Chapter 4 : Lost and Found

295 45 0
                                    

"Eunghh...dimana ini?"

Kedua kelopak mata SinB perlahan-lahan terbuka, sedikit demi sedikit memperlihatkan iris mata hitamnya yang indah.

Gadis itu sedikit meringis karena merasakan nyeri pada bagian kepalanya. Ia hendak untuk bangun namun tiba-tiba saja ada seseorang yang menahan dirinya.

SinB refleks menoleh ke samping,"Um..Umji?" Ia terkejut melihat sahabatnya yang saat ini tengah duduk di sebuah kursi dekat tempat tidurnya. Sepertinya selama ia tak sadarkan diri, Umjilah yang selalu menjaga dan mengurusnya.

"Istirahatlah dulu, keadaanmu masih belum pulih" ujar Umji lembut, menampakkan senyum tipisnya yang terlihat manis.

"Kau membawaku ke rumah sakit mana? Atau kita sedang berada di UKS sekarang?" Tanya SinB sembari melihat ke setiap sudut ruangan. Ini tampak berbeda dari bilik UKS sekolah mereka maupun kamar pasien di rumah sakit. Interiornya terlihat mahal dan hampir semuanya berwarna serba putih. Ukuran ruangannya juga jauh lebih luas dari yang ia ingat,"Aku sudah pingsan beberapa hari memangnya?"

"Hampir 2 hari" jawab Umji dengan ekspresi datarnya,"Dan kita bukan berada di UKS sekolah ataupun rumah sakit, tapi......"

"Eh SinB sudah sadar ya?!!"

Penjelasan Umji terpotong karena tiba-tiba saja ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan itu. Dia adalah Yerin, yang tampak terkikik sembari membawa semangkuk bubur hangat dan segelas air putih yang ia letakkan pada nampan perak.

Kedua mata SinB sedikit melotot melihat Yerin yang berjalan mendekati tempat tidurnya kemudian meletakkan nampan yang ia bawa di atas sebuah meja kecil. Gadis itu berdecih kesal, tidak percaya bahwa ia akan bertemu kembali dengan gadis aneh menyebalkan yang mengacaukan pertandingan basketnya kemarin lusa.

SinB kebingungan, mengapa gadis itu bisa berada disini?

"Kau...kau sengaja memata-mataiku ya? Atau kau menculikku dan Umji lalu membawaku ke tempat yang tidak dikenal ini?" SinB panik dan tanpa sadar menunjuk wajah Yerin dengan jari telunjuknya. Ia benar-benar tidak bisa mengontrol emosinya saat ini.

Yerin hanya bisa tertawa miris melihat reaksi SinB yang menurutnya sangat berlebihan,"Hei Hwang, perlu kujelaskan beberapa hal kepadamu" ujarnya sembari melipat kedua tangannya di depan dada,"Pertama, namaku sama sekali bukan 'kau', aku punya nama yang diberikan orangtuaku dengan penuh kasih sayang, yaitu Jung Yerin"

"Tanamkan satu hal di dalam otakmu, namaku J.U.N.G Y.E.R.I.N" gadis itu mengeja namanya dengan penuh penekanan,"Kau boleh memanggilku Yerin eonnie atau Yennie eonnie, karena kurasa usiamu lebih muda dari diriku"

"Tentu saja aku tidak tahu namamu, bodoh" celetuk SinB memiringkan kepalanya,"Kau saja tidak memperkenalkan namamu saat kita bertemu di sekolah beberapa hari yang lalu"

"Anak kurang ajar, jangan memanggil orang yang lebih tua dengan sebutan bodoh" Yerin benar-benar naik pitam saat ini,"Saat itu aku lupa memperkenalkan diriku karena terlalu fokus dengan misi"

SinB tidak peduli dan kemudian membuang mukanya"Tetap saja kau itu bodoh"

"HWANG SINB!!!!"

Anak ini sangat menyebalkan. Selama ia hidup dan bekerja di SOS, baru kali ini ia bertemu dan mengenal seorang mutan yang keras kepala, seenaknya, dan tidak menghormati orang yang lebih tua.

Kalau saja mereka semua tidak berada di SOS saat ini, sepertinya Yerin akan segera memberi pelajaran yang setimpal kepada SinB, mungkin dengan menjejalkan beberapa cabai merah super pedas ke dalam mulutnya.

Itu pasti akan sangat menyenangkan.

"Sebaiknya kalian berdua jangan bertengkar" ucap Umji dengan pandangannya yang tertuju kearah pintu,"Ada seseorang yang sedang berjalan menuju kesini"

[TRILOGY] Book of Heroes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang