tanya Hinata binggung.

"Aku ingin menunjukanmu sesuatu!" Jawab Mizuki bersemangat.

"Menunjukan apa?" Tanya Hinata lagi.

"Hm...kau akan mengetahuinya nanti." Jawab Mizuki.

"Sangat aneh!" Komentar Hinata yang mendengar jawaban Mizuki.

KowaretaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang