chapter 42 : Never Enough

596 109 121
                                    

..

"Beomi, jawab aku!"

Lelaki berambut kelabu itu hanya diam. Bahkan ketika Ryujin menangis tersedu-sedu di depannya, Beomgyu masih tidak bergeming. Sungguh, bukan ini yang dirinya mau. Bukan ini yang dirinya minta. Tapi karena satu hal saja, Beomgyu berat hati melakukannya.

"Maafkan aku."

Hanya itu saja yang terucap dari bibirnya, tidak ada yang lain. Atau bahkan berniat menenangkan perasaan Ryujin. Beomgyu rasanya ingin menyusul Sang Ibu saja kalau seperti ini. Ia tidak tahan jika harus melihat Ryujin meneteskan air mata di depannya, terlebih juga kerenanya. Beomgyu mulai membenci takdirnya sekarang.

"Bukan itu yang ingin aku dengar darimu, Beomi...."

"Kenapa..., kenapa kau berubah secepat ini? apa aku berbuat salah padamu? apa aku menyakitimu?"

"Ku mohon jawab aku."

Beomgyu benar-benar tak tahan. Ia harus segera pergi dari bibir pantai untuk menahan diri berdekatan dengan Ryujin. Namun siapa sangka, ketika Beomgyu hendak pergi dari sana, sepasang tangan melingkar sempurna di pinggangnya. Mendekapnya hangat seakan tidak ingin ia pergi dari sana.

"Lepaskan aku, Ryujin," tuturnya dengan suara pelan nan datar.

"Tapi kenapa Beomi? kenapa kau menghindariku seperti ini disaat aku sudah benar-benar menjatuhkan hatiku padamu?"

Beomgyu memejamkan mata sesaat, sesaat ia akan menyesali dan juga membenci kalimat yang akan ia katakan setelah ini. Kalimat yang membuat Ryujin sakit hatinya, "Lumberjack tidak akan pernah bisa berdampingan dengan Lestat, Ryujin. Kau harus tahu itu," jelasnya singkat.

Ryujin terdiam. Gadis itu benar-benar heran dan tidak mengerti kenapa peraturan itu dibuat. Apa ada sesuatu yang mengharuskan mereka tidak bisa bersama? Kenapa harus ada jarak bahkan dengan satu ras yang sama pun?

"Tapi aku bersumpah untuk berpegang teguh pada kata-kataku, yaitu mencintaimu, Beomi." Ryujin bahkan mengatakannya dengan penuh kesungguhan. Jika hatinya berkata sedemikian rupa, Ryujin tidak akan membohonginya. Dan sekarang kata-kata itu sudah Beomgyu dengar dengan jelas.

Beomgyu terus terang terhenyak. Rupanya cinta memang mengalahkan segalanya. Tak berapa lama kemudian, ia membalik tubuhnya cepat dan mendekap Ryujin dengan hangat. Kembali memejamkan mata sembari berucap, "aku juga. Bahkan lebih dari itu. Sekarang biarkan waktu yang menjawab semuanya."

Ini akan berat untukku dan juga kau, Ryujin.

Setelah itu Beomgyu melepas pelukan tersebut, tanpa sepatah kata apapun lagi ia berjalan menuju Kastil. Benar-benar meninggalkan Ryujin sendirian di sana dengan perasaan lega sekaligus khawatir. Iya, lega karena Beomgyu memberikan jarak untuk mereka karena lelaki itu tidak ingin Ryujin mendapat konsekuensi hukuman, juga khawatir karena tidak tahu kapan waktu akan memberikan jawabannya.

Tapi yang jelas, selama apapun itu, Ryujin akan berjuang dan menunggu. Ia yakin, Beomgyunya tidak akan pernah mengecewakan dirinya. Beomgyunya akan kembali seperti dulu.

Ayo Beomi, kita berjuang bersama-sama.

..

Sudah memasuki hari ketiga semenjak perang berakhir. Keadaan jauh lebih damai dari sebelumnya. Perasaan-perasaan khawatir itu sudah sirna sebagian. Bahkan lebih condong ke arah bahagia, seperti yang banyak orang harapkan.

Tidak ada yang tahu bukan, jika jalan yang akan mereka lalui akan seperti apa kedepannya. Mereka hanya menikmati proses dengan sedikit gairah anak muda. Yah, walau sebagian dari mereka memang selalu terperangkap di masa muda. Itu juga tidak mengartikan bahwa mereka akan selamanya ada di waktu yang sama. Semuanya akan berlalu dengan cepat, kan?

[i] YEONJI : Turns 7th [✔]Where stories live. Discover now