3 : Seleksi

580 98 32
                                    

Hari-H seleksi.

Hari yang udah ditungguin Seonghwa sambil gigit-gigit kuku dari minggu lalu akhirnya tiba. Sekarang aja dia masih gigit-gigit kuku, padahal dia satu ruangan sama kakel-kakel purna OSIS sekolahnya yang tampangnya galak semua dan pada nggak suka ngeliat orang yang gugup.

"...menurut gue sih gitu, Hwa."

"Hwa."

"Seonghwa?"

"HEH PARK SEONGHWA!"

Seonghwa yang lagi ngelamun langsung berjengit kaget. Dia noleh, natap wakil ketua OSIS, Soyeon, yang sekarang mukanya udah kesel banget.

"Udah bangun, Seonghwa?" Seonghwa noleh ke belakang, ngeliat kakelnya, Changkyun, yang lagi nopang dagu sambil senyam-senyum nahan ngakak. Seonghwa juga liat kakel sama alumni yang lain—Chungha, Sungho, dan Minji,  yang senyam-senyum juga.

"Nih, lap dulu itu ilernya," suruh Chungha sambil nyodorin tisu. "makanya kalo melamun nggak usah pake mangap."

"Eh, makasih Kak." kata Seonghwa sambil ngambil tisu dari tangan Chungha. Dia langsung ngelap dagu sama tangannya yang bekas dia gigit-gigit kukunya.

"Kenapa lo? Sakit?" tanya Sungho, mukanya yang tadi senyum geli itu udah balik datar lagi.

"Iya, kalo sakit bilang aja, Hwa. Daripada nanti lo pingsan kan nggak lucu." sahut Minji.

"Nggak kok, Kak!" jawab Seonghwa buru-buru. Sakit jiwa iya, batinnya.

"HAH SAKIT JIWA?!" teriak orang-orang satu ruangan.

"Anjir keceplosan!"

×+×+×+×+

"Lo beneran nggak papa, Hwa?"

"Iya Kak, beneran."

"Gue banyak kenalan psikolog. Kalo lo beneran sakit jiwa, kontek-an aja."

"Bahasa lo agak meresahkan ya, Byul."

"Sendal diem aja."

"NAMA GUE SANDEUL, BUKAN SENDAL!"

Seonghwa, Soyeon, sama kakel dan alumni lainnya langsung ketawa nontonin alumni mantan ketua dan wakil ketua OSIS, Moonbyul sama Sandeul, yang sekarang lagi kejar-kejaran.

"Ini kakel dua, baru aja dateng, ketemu lagi habis nggak ketemu bertaun-taun, udah gelut lagi aja." komentar Minji.

"Udah, udah, Kak Sandeul, Kak Moonbyul! Ayo kita ngebahas ini dulu, biar nggak kesorean!" ajak Chungha.

Nggak lama, jajaran ketua dan wakil ketua SMA Keikyu itu udah duduk melingkar lagi di tengah-tengah aula yang kosong melompong. Ada kali satu, dua jam mereka ngebahas orang-orang yang pada daftar, mulai dari yang daftar jadi sie, sampai akhirnya masuk ke yang daftar jadi ketua.

"Kim Hongjoong," Changkyun ngebaca dengan lantang nama di kertas form yang dia pegang. "gimana pendapatnya, temen-temen?"

"Menurut gue overall dia bagus, sih. Lainnya? Ada yang beda pendapat nggak?" tanya Sungho.

Semua orang yang ada disitu setuju kalo Hongjoong orangnya bagus banget, ngomongnya bagus, visi misinya juga jelas, orangnya tegas, banyak banget pujian yang dikeluarin mereka semua, kecuali satu orang.

Siapa dia? Oh, ya jelas Park Seonghwa seorang. Dia udah ketar-ketir sendiri mikirin dia satu banding tujuh. Tapi, tiba-tiba dia inget satu hal yang potensi banget buat jatohin Hongjoong.

Maap ye, batin Seonghwa.

Seonghwa berdehem, ngalihin atensi semua orang ke dia. "Gue mau ngasih tau suatu hal aja sih, tentang si Hongjoong ini."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 24, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mas OSIS dan Dek Preman × JoongHwaWhere stories live. Discover now