02. Beginning

998 119 7
                                    

Segerombolan lelaki berbadan tegap dengan berjaket bertuliskan Zex di dada kiri memenuhi lorongan. Di sepanjang perjalanan selalu aja saja sebuah candaan dan perbincangan, dari lelucon, menghapal gombalan dari Reg, keusilan Benua dan Uno saat melewati para cecan Metanoia.

Semua terpana melihat karisma Zex, dapat dilihat dari wajah dan cara berpakaian yang entah bagaimana bisa terdapat aura menyeramkan disertai ketampanan yang terpacar.

Namun, segalanya terhalang akan tingkah mereka yang mendominasi tak sesuai ekspektasi, tak salah jika banyak yang mengidolakan para anggota Zex, bahkan tak dikit pula yang kesal dengan kelakuan mereka yang makin hari makin menjadi-jadi.

Seperti saat ini, banyak tingkah mereka yang berhasil membuat tawa dan kesal secara bersamaan.

Terkadang mereka bingung. harus membenci atau menyukai Zex. Mereka terkadang membuat orang bahagia tetapi juga membuat orang lain harus sangat bersabar.

Paling berisik adalah Reza yang tengah sibuk tebar pesona dengan gaya songgong--ucapan-ucapan arogan yang ia sebutkan dalam perjalanan, serta Benua, Bara, Samsan dan Uno yang berhasil membuat para ciwi-ciwi berteriak kesal karna keusilan mereka, apalagi Reg, Agom dan Liam yang mengajarin Meteor menjadi playboy ternama, lalu mencontohkan pada cewe-cewe yang mereka lewati hingga membuat cewe-cewe itu berteriak kegirangan.

Lalu di sisi yang sama, terdapat Jupiter yang hanya berjalan dengan kediaman. Tidak ingin ikut terseret oleh alur sesat teman-temannya yang tidak benar itu.

"MAKSUD SAYA YANG KAYAK GINI TUHAN!"

"KAK REZA! HUAAA KAK, KAKAK GANTENG BANGET SIH!"

"FIX, INI MENANTU IDAMAN EMAK GUE!"

Banyak lagi teriakan berupa pujian untuk Reza yang sedang sok kegantengan. Padahal emang ganteng. Reza membuat ekspresi jengah dengan tangan kiri ia kibaskan pada wajahnya yang seolah-olah adalah kipas kehidupan. "Cape jadi ganteng."

"KYAAA! BWANG MEMET BISA AJA!"

"BAPER AKU KANG!"

Itu lah teriakan ciwi-ciwi yang berhasil digoda Meteor karna ajaran sesat dari Reg. Meteor menghela nafas syukur. "Bismillah, semoga nggak jadi sadboy."

"WOY JANGAN LARI ANJIR!"

"BENUA! BARA! UNO! SAM! NGESELIN BANGET SIH LO PADA!" Tentu saja itu adalah teriakan para cewek-cewek yang terkena jebakan Uno, Bara, Samsan juga Benua. Mereka berlari kegirangan setelah berhasil mengerjai segerombolan cewe-cewe sok kecantikan.

Pada akhirnya anak-anak geng motor itu telah sampai pada tujuan dengan sambutan yang menghebohkan.

Seluruh pasang mata pun telah tertuju pada mereka yang baru saja memasuki sebuah kantin.


Namun, tak sedikit yang tengah menahan tawa mengingat hari lalu. Tentu, mereka telah diserbu oleh tatapan tajam dari Reza, seperti siap-siap akan menerkam.

"Setelah lo berbuat hal keji terhadap gue. Dengan beraninya lo nunjukin wajah sialan itu."

"Gue cuma nyuri."

"CUMA LO BILANG?"

Reza mendelik, dihelus-helus dadanya pelan. "Santai dong, kaget nih."

"Bodoh amat. Lo udah menganggu ketenangan gue di hari itu!"

BrannfluerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang