1 New Job

678 113 27
                                    

"Baiklah (name)!! Tarik nafas dalam dalam— Lalu keluarkan! Aku bisa, aku bisa, aku pasti bisa. . ." Gumam (name) berkali kali sambil menunggu namanya untuk di panggil.

Ini adalah pekerjaan yang ke 499 nya, jika dia tidak di terima juga disini— maka nomor itu akan menjadi 500.

"Selanjutnya, Nona (name)" Kata seorang perempuan yang keluar dari pintu interview untuk pekerjaan (name) kali ini.

Mendengar namanya di panggil, (name) langsung melompat lalu mulai mengumpat seluruh isi kebun binatang.

"Anu, Nona (name)? Sudah saatnya" kata perempuan itu lagi seakan waktu adalah uang.

"I-iya!" Pekik (name) lalu mulai berjalan ke arah pintu itu.

'Tenang saja. Semuanya pasti baik baik saja! Baiklah, sekarang atau tidak sama sekali!!'

.

.

.

Sekarang (name) sedang berada di bar bersama dengan Satoru.

"BWAHAHAHAHA!! Kau tidak di terima lagi?! Yang benar saja?!" Tawa Satoru memenuhi bar itu.

"Huweeee!! Apa apaan ini?? Kenapa tidak ada yang mau menerima ku??" Tangis (name) sambil terus terusan meminum alkoholnya. (Anggap saja Pepsi oke? Atau cola.)

"Hah! Sudah yang keberapa ini? Sekitar 879??" Tanya Satoru sambil menyodok kening (name) pelan.

"APA MAKSUDMU INI MASIH YANG KE 500!!" Teriak (name) sambil menarik kerah Satoru. Wajah (name) mulai menjadi merah dan dia juga sudah hampir tidak bisa berdiri dengan tegak.

"Hei, hei. . . Tenanglah, kau mabuk" kata Satoru sambil mengelus elus punggung (name).

"Aku— *hic* tidak mabuk!! Aku pesan segelas lagi!!" Kata (name) lalu mengangkat minumnya itu.

Tapi usahanya di hentikan oleh Satoru yang langsung meminum minumannya.

"Sudah, sudah. Ayo pulang, kau sedang tidak waras sekarang—"

"Uwaaah!! Apa maksudmu!! Hidoi yo~!!" Jelas (name) mulai memukul dada Satoru perlahan. "*Hic* memangnya aku kurang apa sebenarnya...?"

Mendengar gumaman (name) di akhir akhir itu, Satoru langsung saja memegang kedua pipi (name) lalu menatap matanya lekat lekat.

"Kau sama sekali tidak kurang apa apa mengerti? Kau itu sempurna. Mereka saja yang tidak tau apa yang mereka lewatkan. Ayo, nanti akan ku buatkan (makanan fav) di rumah" jelas Satoru lalu mencium bibir (name) sekilas.

(Name) pun mengangguk.

Para pelanggan yang ada di bar dan mengenal mereka juga langsung heboh dan mulai menyoraki keduanya.

"Semangat (name)!! Nanti kau pasti akan dapat pekerjaan kok!"

"Benar benar!!"

"Kalian mesra sekali ya!!"

"Ciuman lagi dong~!"

"SKSKSKKSKS KALIAN TERLALU IMUT!!"

"Haha! Aku boleh boleh saja menciumnya lagi, tapi sepertinya dia malu. Jadi lain kali ya~ bye bye~" kata Satoru sambil berjalan keluar dengan (name) yang mukanya merah padam.

.

.

.

Setelah sampai di rumah, (name) langsung saja melempar badannya ke sofa yang empuk.

"HAAAAA~ CAPEK!!!"  Teriak (name) lalu mulai berguling guling kesana kemari di sofa.

Satoru yang membawa belanjaan untuk membuat (makanan fav) (name) langsung saja menaruh belanjaan itu di meja lalu memeluk (name).

The Caregiver ♪ [JJK]Where stories live. Discover now