10# Trouble is a Friends

740 129 7
                                    

"Hng .. Harry, selamat pagi," Jean menyapa Harry dengan canggung ketika mereka berpapasan diruang rekreasi. Harry menoleh lalu memberikan senyum tipis, "Ya. Pagi, Jean."

Melihat hari ini Harry sudah membalas sapaannya, mata Jean berbinar. Apa Harry sudah tidak marah lagi?

"Eum .. apa kau mau pergi ke Great Hall bersamaku?" tanya Jean. Harry tampak berpikir sejenak, "Baiklah."

Mereka berjalan beriringan dengan atmosfer yang begitu canggung. Ah ... kenapa bisa seperti ini? Padahal kemarin mereka berjalan berdua dengan seribu topik obrolan yang tidak ada habisnya. Kenapa jadi seperti ini?

"Bagaimana dengan liburanmu nanti?" tanya Jean memecah keheningan. Harry menoleh.

"Seperti biasa, aku hanya akan menghabiskan waktuku dirumah Paman Vernon."

".. Kau tidak akan pergi ke rumah Ron?" tanya Jean.

"Tidak tahu." Harry menjawab singkat. Jean mengangguk.

Akhirnya, mereka sampai di Great Hall yang telah ramai. Dengan langkah santai, mereka berjalan ke kursi panjang asrama Gryffindor dan duduk disana.

Namun, setelah duduk, tiba-tiba saja Jean merasa bahwa belakang lehernya memanas. Auranya sama sekali tidak enak.

"Hm?" Jean menoleh, dan mukanya langsung berubah menjadi bingung ketika mendapati Draco sedang menatapnya dengan ekspresi tidak mengenakkan. Mata Draco yang tajam terus memandangnya dengan tatapan kesal.

"Ada apa?" Jean bertanya dengan bahasa tubuhnya. Bukannya menjawab, Draco malah membuang pandangannya dan sibuk mengobrol dengan Pansy.

"Apa-apaan si pirang itu .." Jean menggumam. Hermione menepuk pundaknya, "Pagi, J!"

"Haaa ... senangnya. Ini hari pertama Hagrid akan mengajar kita," Hermione bersorak senang. Harry mengangguk, "Ya! Aku turut menantikan hari ini."

Jean menyimak percakapan itu. Oh, rupanya Harry masih belum memaafkannya, namun memang kondisi hatinya sedang baik saja saat ini. Jadi, ia menerima Jean.

"Kita akan belajar bersama anak-anak Slytherin?" tanya Jean. Hermione mengangguk, "Ya dan itu bagian buruknya."

Ron mulai menyantap makanannya, "Ayo cepat habiskan makanan kalian. Hari ini makanannya luar biasa."

Hermione bergidik jijik, "Kau memang tidak akan berhenti makan."

🐍🐍🐍


"You will regret this! You and your bloody chicken!"

Jean menatap Draco dengan tatapan frustasi. Lelaki yang tengah digendong Hagrid untuk mendapatkan pengobatannya itu benar-benar membuatnya tercengang.

Hanya untuk supaya tidak kalah dari Harry Potter, lelaki itu rela melakukan hal yang bisa membahayakan dirinya sendiri? Hah .. gila, Jean bisa gila disini!

"Astaga, pirang bodoh." gumam Jean. "Kau bilang apa, J?" tanya Ron masih dengan wajah senangnya.

"Eum, tidak. Hanya bergumam." jawab Jean. "Omong-omong kenapa wajahmu terlihat senang begitu?"

"Tentu saja senang! Akhirnya si anak congkak itu mendapat karmanya! Hahahah! Kau liat bagaimana Buckbeak menghentaknya? Sangat menyenangkan untuk dilihat mata!" Ron menjawab dengan raut bahagianya. Seolah ia baru saja menemukan sekarung harta karun yang harganya luar biasa.

"Hei, kau tidak boleh seperti itu. Tertawa diatas penderitaan orang lain itu tidak baik, Ronald," Jean menasihati. Ron mencebik, "Memang tidak baik, namun si Malfoy itu kan tidak bisa membedakan mana baik mana buruk. Jadi, hal ini pengecualian untuknya."

Harry tertawa lepas mendengarnya. "Opini yang cukup bagus."

