_Kita punya luka, mungkin saja sama. Hanya ada beberapa pembeda di antara kita, caraku yang mengutarakan, pun dengan caramu berbicara. Syukurlah, aku punya satu manusia tuk mendengar ocehan, dan beberapa lembar catatan kosong tuk kubuat kekacauan di dalamnya. Terlebih ada Dia, yang selalu menerima, entah itu sakit, luka, bahkan cacatnya hati dan seluruh diriku. Satu hal yang harus kucatat dengan tebal. "Jangan pernah mencoba untuk berkata, 'menyerah'."
YOU ARE READING
Tanpa Arah
PoetryTerlalu malas membuka suara, apalagi untuk hal-hal yang tidak perlu aku jelaskan. Cukup baca jika penasaran, perihal makna biar menjadi rahasiaku. Jika kamu ingin merasakan penantian serta kekecewaan bacalah tulisanku, dan berperanlah sebagai 'aku'...