C H A P T E R 39 : Don't Hate Me

1.7K 192 10
                                    

Perhatian!

Chapter ini tidak cocok untuk shiper Clau-Xero 😂

Oke, selamat membaca💕

ㅇㅡㅇㅡㅇ

      Clauva menggigit pipi dalamnya dengan kesal, walau hanya acara pertunangan, namun tetap saja itu membuatnya kesal. Tak bisa dipungkiri bahwa ia mencintai Axero, pemandangan Axero yang akan bertukar cincin dengan wanita lain benar-benar membuat hatinya berdenyut sakit.

Dengan segala nekat dan keberanian yang ia miliki, ia segera melepaskan jubah emas yang menyelimuti tubuhnya, melemparkannya begitu saja membuat semua tamu undangan di sana terkejut dan menatapnya dengan horor. Axero yang akan memasangkan cincin di jari manis Putri Arlina pun tertunda, ia melihat Clauva dengan sedikit senyuman.

Clauva mendongakkan kepalanya, tidak peduli dengan bisikan-bisikan orang-orang di seluruh penjuru ruangan yang tengah melihat ke arahnya. Yang ada di pikiran Clauva saat ini adalah mengacaukan acara pertunangan ini.

Clauva melangkahkan kakinya ke depan, kini ia tepat di depan tangga yang menghubungkannya dengan Axero dan Putri Arlina yang berada di depan singgasana. Clauva membungkukkan badannya, memberi hormat kepada Axero yang sama sekali tidak terkejut dengan aksinya.

"Hormat Saya untuk Yang Mulia Axero dan Putri Arlina,"

"B-bagaimana bisa kau berada di sini?" Tanya Putri Arlina yang masih terkejut.

Clauva tersenyum melihatnya, entah dapat pikiran setan dari mana, ia mendapat sebuah ide.

"Ah.. tidak perlu dipikirkan, Putri. Saya hanya ingin berbicara dengan mate Saya, berdua." Clauva menekankan kata mate pada kalimatnya, tatapannya tajam melihat Putri Arlina.

Putri Arlina mengerutkan dahinya, "Yang Mulia Axero telah memilihku untuk menjadi pendamping hidupnya, kau tidak diperlukan lagi disini."

"Begitukah?" Clauva mengangkat sebelah alisnya, bibirnya tersenyum miring, menantang Putri Arlina yang terlihat kesal di atas sana.

"Untuk apa kau kemari? Semua orang sudah tau kau mengkhianati Yang Mulia, dan sekarang kau kembali untuk mengacaukan acara penting ini?" Ucap Raja Sadoch yang juga geram dengan kedatangan Clauva.

"Yang Mulia Axero, mateku, bisakah kita berbicara berdua?" Ucap Clauva dengan tatapan lembut, namun matanya menyiratkan hal lain.

Axero mengangkat sebelah alisnya, sedikit terkejut dengan keberanian yang Clauva miliki. Ia tidak tau apa yang terjadi kepada Clauva selama gadis itu berada di naungan Lucifer.

"Apa yang ingin kau katakan?" Tanya Axero.

"Saya tidak bisa mengatakannya di sini, Yang Mulia. Dan juga.. Putri Arlina, bisakah kau membiarkan kami berbicara berdua?"

Putri Arlina mengeram kesal, "tidak! Jangan mengganggu acaraku!"

Clauva menatap Putri Arlina dengan wajah sedih, "kenapa kau bersikap seperti itu padaku, Putri? Bukankah ini tidak adil? Seharusnya aku yang berada di posisi kau saat ini, namun bagaimana bisa kau merebut Yang Mulia dariku? Bukankah kita sudah berteman baik?"

"A-apa?" Putri Arlina menatap Clauva dengan pandangan tidak percaya, sekarang ia merasa seolah-olah ia adalah penghancur di antara hubungan Clauva dan Axero. Ya, walau itu memang benar adanya.

"Kau pergi meninggalkan Yang Mulia dengan pria lain! Dengan Lucifer! Kau diam-diam berhubungan dengan Raja Satan itu! Sekarang ini kau bahkan tidak pantas walau hanya menginjakkan kakimu di kerajaan ini! Kau telah mengkhianati kepercayaan Yang Mulia!" Ucap Putri Arlina dengan emosi, namun perkataannya itu akan menjadi boomerang bagi dirinya sendiri.

The Cruel King Is My Mate (2) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang