18

1.6K 90 3
                                    


Cha Taehwan menggeram marah mengetahui kabar dari Garam jika Sehun mengambil alih Century Group dan mengeluarkan Garam dengan paksa belum lagi fakta jika pria itu sudah menikahi Nayeon.

“Dia datang ingin mebalas dendam pada kita Taehwan!”

“Seharusnya anak itu kita bunuh dari sejak awal!”

“Sialan”

“Apa yang akan kita lakukan?”

“Apa lagi? Jika kita hanya diam maka akan sangat beresiko. Jalan satu-satunya kita harus temukan dimana keberadaan dari markasnya”

“Apa putramu tidak mengingat apapun?”

“Tim dokter sedang menyembuhkannya. Sepertinya dia memberikan sesuatu pada putraku!” geram Tahwan

---

Sebuah helokopter mendarat dihalaman megah Mansion milik Sehun dan setelah pintu salah satu helokopter dibuka oleh salah seorang pria, Sehun keluar dari pintu tersebut dan dia langsung masuk menuju ke mansion utamanya.

“Selamat siang Tuan”

“Dimana istriku? Dia sudah sadar?”

“Nyonya Nayeon sedang makan di halaman belakang Tuan”

Sehun langsung pergi kearah halaman belakang dan disana, sudut bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman kala dia melihat istrinya tengah makan siang sambil membaca sebuah buku

Sehun mendekati Nayeon. Dan wanita itu terlalu serius dengan buku yang dia baca sampai tidak menyadari Sehun yang mendekat kearahnya
Sehun memeluk Nayeon membuat Nayeon terlonjak kaget

“Oppa”

Sehun tersenyum

“Makan apa?” tanya Sehun
Nayeon melihat kearah makanan didepannya

“Kau baik-baik saja? Mualnya masih?” tanya Sehun dia menarik salah satu kursi dan duduk disamping Nayeon

“Sudah tidak”

Sehun tersenyum dia mengelus rambut Nayeon

“Terima kasih”

“Untuk apa?’ tanya Nayeon yang tidak mengerti

“Karena sudah hadir dalam hidupku” kata Sehun tulus dan Nayeon tersenyum kecil

Sehun mengelus rambut Nayeon lagi.

“Oppa dari mana?”

“Dari kantor pamanmu”

“Pamanku?”

“Iya memastikan apa yang menjadi milikmu telah kembali”

“Tapi itu punya paman kan?”

“Punya ayahmu dan pamanmu yang ambil”

Nayeon diam. Berarti kecurigaannya selama ini benar. Tapi apa benar jika pamannya yang telah membunuh kedua orang tuanya. Rasanya masih sangat tidak mungkin pamannya berbuat sekeji itu

“Sayang” Nayeon tersenyum

“Kenapa melamun?”

“Tidak ada Oppa”

“Ayo lanjutkan makanannya”

“Sudah kenyang”

“Baiklah sekarang istirahat”

Nayeon menatap Sehun

“Hemm.. Oppa sibuk?” tanya Nayeon pelan

“Kenapa?”

She is MineWo Geschichten leben. Entdecke jetzt