FAKBOY | Tiga

603 45 3
                                    

Satu-satu aku sayang kamu, dua-dua aku sayang kamu, tiga-tiga tetap sayang kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Satu-satu aku sayang kamu, dua-dua aku sayang kamu, tiga-tiga tetap sayang kamu. Satu dua tiga sayang kamu doang.

Tapi bo'oong


-

"Ikan hiu makan tomat, selamat pagi pujaan hati."

Syanaz mendongak lalu mendengkus melihat wajah asing yang muncul tiba-tiba, segera ia berdiri tegak setelah mengikat tali sepatu. Begitu juga dengan Rama yang berdiri dan berpindah ke samping Syanaz. Gadis itu segera melangkah, tak peduli kehadiran Rama yang langsung membuat paginya hilang kecerahan akibat wajah kelam dari cowok itu.

"Syanaz, tau nggak?"

"Nggak!" potong Syanaz, cepat.

"Sama, gue juga gak tau. Jodoh itu gak ada yang tau, atau jangan-jangan kita jodoh, ya?"

"Amit-amit." Syanaz memutar bola mata.

"Amin-amin, maksudnya?" Rama terkekeh.

"Ogah. Lo ngapain, sih, ngikutin gue?"

"Cieee GR, gak pernah diikutin cowok, ya? Sekali diikutin langsung besar kepala." Tangan Rama menangkup kepala Syanaz menggerakkannya ke kanan dan kiri membuat si empu berteriak meminta dilepas.

"Lo!" Tunjuk Syanaz geram, lalu telunjuknya ia empaskan begitu saja. "Jangan ikutin gue!"

Syanaz melangkah cepat meninggalkan orang setengah waras itu. Ia tidak tahu kenapa akhir-akhir ini Rama mengikutinya, kalau mengingat diri jelas saja Syanaz sadar kalau dirinya bukan tipe Rama. Jadi, untuk apa cowok itu bersikap manis sok akrab?

"Nanas!"

Syanaz mendengkus lalu memutar tubuh. "Apa lagi?"

"Bentar." Rama mengambil sesuatu dari saku seragam, lalu ia keluarkan dan ia sodorkan pada Syanaz. "Sarangeo," katanya disertai senyum menggoda sedang jari telunjuk dan ibu jari bersatu membentuk love.

Syanaz bergidik. "Jijik!"

"Hahah! Anj-r, ah! Lucu. Wey, Syanaz! Nanas!" teriak Rama seraya mengejar gadis di depannya yang sengaja melangkah cepat. "Calon istri!"

Syanaz berhenti dan kembali menoleh.

"Mejing! Manggil calon istri langsung balik."

Syanaz memutar bola mata. "Pulang gak lo!"

"Gak, ah, lo udah ambil hati gue. Ngapain juga gue pulang, gue harus rebut hati gue ke lo. Sini, balikin hati gue!" Rama berkata dramatis.

"Plesae, deh, jangan ganggu gue."

Rama berjalan mendekat. "Kalau gue mau, gimana?"

"Gue bakal tolak!"

Rama menahan senyum. "Masa, sih? Ciyus berani nolak? Lo gak cinta gitu sama gue?"

MY HUSBAND IS A FUCKBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang