06

276 40 5
                                    

Dear Readers, Happy Reading 💕

Bayi yang terbungkus pocongan kafan itu terjatuh ke tanganku. Kemudian aku memekik keras sekali. Aku lempar bayi itu lalu ia jatuh kelantai.

Bukk.

Tak lama darah segar keluar membasahi kain putihnya. Pocongan kainnya terbuka dan kulihat Yeji bersimbah darah menggeliat kesakitan.

Jantungku seakan berhenti. Aku membunuh anakku. Tubuhku lemas seketika.

"bunda... Bunda! Yeji mau sama bunda"

"Yeji nggak mau pisah dengan bunda"

Suara anak kecil tiba-tiba menggema di kepalaku. Seakan Yeji yang sedang berbicara padaku dengan mengiba.

"Kau bukan Yeji" Teriakku.

Aku ingin lari dari bayangan mengerikan ini. Tetapi aku tidak bisa. Yeji yang bersimbah darah semakin terlihat tersiksa meregang nyawa dihadapanku.

Aku tak sanggup melihatnya. Aku menangis sejadi-jadinya. Kemudian aku berusaha kabur. Aku menuju pintu keluar dan ketika aku buka suster Lisa bediri dihadapanku.

"Ibu Jisoo sedang apa di sini?" Tanya nya kebingungan melihatku.

Aku tak dapat menjawab pertanyaan suster. Aku tidak tahu dia itu benar benar suster Lisa atau sosok Irene yang menyerupai.

Pikiranku semakin kacau. Aku tak dapat lagi membedakan mana kenyataan atau hayalan. Kemudian aku berlari ketakutan meninggalkan suster Lisa.

Suster Lisa mengejarku dari belakang. Aku terus berlari meninggalkan lorong persalinan menuju pintu keluar. Aku menabrak seorang pasien kemudian semua orang melihatku dengan wajah heran.

Tetapi aku terus berlari tanpa mepedulikan mereka. Ketika sampai di luar seseorang menyergapku dan menahan ku.

"Jisoo. Ini Jero"

Kemudian aku lihat Jero sudah ada di belakangku. Aku bingung melihat Jero.

"Jero? Benarkah kau Jero?" Tanyaku padanya.

"Benar Jisoo, aku Jero-mu. Percaya padaku"

"Bukan. Kau pasti bukan Jero. Ia tidak tahu di mana aku sekarang. Bagaimana mungkin aku tiba-tiba berada di rumah sakit"

"Irene menculikmu. Aku sudah melihat video nya. Aku percaya padamu Jisoo. Karena itu aku mencarimu di sini"

"kamu percaya padaku? Bagaimana kamu bisa tau aku ada di sini?"

"aku salah Jisoo. Aku tidak bisa berfikir jernih. Setelah aku bepikir semua yang terjadi padamu bermula di rumah sakit ini instingku mengatakan bahwa kau ada di sini"

"Syukurlah" Jawabku sambil memeluk Jero. Sekarang aku tahu aku sedang tidak berkhayal sendiri.

"Jer, ayo kita cari anak itu" Kataku teringat apa yang harus segera ku lakukan.

"Mencari Yeji? Aku bisa menjelaskannya pada mu Jisoo"

"Bukan Jer. Kita cari anaknya Irene"

"Kalian mencari anaknya Irene?"

Tiba-tiba suster Lisa sudah berada di antara kami berdua. Ia terlihat kehabisan nafas setelah mengejarku.

"Bayi itu tidak di sini. Kami sudah mengirimnya ke rumah yatim piatu" Kata suster Lisa melanjutkan.

"Di mana suster? Berikan alamat rumah yatim piatu itu pada kami!" Kata Jero.

Kemudian suster Lisa memberikan alamat itu pada kami. Dan dia pun bertanya padaku mengapa aku bisa tiba-tiba berada di ruang bayi. Ia terlihat terkejut, ketakutan sekaligus heran ketika aku menceritakan apa yang terjadi.

Where Is My Baby? (Horror Short Story) || Jensoo  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang