Tieshen Bing Wang 9

Chapter 1735 - Kesedihan Keluarga Kerajaan

Gadis di sebelah Kyoko jelas-jelas sekretarisnya, dan dengan cepat keluar...

Jing Fei dengan jelas melihat bahwa setiap pemuda dan pemudi yang hadir memberikan dokumen kepada gadis itu.

Kamiko tidak terkecuali.

Lalu, saat Kyoko bertanya sambil tersenyum, orang-orang berdiri. Menurut Kamiko, perjamuan yang sebenarnya sekarang resmi dimulai. Sekarang Kyoko akan mulai memeriksa dan mengkonfirmasi informasi yang dilaporkan oleh orang-orang, dan menunggu hasilnya keluar. Kyoko secara pribadi melakukan evaluasi dan seleksi, dan membuat keputusan akhir.

Tentu saja, Jing Fei juga melihat bahwa bagian terpenting dari apa yang disebut perjamuan ini adalah pembagian manfaat, tetapi sekarang orang-orang tampaknya telah benar-benar melupakan tujuan perjalanan tersebut. Beberapa pemuda dan pemudi mengepung Kyoko pada awalnya. Yang lainnya jelas tidak mau, tetapi mereka tidak segera sampai ke sana. Akan selalu ada waktu untuk menghubungi...

"Mengapa kamu tidak pergi ke atas dan menjilat Nona Kyoko ini seperti mereka?" Jing Fei memandang Kamiko dengan sangat aneh, karena alih-alih pindah, Kamiko meninggalkan vila dan kembali ke vila kecil sebelum datang.

Kamiko mengambil gelas, menyesapnya, dan tiba-tiba melirik Jing Fei, dan berkata, "Saya tidak ingin melakukan itu. Bisnis adalah bisnis. Saya tidak ingin bisnis bercampur dengan terlalu banyak elemen lainnya."

"Tapi masyarakat ini seperti ini sekarang. Chip tawar-menawar yang sama akan memainkan peran yang sama sekali berbeda di tangan orang yang berbeda..." Meskipun Jing Fei tidak berbisnis, dia juga tahu aturan tertentu di bidang bisnis. Orang-orang muda yang baru saja masuk, kedua orang muda ini adalah salah satu orang pertama yang mengelilingi Kyoko. Ekspresi mereka jelas sangat bahagia saat ini. Jing Fei berkata: "Lihat mereka, sepertinya mereka telah menerima janji tertentu. Kyoko pasti telah menjanjikan sesuatu kepada mereka, kalau tidak, mereka tidak akan begitu bahagia... "

Kamiko sedikit mengernyit, tetapi tidak berbicara.

"Hasil dari orang-orang ini tidak optimis, satu per satu seperti menangis, mereka pasti belum mendapatkan hasil yang diinginkan." Jing Fei menunjuk ke tiga pemuda yang sedih tidak jauh dari situ.

Kamiko secara naluriah mengikuti pandangannya dan sedikit mengernyit.

"Faktanya, masyarakat memang seperti ini. Banyak hal memiliki aturannya sendiri. Karena hidup tidak mungkin dihindari, bagaimana menurutmu?" Jing Fei menatap Kamiko lagi.

"Aku masih tidak ingin melakukan itu." Kamiko menggelengkan kepalanya, sangat keras kepala.

"Sejujurnya, amarahmu sangat bau," kata Jing Fei sambil melihat ke arahnya.

"kamu--"

Alis Kamiko terangkat, tetapi Jing Fei menyela sebelum menyelesaikan kata-katanya.

"Tapi aku menyukainya." Jing Fei memandang Kamiko dengan seringai.

Wajah Kamiko tiba-tiba tenggelam, tetapi dia tidak berdaya, hanya dia yang tahu di dalam hatinya bahwa di depan Jing Fei, dia tidak percaya diri sama sekali kecuali untuk pura-pura mendominasi.

Meskipun dia seorang putri, dia tidak bisa bangga sama sekali di depan Jing Fei, karena Jing Fei telah benar-benar merobek mantel putrinya beberapa tahun yang lalu, meninggalkannya telanjang...

Pada saat ini, empat pemuda dan pemudi berjalan ke vila kecil, berbicara dan tertawa pelan, dengan tatapan santai, salah satunya adalah Ishii Takeshi.

"Kamie, kenapa kamu di sini sendirian?"

Setelah Ishii memasuki vila kecil, dia berpisah dari mereka bertiga, dan berjalan langsung ke Kamiko, tersenyum dengan tenang dan elegan.