23. Impredecible (End)

27 7 28
                                    

"Kenapa kami memberi simbol Black Swan? Karena peristiwa ini akan sangat mengejutkan untuk semua orang yang mengetahuinya, terutama kalian berdua," tunjuk Carlen kepada Reno dan Aldo.

"Beberapa orang ada terlibat dalam peristiwa ini. Orang-orang itu adalah---" Galen sengaja menggantung perkataannya, sebab dia tak sanggup mengatakannya.

"Orang-orang itu adalah Reno dan dirimu sendiri, Aldo," terang Carlen menatap manik mereka berdua.

Reno sudah pasrah. Dia terlihat menunduk. Tak ada cara lain lagi melindungi adiknya tersayang. Dia susah payah menyembunyikan kenyataan yang menyakitkan ini. Namun, Aldo sendirilah yang membuat semuanya terkuak.

Aldo merasa dunianya hancur. Saat Raina dibunuh, dia ada di sana. Dia ada, tetapi mengapa dia tak mencoba menolong? Memang apa yang telah terjadi. Dia tak ingat sama sekali.

"Apa yang terjadi saat itu? Kenapa aku tak bisa mengingatnya sama sekali? Kenapa? Lalu siapa pembunuh Raina sebenarnya?" cerca Aldo mulai kacau. Dia terus-menerus bertanya, tak membiarkan sedikit pun orang lain menjawabnya.

"Argh! Argh!!!!" erang Aldo frustrasi.

Reno menguatkan batinnya melihat semua ini. Didekapnya adiknya dengan begitu erat.

"Sudah, Aldo. Berhenti. Tenanglah." Reno berusaha menenangkan Aldo yang tengah kalap.

"Lo juga kenapa gak nolongin Raina? Hah!" berang Aldo semakin histeris.

"Kenapa lo biarin aja Raina mati?!" Aldo semakin frustrasi. Dia tak bisa mengendalikan diri lagi.

"Kenapa?" lirih Aldo begitu menyayat hati.

"Aldo, lo gak mau tahu siapa pembunuh, Raina?" tanya Carlen yang berusaha mengambil kembali atensi Aldo.

"Ya, siapa orang itu?" Sepertinya Carlen berhasil mengambil atensi Aldo kembali.

"Sebelum kuberitahu, lebih baik kau tenangkan diri terlebih dahulu," saran Carlen dengan lembut.

Aldo berusaha menenangkan dirinya. Sungguh sulit. Dia tak bisa berdamai dengan hati.

Melihat Aldo yang mulai tenang. Galen menunjukkan sebuah video.

Video tersebut memperlihatkan sebuah apartemen mewah. Lalu terlihat seorang laki-laki yang menyeret paksa seorang gadis. Laki-laki itu adalah Aldo dan gadis yang diserer itu adalah Raina.

Dengan begitu kejamnya Aldo memukuli Raina. Menghantamkan vas bunga ke kepala Raina hingga memuncratkan darah. Memukul tubuh Raina menggunakan balok kayu.

Teriakan sakit terus keluar dari mulut Raina, tetapi Aldo seperti kerasukan setan. Dia tak peduli dengan erangan sakit Raina yang menggema di dalam apartemennya.

Aldo terus menyiksa Raina. Dia bahkan tak peduli lagi, jika Raina sudah tak bernapas lagi. Dia tak peduli lagi jika Raina telah kehilangan nyawanya. Sungguh, dia seperti bukan Aldo. Kilatan di matanya juga tidak seperti pancaran mata Aldo.

Setelah itu, terlihat Aldo keluar dari apartemennya dengan amarah yang begitu besar. Dia biarkan saja Raina tergeletak di lantai dengan darah yang berceceran.

Tak lama kemudian, terlihat ada yang memasuki apartemen Aldo, dan ternyata dia adalah Reno. Reno yang melihat Raina tak sadarkan diri, segera mengambil mayatnya dan menguburkannya di dalam toilet apartemen.

Tiba-tiba Galen, mematikan video itu. Dia sudah merasa aneh dengan gelagat Aldo, jika diteruskan kemungkinan akan bahaya.

Aldo yang melihat video itu sungguh tak menyangka. Semua ini sungguhlah impredecible. Dia tak mungkin membunuh Raina, tetapi di video itu dengan jelas memperlihatkan dirinya yang tengah menyiksa Raina hingga embusan napas terakhirnya. Dia tak mampu mengelak dari kenyataan pahit ini.

Harusnya dia mendengarkan Reno agar tak mencari tahu semua ini. Harusnya dia menuruti perkataan Reno. Jika saja dia mengikuti perkataan Reno, dia tidak akan mengetahui kenyatan yang begitu pahit ini.

Sekarang dia paham maksud ucapan-ucapan Reno kala di rumah sakit dulu. Harusnya dia sadar, kata-kata itu terlontar untuk dirinya.

Reno pernah berkata, "Terkadang ada hal yang tak perlu kita ketahui, sebab hanya akan menciptakan luka yang begitu besar dan menusuk di hati, lalu berakhir menyakiti diri."

Harusnya Aldo mengikuti perkataannya. Tak perlu mengetahuinya. Namun, sayangnya semua ini telah terlambat. Akhir yang tak dapat Aldo duga. Sungguh semua ini sangatlah tak terduga.

End

Iya End, hehe. Ada yang menduga akan seperti ini akhirnya? Hm. Jika ada yuk tos dulu.

Note: Impredecible -» berasal dari bahasa Spanyol yang berarti tak terduga.

Dengan ini saya nyatakan, book Impredecible telah resmi End. Maaf, ya, jika endingnya tidak memuaskan.

Terima kasih yang telah membaca cerita saya dari awal hingga akhir. Salam dari saya, zahra @fleureyn

ImpredecibleWhere stories live. Discover now