"Hei, jika kalian membencinya namun kalian melakukan hal seperti ini, bukankah kalian akan menjadi sama saja sepertinya?" Jean menatap Ron.

"Kau ini kenapa, J? Kami tidak mungkin melakukan hal menjijikkan seperti yang dilakukan ferret pirang itu! Lagipula, lihatlah, semua orang disini tertawa, bukan hanya kita." Harry menatap Jean tidak setuju.

"Benar! Salahkan juga anak-anak lain yang tertawa," Ron menyahuti. Jean menarik nafas, menahan rasa kesalnya.

"Kalian—! Kalian pikir Lucius Malfoy akan membiarkan Hagrid setelah apa yang terjadi pada anak kesayangannya? Apalagi ini masih hari pertama Hagrid mengajar kita! Tidakkah kalian berpikir akan nasib Hagrid setelah ini? Dan Buckbeak, pikirkan tentang hewan itu juga!" Jean menjelaskan secara kesal. Meski ia tahu, Harry dan Hermione akan tetap bisa menyelamatkan Buckbeak serta Hagrid setelah ini—karena mereka pemeran utama— tapi! Tetap saja! Tidak seharusnya mereka tertawa-tawa seperti itu! Draco Malfoy juga temannya saat ini, jadi Jean memutuskan untuk membelanya sedikit.

Hermione mengangguk, ".. Ucapanmu benar juga."

"Tapi—ini semua bukan salah Hagrid atau Buckbeak! Ini salah Malfoy! Jangan melemparkan kesalahan si pirang kepada Hagrid hanya karena dia temanmu!" Ron berujar jengkel. Harry mengangguk, "Setelah kau kenal dengan Malfoy, kau berubah, J."

"Berubah?! Apa maksudmu, Harry? Dan, dengar Weasley! Aku melakukan ini bukan karena aku berteman dengan Draco, tapi karena aku mengkhawatirkan Hagrid, Buckbeak, dan kalian! Tidakkah kalian mengerti?" Jean mengusap air matanya, "Aku tidak menyangka akan mendengar kalimat jahat itu dari mulut kalian berdua. Weasley, Potter, tidakkah kalian sadar kalian yang berubah? Kau menjauh dariku, 'kan, Potter? Kau pikir aku tidak menyadarinya? Dan, kau selalu sensitif ketika aku bersama dengan Draco, benar Weasley?" setelah mengatakan itu, Jean berlari pergi meninggalkan ketiga temannya yang terpaku ditempat.

Harry tampak membeku, Potter. Nama itu memang namanya, namun ... entah kenapa hatinya sakit mendengar Jean memanggil dirinya dengan nama keluarganya.

"Kau berlebihan, Ron! Kau sangat kurang ajar! Kau membuat Jean menangis! Kau—!" Hermione ingin sekali memarahi Ron hingga suaranya tidak bisa keluar, namun mengejar Jean lebih penting saat ini.

"Aku kecewa pada kalian berdua." desis Hermione sebelum ia berlari mengejar Jean.

"Apa yang terjadi dengan mereka berdua? Mereka salah makan? Kenapa mereka berdua semakin menyebalkan saja setiap harinya?!" keluh Ron sambil menatap jengkel ke arah Hermione yang masih mengejar Jean.

"Apa .. kita keterlaluan? Ini pertama kalinya Jean menangis karena kita," Harry menoleh ke arah Ron. Tatapannya tampak bimbang dan bertanya-tanya. Gurat khawatir dan frustasi tampak jelas disana.

"Tidak. Lagipula, kita memang benar, 'kan? Semenjak Jean dekat dengan Malfoy, dia menjadi semakin menyebalkan. Dan Mione, gadis itu terseret Jean. Hah, pirang menyebalkan. Dia menghancurkan segalanya." Ron berdengus jijik. Harry memalingkan pandangannya, ia memijat pangkal keningnya lalu mengusap wajahnya kasar.

"Aku akan kembali ke kamar."



🐍🐍🐍

Huhuhu i'm back!! Btw makasih yaa buat 3K+ readers heheheh btw aku bakal double up tapi up satu laginya nanti malem yaa <333

Jangan lupa vomment okidokiiii 😼😼😼

OBSHIFTINGDonde viven las historias. Descúbrelo ahora