𝚂𝚃𝙰𝙶𝙴 𝙵𝙾𝚄𝚁

620 130 28
                                    

4. Jika kalian menyukai seseorang, otak kalian tidak akan mungkin bisa untuk berbohong kepada mereka.

════════ • ° •: ♡︎ : • ° • ════════

"Kak Yoshi!"

Mata Jeongwoo memandang Haruto yang berlari ke arah Yoshi, coach renang tim Haruto. Pria tinggi itu tersenyum pabila berada tepat di depan Yoshi.

"Lebar banget senyum lo haru." Bisik Jeongwoo sendiri sambil menatap Haruto sendu.

Gaenak rasanya saat melihat Haruto pergi bersama Yoshi yang gap umurnya cuma 4 tahun itu.

Lebih gaenak lagi pas ngeliat Yoshi yang ngelingkarin tangannya pada tangan Haruto lalu menyandarkan kepalanya di bahu lebar Haruto. Bukan menjauh atau menolak, bahkan Haruto malah mengelus rambut Yoshi dengan lembut.

"Daripada makan hati, makan di tujuh-sebelas yuk."

Jeongwoo memandang Junghwan yang tiba-tiba muncul di sebelahnya.

"Bilang 7eleven aja napa?"

"Biar cool aja gitu."

"Iyain aja deh biar kelar."

Jeongwoo berjalan meninggalkan Junghwan. Si sapi itu ketawa perlahan lalu berlari membuat langkah mereka sejajar. Dia mengayunkan tangannya lalu meletakkannya pada bahu Jeongwoo.

Jeongwoo mengucapkan terima kasih pada Junghwan yang meletakkan semangkok ramyeon dan sebotol soda di hadapannya. Tanpa menunggu lama, mereka berdua langsung menyantap ramyeon panas tersebut.

"Woo."

"Apa?"

"Gimana rasanya suka ke ruto?"

Tangan Jeongwoo terhenti seketika namun ia terus menyuapkan ramyeon itu ke dalam mulutnya.

"Rasanya sakit, nggak enak, menyedihkan soalnya gue cuma bisa memuja dia dalam diam." Ucap Jeongwoo sambil meniup ramyeon yang masih berasap itu.

"Terus kenapa lo bertahan?"

"Menyukai Ruto itu emang menyakitkan, tapi bagi gue lebih menderitakan mencoba menghilangkan rasa ini."

"Anjay, jawapan lo bikin gue pengen muntah."

"Gapeduli." Jeongwoo memutarkan bola matanya lalu terus menikmati ramyeonnya.

Fikiran Jeongwoo melayang kepada Haruto dan Yoshi yang jalan berduaan. Dia cemburu melihat Haruto bersama Yoshi walaupun dia bukan siapa-siapanya Haruto.

Haruto jelas-jelas memang punya banyak fans. Mau cewek pinter, cewek popular, uke manis, uke bertalenta, semuanya menginginkan Haruto. Apalah daya Jeongwoo yang cuma sebutir debu ini?

Jeongwoo sedar kok dia nggak semanis uke yang lain. Walaupun suaranya sopan banget masuk ke telinga, tapi dia masih insecure. Padanya, dia memiliki banyak kekurangan dan tak layak berdamping dengan seme seperti Haruto yang digilai ramai.

Jeongwoo udah cukup bersyukur Haruto tau kewujudannya di sekolah ini. Jeongwoo juga bersyukur kerana berkat Yedam dan Doyoung, dia bisa secara langsung kenal dengan pria yang menjadi first love nya itu.

Stages of Crush✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang