08. Lingkaran Batas Usia.

2.9K 417 17
                                    

𝗛𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴!-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝗛𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴!
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Keesokan harinya hujan turun lumayan deras. Aku duduk di kursi bersama Hermione di Aula Depan, sedangkan Harry dan Ron sedang berbincang entah membahas apa.

"Ayo Cedric! Masukkan!"

Aku menoleh lalu melihat Cedric yang datang tengah didorong oleh teman-temannya. Ia basah kuyup.

Cedric mendekati piala api tersebut lalu melewati lingkaran batas usia. Lalu memasukkan perkamen yang berisi namanya "Cedric Diggory - Hogwarts." Ia tersenyum lalu memandangku, aku yang melihatnya memandangku membalasnya dengan senyuman juga.

Ketika di perpustakaan, Cedric menceritakan bahwa dia akan mengikuti Turnamen Triwizard tersebut.

Hermione menyenggol bahuku, "Ada apa sih?" Tanyaku sebal. Hermione hanya melihatku lalu tersenyum meledek, "Sepertinya ada dua orang yang sedang jatuh cinta." katanya meledekku. "Oh, shut up." mukaku memerah karena malu.

"HAHA YESS!"

Aku menoleh, melihat Fred dan George. Lalu anak-anak lain bertepuk tangan lalu bersorak. Aku hanya mengernyitkan keningku, bingung.

"Terima kasih, terima kasih," kata Fred dan George.

"Kawan-kawan kami berhasil. Kami meramunya pagi ini."

"Itu tidak akan berhasil." kata Hermione

Lalu Fred dan George duduk disamping kami, "begitu ya?", "kenapa begitu, Granger?"

"Kau lihat ini? Ini adalah garis usia. Dumbledore sendiri yang menggambarnya". "Jadi?"

"Jadi, seorang genius seperti Dumbledore tidak mungkin tertipu oleh muslihat menyedihkan dan bodoh seperti ramuan penua." jelas Hermione

"Namun itu sebabnya ini brilian,". "Karena sangat menyedihkan dan bodoh." Aku tertawa pelan.

Mereka berdua bangkit, lalu mengocok botol ramuan penua tersebut.

"Ready Fred?"

"Ready George?"

"Habiskan."

Mereka berdua meminum ramuan tersebut lalu melompat melewati garis usia. Dan mereka berdua berhasil melawatinya.

"YAS!" semua anak bersorak dan bertepuk tangan. Aku hanya tersenyum.

𝐀 𝐑𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 𝐖𝐇𝐘 | 𝗰𝗲𝗱𝗿𝗶𝗰 𝗱𝗶𝗴𝗴𝗼𝗿𝘆 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang