36. Secret between us

4.6K 321 40
                                    

This is story about 'K & A'

|Happy Reading|

Seorang perempuan berpakaian minim, memasuki klub malam yang sudah ramai meski waktu baru menunjuk pukul 7 malam.

Klub malam pun diramaikan oleh orang-orang yang berpenampilan mirip dengan perempuan itu. Minim, dan sangat terbuka.

Perempuan itu berjalan dengan heels nya. Mengabaikan tatapan lapar para pria yang dilewatinya.

Dia berhenti, tepat di meja ujung yang terdapat seorang pria berpakaian formal di sana.. dengan dua orang wanita di kanan dan kirinya.

Sang pria yang tersadar akan kehadiran perempuan itu, mengisyaratkan dua wanita yang ada di sampingnya untuk pergi. Setelahnya, dia menepuk pahanya sendiri.
"Well, ayo duduk"

Perempuan itu menurut. Dia duduk di pangkuan si pria tanpa memprotes sedikit pun.

"Jadi ada apa?" tanya si pria, seraya melingkari tangannya di pinggang si perempuan.
Perempuan itu mengalungkan tangannya pada leher si pria "Hancurkan mereka"
Satu alis si pria terangkat ke atas. Meminta penjelasan lebih rinci.

"Rumah tangga mereka, harus segera di hancurkan"

"Santai. Biarkan semua berjalan dengan tenang, tapi pasti"

"Aku gak bisa nunggu lagi!" rengek perempuan itu.

"Hm" "Oke. Akan secepat mungkin, kita hancurkan mereka" si pria akhirnya menyetujui.

Tangan pria itu bergerak nakal menyentuh bagian belakang si perempuan yang tidak tertutup sehelai benang pun.

Dia tersenyum penuh arti.

"Tau kan, apa yang harus kamu lakukan untuk membayar ini?"

Perempuan itu tentu paham maksud dari ucapan pria yang memangkunya itu "Of course"

"Apa itu?"

Perempuan itu mendekatkan wajahnya pada sang pria. Mengecup singkat bibir pria itu, sebelum akhirnya memasang senyum menggoda.

"Tentu saja, menghabiskan malam bersama"

○■■□■■○

Di lain tempat.

Arsen berjalan gontai menaiki anak tangga. Ia baru pulang sekitar pukul 7 malam, setelah urusan kantor ia selesaikan.

Kerja sama dengan JKC ternyata sangat menyusahkan.

Jika saja Adi-papanya, tidak memaksa dirinya, tentu saja ia akan menolak tawaran kerja sama ini.

Pria itu membuka pintu kamarnya. Masuk, lantas mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar. Tidak ada Kayra.

Ia menoleh saat mendengar suara percikan air dari dalam kamar mandi. Ah, sudah pasti itu Kayra.

Arsen meletakkan tas kerjanya ke sembarang arah. Melepas jas, juga dasi yang terasa sangat mencekik baginya.

"Hah.." pria itu menghela napas seraya menghempaskan tubuhnya ke atas kasur.

Baru saja matanya akan terpejam, suara yang berasal dari ponselnya seakan menginterupsi. Arsen mengubah posisinya menjadi duduk. Mengambil ponsel dari dalam saku, lantas tanpa pikir panjang menggeser tombol hijau untuk menjawab panggilan telepon.

"Assalamualaikum ma"

"Waalaikumsalam. Sombong banget jadi anak, gak pernah mampir ke rumah!"

My HusbandWhere stories live. Discover now