3. The chosen

11.9K 781 77
                                    

Gin mengambil napas dalam-dalam sebelum bertanya, "Kau ... bagaimana kau bisa ... siapa kau sebenarnya, Gekko Hakai?"

Angin pun berdesir. Membuat udara terasa begitu dingin. Gin Geralz kini berdiri bersama seseorang yang tidak dikenalnya.

.

.

The Hidden Assassin

Remake 2015

.

.

Tidak tahu harus memulai dari mana, Rozen sekarang hanya bisa mengatakan, "Aku mengundang kalian semua ke istana."

Perkataannya itu sukses membuat bungkam keempat remaja yang ada di depannya. Gin menatap Lizzy, Lizzy menatap Gin, Alice memandang Gekko dan Gekko tidak peduli.

"Aku sudah mempertimbangkan ini masak-masak. Kalian akan lebih aman jika tinggal di istana, aku juga tidak perlu repot setiap hari membawakan makanan untuk kalian. Kita akan sama-sama diuntungkan. Aku juga bersedia menyembunyikan identitas asli kalian. Aku akan mengatakan pada semua orang bahwa kalian adalah teman bermainku yang sedang ingin berkunjung ke rumah temannya." Rozen meyakinkan. Ia melihat satu per satu remaja di depannya, berharap mereka mau menerima idenya.

"Apa tidak merepotkan?" Alice lah yang mulai buka suara.

"Akan lebih merepotkan jika kalian menolak, kurasa," jawab Rozen menyakinkan sekali lagi.

"Jadi, bagaimana teman-teman?" Alice meminta persetujuan dari ke tiga temannya.

Gin dan Lizzy mengangguk sambil berujar, "baiklah." Sedangkan Gekko tampak tak acuh seperti biasa. Gadis itu tidak menjawab iya tapi juga tidak menolak. Maka otomatis diputuskan bahwa semua menerima undangan Rozen ke istananya.

Rozen tersenyum senang. Ia berharap keputusannya mengajak orang-orang asing ini tidaklah salah. Ia juga berharap mereka semua adalah orang-orang yang dibutuhkan negerinya.

Ini sudah hari ke tujuh sejak kedatangan keempat manusia asing itu dan beberapa hari ini pula Rozen telah mendapatkan banyak sekali informasi tentang bunga sihir yang bisa menyokong keberlangsungan negerinya. Ibunya dengan suka rela mau menceritakan semua hal padanya. Cerita ibunya lah yang membuatnya berpikir jika empat orang yang ditemuinya secara tidak sengaja ini, adalah orang-orang yang akan merubah nasib negerinya. Meskipun ia masih belum yakin, tapi apa salahnya dicoba.

Hanya mereka yang datang dari tempat lain yang bisa menjadi Sang Tepilih. Takdir akan membawa mereka ke Agalaia.

Kata-kata ibunya terngiang di benak Rozen. Dalam diam dia memanjatkan doa berkali-kali. Berdoa semoga firasatnya pada keempat teman barunya ini, benar adanya.

.

.

.

Alice menatap Gekko takut. Sejak Rozen menyuruh mereka semua mengganti pakaian dengan sebuah gaun nan anggun, kecuali Gin, Gekko jadi tampak lebih murung dari biasanya. Hari-hari biasa, kemurungan Gekko adalah ekspresi alaminya, tapi kali ini ekspresi murungnya lebih terlihat seperti marah-marah.

"Kau tidak suka gaunnya?" tanya Alice takut-takut, sesekali ia menelan ludah.

"Hn."

Namun lagi-lagi, Gekko tidak menjawab dengan jawaban yang bisa dimengerti tapi karena Alice adalah translator bahasa 'Hn' Gekko, maka dia sangat paham bahwa Gekko memang benar-benar tidak suka dengan gaunnya. Sebenarnya, bukan gaunnya yang bermasalah, tapi memang Gekko tidak suka memakai gaun.

The Hidden Assassin (END)Where stories live. Discover now