cara menaklukan hati cewek

163 19 1
                                    

Malam Minggu, hah lagi lagi malam ini lagi yang kembali dimana aku harus rela melihat para bocio bocil sialan yang baru bisa naik motor sambil mbonceng ing pacar yang baru kenal 5 hari debgan mereka.

Menunggu jenit dan Ino bukanlah hal yang cepat dan singkat, namjn lama dan melelahkan, duduk di sebuah bangku yang berada di sebuah expo bukanlah hal yang aku inginkan hari ini, bahkan jika di paksa sekalipun.

Perlahan aku dengar dengan seksama bahwasanya acara paling ditunggu tunggu beberapa anak anak muda mulai di acarakan ya apalgi kalau bukan konser musik dengan berbagai genre.
Reggae, rock, hingga akustik ada disini dan rata rata yang ada di panggung adalah para musisi musisi indie yang terkenal di sebuah komunitas tertentu saja, ya aku harap tidak ada kehadiran band band pop melayu ataupun genre kacangan lainnya di atas panggung mewah itu.

Perlahan tapi pasti, aku mulai menyadari satu hal. Alasan mengapa Zenit memilih tempat ramai ini karena dia memang ingin melihat salah satu band idola kami.

Siapa?, Kami hanya bisa membalasnya dengan berkata bahwasanya kami menyukai band punk rock. Tak perlu aku katakan pastinya akan banyak orang yang mengenalinya, apalgi si drummer yang terlalu banyak bicara. ( Katanya)

" Sendiri nih ?"

Tanya seorang perempuan dari arah belakangku.

Oh Tuhan, kalian tau bahwasanya yang bertanya adalah Kanao, hahahaha gila rasanya jika ini adalah kebetulan. Karena bagiku ini terasa sangat kebetulan dan tidak masuk akal!.

" Iya sendiri, mau liat konser ya?"

" Nggak, cuman nganter Aoi tadi ke Gramedia buat milih milih buku, habis itu mampir ke expo buat nyari jajanan, eh nggak taunya ketemu sama lu"

' Ternyata memang kebetulan' batinku.

******

.
Obrolan demi obrolan kami bicarakan di bangku kecil di expo itu, tak kusangka anak perempuan paling pendiam dan paling menakutkan dapat membahas sesuatu yang bahkan tidak pernah aku mengerti selama hidupku.

Politik, asmara, hingga musik baik sejarah hingga beberapa teorinya, dia dapat membicarakannya dengan lancar bak seorang ibu atau ayah yang sudah berumur 40 tahun ke atas, tak salah bila aku ucap bahwasanya Kanao adalah contoh paling akurat dari seorang melankolis.

Dia dapat mengerti semua bahan obrolan walau sebenarnya tidak terlali banyak bicara, aku rasa dia pendiam karena ia sengaja melakukannya untuk situasi situasi seperti ini.
" Dan kira kira begitulah bagaimana band itu dapat bangun sendiri, benaf benaf band yang hebat" gumamnya kepadaku seolah olah tengah mendongeng kepada anak kecil berumur 5 tahun.

" Hei, dimana Aoi?" Tanyaku agar ia tak terlupa akan sahabat karibnya itu.

" Katanya mau apel si Ino" jawabannya dengan singkat.

****

Keheningan seketika melanda, disana konser semakin menggila tatkala band punk asal Jakarta naik ke atas panggung dan mulai menyanyikan lagu lagunya. Sementara Kanao dan aku menikmatinya dari bangku yang jauh jaraknya dari kerumunan orang orang.

" Kenapa ya?" Tanya Kanao di sela sela keheningan.

" Kenapa apanya?" Beoku.

" Kenapa, lu belum punya pacar?"

" Hush!, Bicara apa sih lu Kanao!?"

" Nggak ini pertanyaan jujur buat lu, bukan bercandaan kaya yang tadi" ucapnya mencoba meyakinkan diriku yang bahkan sangat amat merasa terpojok disini.

Tapi tunggu, sebelum aku mencoba menjawab pertanyaan mistis nan ghoib dari Kanao, pertama tama harus aku ingat kembali bahwasanya jika memang Ino tengah berduaan dengan Aoi, lalu dimana Zenitsu itu!, Dimana rencana yang ia gembor gemborkan di angkringan kala itu?!.

" Jawab atuh tanjidor !"

" Eh, iya. Ini ku jawab deh!"

" Sebenarnya. Aku lagi coba buat jadi pacar satu orang perempuan cantik." Ucapku dengan sedikit debaran di dalam dadaku.

" Siapa?" Tanya Kanao semakin penasaran dan semakin dekat dengan wajahku.

" Kamu". Tanjirou.

******

Flashback.

" Jadi lu beneran mau sama si tanjidor?" Tanya Zenitsu di kamarnya di barengi dengan suara seorang Kanao di sambungan telponnya.

" Iya, udah dari dulu soalnya". Jawab Kanao dari sebrang telpon sana.

" Ya udah deh, besok lu ke Expo nanti gue buat kalian berdua saling ngobrol. Mau enggak?" Taqar Zenitsu dengan senyuman khasnya.

" Mau!, Mau!"

" Ok, siap siap lu besok ok".

*******

' Tanjirou menyukaiku, dan aku juga menyukainya, Zenitsu bertugas hanya untuk mempertemukan kami berdua di bangku ini, dan setelahnya ia hanya mengharapkan interaksi di antara kami, namun kebetulan akan jatuh cinta satu sama lain dan satu pemikiran tidak kami rencanakan di awal.

Apakah benar, jika kebetulan itu ada dan nyata?'.

TBC.

Angkringan Time. KNY VERSION { Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang