3

605 60 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Jadi gini, saya mau minta tolong kamu awasi Mas Dokyeom."

"M-maksud mbak?"

"Akhir-akhir ini saya curiga dengan tingkah Mas Dokyeom karena masalah tertentu yang tidak bisa saya ceritakan ke kamu. Tapi saya mohon banget sama kamu, kamu mau kan?"

Yuju diam sejenak..

"Kalo ini untuk kebaikan rumah tangga mbak, saya dengan senang hati akan membantu mbak. Apa yang harus saya lakukan?"

"Terimakasih banget, kamu baik. Yang perlu kamu lakukan hanya awasi apapun yang dilakukan Mas Dokyeom saat di kantor dan laporkan kepada saya tapi tanpa sepengetahuan Mas Dokyeom. Saya yakin kamu bisa jika hanya melakukan hal itu."

"Baik, saya akan bantu mbak."

Gak lama, handphone Yuju bunyi.

"Halo, iya Pak.."

"Kamu dimana? Kamu bisa carikan file saya?"

"Oh, baik Pak. Ini saya mau ke kantor,"

"Baik, saya tunggu!"

"Dari Mas Dokyeom ya?" tanya gue.

"Iya, mbak. Kalo gitu saya permisi ya, saya akan coba lakukan hal yang mbak minta tadi."

"Ok, makasih Ju. Hati-hati."


🌸



Setiap hari Mas Dokyeom selalu perlakuin gue dengan seperti biasanya, se-olah dia gak ngelakuin kesalahan apa-apa.

Oke Mas, kamu emang mau main di belakang aku.

"Mas pergi dulu ya sayang.."

"Iya Mas, hati-hati."

Dia kecup kening gue seperti biasa.

"Mama, Joon mau mamam.."

Eh, anak ganteng gue.

"Maaf ya. Mama lupa bikin sarapan. Yaudah, kita makan yuk, Doyeon mana? Masih tidur?"

"Iyaa.."

"Yaudah yuk, bangunin Doyeon dulu yuk."

Setelah gue urusin anak-anak, sekarang gue mau nganterin mereka sekolah.

Iya, anak-anak gue udah mulai masuk PAUD.

Sampai di sekolah gue anterin mereka sampe ke kelas.

Gak lama, handphone gue bunyi.

"Halo.."

"Halo mbak.."

"Iya, gimana Ju?"

"Pak Lee sepertinya akan pergi mbak, apakah saya harus mengikutinya?"

"Mas Dokyeom mau pergi? Ju, tolong kamu ikutin dia nanti kamu share loc, saya akan segera menyusul kamu."

"Siap mbak."

"Sayang, Mama pergi dulu ya. Nanti Mama jemput oke?!"

"Mama mau kemana?"

"Mama ada urusan bentar, kalian disini sama Bu guru ya, jangan nakal oke. Nanti Mama beliin es krim yang banyak, Oke?!"


Yuju share loc gue, dan alamat ini menunjukkan ke sebuah apartemen. Mas Dokyeom ngapain kesini?

"Halo, Ju. Kamu di sebelah mana?" gue telpon Yuju.

"Mbak, saya disini,"

Gue liat Yuju di dalem mobil nya, dan gue segera turun dari taksi untuk nyusulin Yuju.

Sambil ngendap-ngendap tentunya.

"Tadi Pak Lee masuk kesini, tapi saya gak bisa ngikutin sampe dalam mbak. Karna saya juga menunggu mbak,"

"Oke, saya akan masuk sendiri. Kamu bisa tunggu disini aja ya.."

"Baik, mbak."

Dan gue segera menuju ke tempat resepsionis.

"Selamat siang, ada yang bisa kami bantu?"

"Saya ingin ke kamar Lee Dokyeom, ada di kamar nomer berapa ya mbak?"

"Maaf, mbak sebagai siapa nya Pak Lee Dokyeom ya?"

"Saya istrinya."

"Tapi Pak Lee Dokyeom tadi sudah masuk bersama istrinya,"

Istrinya siapa woy, istrinya tuh gue.

"Kalo saya boleh tahu, siapa nama istrinya?"

"Disini tertulis 'Jihye'."

Ternyata kamu sama Jihye lagi Mas.

"Maaf mbak tapi saya istri sah nya, ini buktinya."

Gue liatin foto pernikahan gue ke resepsionis ini.

"Jadi, Lee Dokyeom di kamar nomor berapa?" tanya gue lagi.

"Pak Lee dikamar nomor 97."

Gue bergegas menuju kamar nomor yang disebutin resepsionis tadi.

Gue gak mau langsung masuk dan nyelonong, gue hanya perlu mastiin Mas Dokyeom emang bener ada disini dan dengan siapa dia disini.

Gue bisa liat suara ketawa seseorang di dalam sana cowok dan cewek.

Ternyata Mas Dokyeom emang sama Jihye disini.

Rasanya gue pengen dobrak pintu ini dan hancurin semua yang ada di dalam kamar ini.

Tapi gue harus bisa nahan diri,

Yeora,

Lo pasti bisa.

Gue memutuskan untuk pergi dari sini dan nyusulin Yuju yang lagi nunggu gue di luar sana.

"Loh mbak, kok nangis?"

"Saya mau pulang, hiks.."

"Ayo mbak, saya antarkan pulang,"

Sampai dirumah, Yuju anterin gue sampe kedalam rumah dan dia langsung pergi setelahnya.

Gak lama, ada suara ketok pintu.

Siapa?

Apa Mas Dokyeom??

Gak mungkin.

"Bu, ini Dojoon sama Doyeon tadi belum dijemput lama. Jadi saya antarkan.."

"Yaampun, saya lupa. Maafin Mama ya sayang, Mama lupa."

"Makasih ya ibu guru, makasih banget udah anterin mereka pulang."

Ya Tuhan, gara-gara ngurusin Mas Dokyeom gue sampe lupa dengan anak-anak gue.

"Mama jahat!!" teriak Dojoon.

"Sayang, Mama minta maaf banget. Mama lupa,"

"Mama udah janji beliin eskrim!" protes Doyeon.

"Oke-oke, kita pergi beli eskrim ya. Tapi kalian ganti baju sama makan siang dulu. Mama masakin bentar, oke?!"

Gara-gara kamu Mas, aku benci sama kamu!




tbc

Jangan lupa comment nya guys..

I'm Not The One (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang