2. Akhir Penantian

675 59 25
                                    


















"Jika di kedua kalinya aku diharuskan untuk memulai lagi semuanya dari awal, aku akan memulainya sama kamu. Pasti kamu."


🌷🌷🌷







Sekali lagi Kala menatap dirinya di cermin untuk kemudian menelan saliva nya gugup seraya perlahan sebuah senyum manis tersungging di bibirnya.

"Tarik nafas Kala. Tarik nafas."

Ucapnya pada dirinya sendiri saat jantungnya kembali berdegup dengan kencang yang membuat telapak tangannya basah saking gugupnya.

Lantas ketika tanpa sadar ia akan mengusapkan tangannya yang basah itu ke kain batik yang ia pakai, sosok Getta disusul Citra dan Puput serentak menghampirinya.

"Ya ampun. Kebiasaan lo ya! Ingat ini tuh hari penting!"

Buru-buru Citra meraih tisu lalu menjejalkan nya pada genggaman tangan Kala.

"Maap Cit, gugup banget nih gue."

"Untung lo gak kayak gue dulu, gugup sampe banyak makan terus akhirnya naik deh kiloan. Sampe harus ganti kebaya."

Puput terkekeh. "Aku masih ingat Get, kamu panik banget waktu itu."

"Ya gimana gak panik Put, seminggu sebelum tunangan harus ganti kebaya karena kegendutan. Malu banget gue."

Kemudian keempatnya saling bertatapan terkekeh sebelum dengan lembut Puput merapikan hiasan rambut Kala sementara Citra memberikan sedikit polesan akhir di wajah cewek itu dan Getta yang sibuk mengabadikan momen dalam insta story nya.

Untuk kemudian beberapa saat setelahnya dengan masih gugup Kala meninggalkan kamarnya diapit oleh Getta dan Citra sementara di belakangnya Puput menjaga keseimbangan sahabatnya itu sambil sesekali merapikan kebaya nya yang menjuntai sampai ke lantai.

Akhirnya hari ini tiba juga.






***

Rintik hujan masih turun saat mobil Langit memasuki pelataran rumahnya. Lantas setengah berlari ia keluar dari dalam mobilnya, berjalan ke arah pintu sambil mengatur nafasnya dan sesekali mengusap-usap rambutnya yang basah.

Keputusannya sudah bulat, dia sudah yakin, dan bertekad. Kemudian ketika pintu besar itu terbuka lalu menampilkan sosok Natasha yang menatap putranya itu penuh kasih, Langit tidak tahan lagi untuk mendekat dan memeluk Mami nya erat. Dan Natasha seolah tahu, dia membalas pelukan putra bungsu nya itu hangat seraya mengusap-usap punggungnya lembut untuk kemudian berbisik.

"Mami akan selalu mendukung apapun keputusan Langit. Terima kasih kamu sudah bertahan selama ini dan Mami sayang adek."

Lantas setitik air mata itu jatuh membasahi pipi Langit menggantikan tangis tertahannya saat Samuel, Papi nya ikut bergabung dan memeluknya tak kalah erat. Menyentuh kedua bahunya keras lalu menepuk-nepuknya bangga sebelum tersenyum bahagia saling bertatapan.

"So my youngest will be sold out soon?"

Langit terkekeh, mengangguk kecil dengan air mata yang kembali berlinang. Membuat Papi nya mengusap air mata itu lembut lalu memeluknya lagi.

"Don't cry. Kamu tahu Papi suka ikutan nangis kalau lihat kamu menangis."

Dan Langit mengangguk-angguk sambil tersenyum sebelum menenggelamkan dirinya pada dekapan hangat Papi nya.

KEDUA KALINYA ✔️ SELESAIWhere stories live. Discover now