fourth

875 129 20
                                    

Chapter ini kita fokus ke NoRen dulu :D

Renjun menatap Jeno dengan kesal, sedangkan yang ditatap pun menatapnya dengan sedih.

"Kamu ngga sadar apa yang bikin aku lakuin ini?" tanya Renjun sambil menekan nadanya setiap kata-kata.

"Aku selalu butuh kamu, tapi kamu cuman prioritasin Eric, Eric, Eric aja terus, sahabat kamu itu."

Ucapan Renjun membuat Jeno mulai panas.

"Jadi, kamu cemburu sama Eric? yang jelas-jelas dia itu cuman sahabat aku? Gila kamu, ya."

"Lho, kok jadi disini aku yang salah? Jelas-jelas kamu yang mulai disini!"

"Kamu bisa bilang langsung ke aku, kalau kamu cemburu, bukan dengan cara kamu sama Hyunjin sampai aku sadar sendiri."

"Tch." Decakan Renjun membuat Jeno semakin emosi.

"We're over."

"Itu? Itu doang yang kamu bisa bilang? Setelah kamu sadar apa kesalahan kamu?" Isakan Renjun membuat Jeno memeluk tubuh mungil Renjun.

"I'm sorry, i'm not good enough, i'll let you go, you deserve someone better than me, but you're still the one for me."

Setelah berkata seperi itu, Jeno mencium kening Renjun lalu melepaskan pelukan mereka.

"Thank You untuk 3 tahunnya," ucap Jeno sambil mengusak rambut Renjun lalu pergi meninggalkan lelaki mungil itu menyesali perbuatannya.

.
.
.

Eric yang melihat adegan mereka hanya menundukkan kepalanya, ia merasa sangat bersalah karena udah bergantung semuanya sama Jeno selama ini.

Ia merasa sebuah tangan mulai menarik badannya kedalam pelukan.

"Cup-cup, itu keputusan mereka, kamu disini ngga salah, jangan dipikirin, oke?"

Eric merasa nyaman dan aman, orang yang memeluknya itu mengusap kepalanya halus, Eric suka.

Eric mulai membalas pelukannya, mereka berdua tidak sadar dengan senyuman tipis yang terukir diwajah mereka.

"Oh, jadi yang ini udah nempel aja."

Mendengar suara Jeno membuat mereka berdua melepaskan pelukannya dengan reflek.

Apasih Jeno ih ganggu aja... batin Eric.

"Eh itu tadi-" ucapan Eric terpotong dengan ucapan Jeno.

"Gue pulang duluan, ya? Lo abisin aja waktunya sama Sunwoo, Sunwoo tolong jagain ini anak jelek, dia suka nakal."

"Tenang aja, aman sama gue."

"Ih, apasih?! Kalian serem banget..."

Setelah pamit, Jeno langsung pergi, meninggalkan mereka berdua.

Awkward...

"Eric, mau kemana abis ini? Disini deket sama mall, sama toko buku yang besar itu, tinggal milih aja."

Eric merasa gugup karena tangan Sunwoo merangkulnya, tapi disisi lain dia merasa sangat aman didekat Sunwoo.

"Um... Ayo beli waffle!"

.
.
.

Sunwoo yang melihat Eric memakan waffle dengan berantakan pun merasa gemas dengan cowok itu.

Kenapa ada cowok segemas ini? Pikirannya.

"Ric, sini itu celemotan."

Tanpa jawaban, Sunwoo mengusap bibir Eric untuk membersihan krim yang terkena sekitar bibirnya.

Eric hanya diam dengan pipi yang panas, seperti udang rebus.

Sunwoo hanya terkekeh gemas dengan sikap Eric lalu mengacak-acak rambut Eric.

"Bocil." Untungnya, gumaman Sunwoo tidak terdengar dengan Eric.

Sunwoo hanya memperhatikan Eric makan, tanpa memakan wafflenya sendiri. Karena dia sudah merasa kenyang saat melihat Eric makan yang lahap.

Sialnya, hubungan ini hanya akan bertahan sampai sebulan kedepan. batin Sunwoo berkata.

Boyfriend For Rent ✷ SunRic Where stories live. Discover now