fourty three

736 51 11
                                    

*happy reading*


Noah memutuskan untuk berangkat lebih awal sendiri tanpa Nathan dan juga Naya. Ia juga sudah meyakinkan mamanya bahwa ia bisa menjaga dirinya selama perjalanan menuju sekolah. Noah berangkat sendiri dari rumah ke halte terdekat dari rumahnya, ia mengecek ponselnya dan terdapat pesan bahwa Louis ingin menjemputnya, lalu Noah mengiyakannya.

Louis membuka kaca mobilnya setelah sampai di halte lalu menyuruh Noah untuk masuk kedalam dan mereka segera menuju kesekolah.

"What happened with your face?" Louis bertanya kepada Noah kenapa wajahnya bisa seperti itu setelah melihat wajah Noah yang babak belur.

"Fight with Nathan." Sahut Noah yang katanya berantem sama Nathan. Sebenarnya Noah tidak terlalu sadar saat kejadian kemarin makanya ia hilang kendali.

Louis mengangguk mengerti, pasti penyebabnya karena kemarin Noah mabuk.

^^^

Naya menuruni tangga dan langsung melihat mamanya yang sedang bersiap berangkat kerja. Tetapi yang bikin Naya bingung, ia tidak melihat Noah dimanapun. Jadi ia menghampiri mamanya.

"Mah Noah mana?" Tanya Naya sambil mencepol rambutnya.

"Noah udah berangkat duluan tadi." Ujar Sara tidak enak hati mengucapkannya.

"Hah? Noah berangkat sendiri? Kok mama bolehin?" Lontar Naya. Ia tidak menyangka Noah pergi kesekolah sendiri.

"Naya, mama lihat Noah itu butuh menyendiri. Biarin Noah sendiri dulu ya hari ini. Lagi pula mama gak akan bolehin Noah sendiri kalau ia tidak berjanji akan menjaga dirinya sendiri." Paparnya sambil mengelus pundak Naya.

"Naya takut banget Noah berubah," lirihnya dengan tatapan sendu.

Sara yang melihat putrinya bersedih langsung memeluknya dengan rasa sayang. Ia juga bingung, akhir-akhir ini ia sibuk dengan pekerjaannya. Sebagai seorang ibu, ia merasa gagal dalam mengurus rumah tangganya dan juga dalam mendidik anak-anaknya.

"I'm sorry," kata itu keluar dari mulut Sara membuat Naya melepaskan pelukannya.

"Kenapa mama bilang begitu? Mama gak salah, Naya tau mama berusaha menjaga dan mengurusi kita semaksimal mungkin. Naya tau betapa sakitnya hati mama melihat papa sudah berubah sekarang. Mama, Naya janji akan membuat semuanya kembali seperti dulu." Naya berusaha tegar walau hatinya terasa sakit melihat kenyataan ini.

"Mama benar-benar minta maaf ya sayang." Imbuh Sara lagi.

"It's gonna be okay mum." Ucap Naya walau tidak yakin.

***

Mood Nathan pagi ini sangat berantakan, ia tidak bisa mengontrol dirinya untuk tidak marah. Ia menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang. Dalam hatinya merutuki sikap Noah sekarang.

"Naya telepon Noah sekarang!" Perintah Nathan pada Naya.

Naya yang lagi melamun langsung tersikap dan mengambil ponselnya didalam tas untuk menelpon Noah.

"Hallo Noah," sapa Naya setelah Noah menerima panggilannya.

"Hallo Nay, kenapa?" Tanya Noah dari sebrang sana.

Naya bingung mau jawab apa, "ehm, lo udah sampai sekolah?" Pertanyaan itu muncul tiba-tiba dibenak Naya.

"Udah." Jawabnya singkat.

"Oh yaudah, lo baik-baik aja kan?"

"Hmm yeah, i'm fine." Jawabnya seperti tidak niat. "Udah dulu ya bye." Sambungnya. Dan sambungannya terputus begitu saja.

Triplets [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon