11. Maaf.

603 95 11
                                    

HAPPY READING!
SEMOGA SUKA
IG: gitagusti.r

💎

Pelan-pelan tangan putih pucat itu bergerak, Dara mengerjapkan matanya perlahan matanya menyipit berusaha menyesuaikan cahaya yang menusuk retina matanya.

Dara mengedarkan pandangannya, melihat ke sekelilingnya yang seketika berubah. Terakhir kali gadis itu hanya melihat sebuah jalanan sepi yang tak satu pun insan yang berlalu lalang. Sekarang ia berada di sebuah ruangan bernuansa putih biru yang entah kapan ia tiba-tiba berada di sini.

Dara menoleh ke samping kanannya, terlihat seorang gadis berkisaran 14 tahun tengah duduk di atas sofa sambil membaca sebuah buku novel.

Dara bergeming, membuat Risa tersadar dan langsung menoleh ke arah ranjang.

"Kak Dara udah bangun? Syukurlah." syukur Risa.

Dara tak menjawab, malah ia bertanya, "Di mana?"

"Kita di rumah sakit, kemaren kakak pingsan di jalan, terus ada orang yang bawa kakak ke sini." jawab Risa.

"Kenapa kakak bisa ada di tempat sepi itu sih kak? Kakak mau kemana?" tanya Risa.

Dara tak bergeming, otakknya kembali berkelana memutar kejadian di mana ia ditinggalkan oleh seorang lelaki di tengah jalan yang begitu sepi, setelahnya ia merasakan sakit dan pusing. Ah! Entah apa yang ia alami selintas semuanya menjadi gelap.

Sesaat gadis itu terdiam, tersadar bahwa ia sekarang ada di mana, Dara teringat bahwa dirinya sama sekali kehabisan uang. Seketika Dara spontan bangun, tetapi gadis itu malah meringis menahan sakit di perutnya, kepalanya pun pusing.

"Arrgh!" ringis Dara membuat Risa secepat kilat membantu Dara untuk berbaring kembali.

"Jangan dipaksain kak Dara, kaka abis dioperasi," ujar Risa cemas.

Operasi? Dara tak menyangka bahwa sakit di perutnya yang tak lain adalah penyakit usus buntu nya kambuh. Pikiran Dara semakin tak tenang, ia tak tahu bagaimana cara membayar biaya rumah sakit, Dara benar-benar tak punya uang lagi.

Dara memaksakan dirinya untuk bangun, tetapi lagi-lagi sakit di perutnya semakin terasa nyeri.

"Kakak kan udah Risa bilang jangan paksain diri kakak, kakak jangan khawatir, kakak pasti sembuh." ujar Risa pasti.

Dara tersenyum kikuk, lantas raut wajahnya kembali cemas, "Ris, kakak mau pulang."

"Iya nanti kita pulang kalo kakak udah sembuh, kakak baru aja dioperasi, belum dibolehin pulang sama dokternya." larang Risa.

Dara terdiam, "Kakak kenapa?" tanya Risa penasaran.

"Biaya rumah sakit, kakak gak punya uang lagi," lirih Dara.

Bukannya malah iba, Risa malah menyunggingkan senyum girangnya, "Kakak jangan khawatir, "

Bagaimana ia tak khawatir, tersadar bahwa ia sekarang berada di rumah sakit yang bisa dikatakan cukup elit, biayanya pasti mahal.

"Kakak jangan khawatir, biaya rumah sakit udah lunas, jadi kakak tenang aja." jelas Risa sambil tersenyum kegirangan.

Alis gadis itu bertaut, "Siapa yang bayar?

Aldebaran [END]Where stories live. Discover now