TIM SUKSES

914 119 14
                                    

"Kakak pulang dulu ya, mandi langsung istirahat," ujar Sean tersenyum manis mengacak rambut Anin pelan. Dihadapannya Anin berdiri dengan senyum mengembang mengangguk mengerti.

"Hati hati dijalan, telpon kalau udah sampe," kata Anin sambil melambaikan tangan kepada Sean yang akan melaju bersama mobilnya.

Alana yang memang kebetulan sedang membuang sampah menyaksikan hal tersebut dengan senyum terkulum geli, tak habis pikir sendiri. Di dalam rumah sana hampir satu minggu ada yang uring uringan sendiri sementara yang menjadi sasaran galau dengan bahagianya jalan bersama sang idaman, Alana hanya geleng geleng kepala membayangkan sosok Amir yang bermuka masam dan ogah ogahan.

"Malam mingguan nih?" ejek Alana

"Kepo," jawab Anin berlalu memasuki rumah

"Asal tau aja si Nin, ada yang ngegalauin elu noh di dalem," kata Alana cekikikan.

"Bodo amat."

"Nin, jangan jadiin orang lain pelampiasan hanya karena lo mau ngebales orang yang nyakitin perasaan lo."

Anin menoleh dengan alis bertaut agak tak terima mendapat nasihat dari Alana yang menurutnya tak tahu apa apa. "Jangan sok nasehatin gue mbak kalau diri sendiri pun masih bingung mau buat salam perpisahan ke Bang Ibas gimana caranya," tutup Anin kali ini benar benar beranjak meninggalkan Alana yang diam ditempat.

"Ck, darah muda," kata Alana sedikit mengerutu.

 "Ngapain Joy?" sapa Sega dengan kening berkerut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Ngapain Joy?" sapa Sega dengan kening berkerut.

Joy agak tersentak terkejut karena ketahuan sedang menatap Amir yang sedari tadi melamun dengan wajah tak karuan.

"Bikin kaget aja iih," ceplos Joy tak perduli.

"Ngapain juga meratiin Amir segitunya," tanya Sega lagi kali ini duduk disamping Amir. "Lo gerak dong tem kalo lo duduk diem aja gini makin jauh tuh si maung."

"Dih," kata Joy sedikit heran."Bisa banget nasehatin orang pake ngatain Anin lagi, sejak kapan bisa julit sih?"

"Sejak kamu gak mau aku deketin," kata Sega bersungguh sungguh. Amir menoleh kearah dua manusia tak tahu diri ini, bagaimana tidak saling pandang dihadapan Amir yang hatinya sedang tak baik.

"Gak ada duka cita nya ya buat gue, heran malah pacaran," rengek si bongsor hitam itu.

Joy malah tertawa puas mendengar omelan Amir kemudian menoyor pemuda itu dengan kejam, "lu mau nya gimana dah tem, gue bantuin."

Sega dan Amir menoleh serempak merasa tak percaya dengan ucapan Joy barusan.

"Mau bantuin orang sendiri udah pasti belum? Aku nungguin ini."

Amir menoleh bergantian melihat Joy dan Sega, Joy sudah mendelik kesal tapi tersenyum simpul sementara Sega sudah menaikan alisnya tinggi tinggi.

RUMAH BERATAP BOUGENVILLE Where stories live. Discover now