7• Bisik Tetangga

1.2K 231 156
                                    

"Sedih jika harus berjuang sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sedih jika harus berjuang sendiri. Ingin mundur, tapi terlalu sayang. Ingin bertahan pun terlalu sakit,"
Kalea Agyra Kinanti

Entah kenapa, hatinya sakit. Seakan-akan ia sudah tidak sanggup dengan kisah percintaan nya saat ini. Menyedihkan, sangat. Ia berusaha kuat dihadapan Alexa, ia tidak mau membuat Alexa tambah khawatir kepadanya. Setelah beberapa lama, mereka berdua tiba di depan ruang kelas Dirga. Kelas XII IPA 1.

Kalea mengetuk pelan pintu tersebut, memunculkan sosok perempuan cantik. Teman kelas Dirga. "Iya kenapa?" Tanyanya.

"Kak Dirga nya ada gak ya?" Tanya Kalea tanpa basa-basi.

"Oh ada, sebentar ya" Ujarnya lalu memanggilkan Dirga untuk keluar kelas, menemui Kalea.

Kalea menyandarkan tubuhnya ditembok, sedangkan Alexa masih khawatir dengan keadaan Kalea saat ini. Wajahnya tambah pucat, apalagi baru saja ia bertemu dengan Kaisar. Alexa sangat tau perasaan sahabatnya saat ini. "Lo nangis ya?" Tanyanya.

"Enggak kok, siapa yang nangis" Ujar Kalea berbohong. Alexa pun mengangguk, pura-pura percaya.

Dirga pun keluar dari kelasnya, lalu menghampiri Kalea. "Kak mau balikin ini, makasih ya" Ucap Kalea pelan.

Dirga menerima totebag tersebut, lalu memperhatikan Kalea yang ada dihadapannya saat ini. "Lo sakit?"

"Enggak kok," Jawab Kalea. "Em yaudah kak, Kalea pergi dulu ya" Tambahnya lagi.

Baru saja Kalea berjalan beberapa langkah, kaki nya serasa berubah menjadi jelly seketika, pandangan nya kabur, tiba-tiba semuanya gelap. Ya, Kalea pingsan. Bagaimana keadaan Alexa? Panik, sangat panik. Ia berusaha meminta bantuan disekitaran nya. Untungnya Dirga belum masuk ke dalam kelasnya, cowok itu membuang totebag nya secara asal, lalu berlari menghampiri Kalea dan menggendong nya ke arah UKS. Beberapa orang yang melihatnya pun, berbisik gibah. Mereka mengira, Dirga memiliki hubungan khusus dengan Kalea.

"MINGGIR!" Teriak Dirga dari kejauhan, beberapa orang yang ada di lorong sekolah pun agak menjauh.

Dirga merebahkan tubuh Kalea di brankar UKS, lalu memanggil penjaga UKS untuk memeriksa keadaan Kalea saat ini. "Kenapa?" Tanya Dirga.

"Ini gak papa, cuma kecapean aja. Sebentar lagi juga sadar, kalo bisa nanti izin pulang ke rumah aja soalnya badannya juga dingin," Ujar ibu penjaga UKS.

"Makasih bu," Ujar Alexa panik. Ibu penjaga UKS pun pergi meninggalkan mereka semua.

"Kal bangun," Ujar Dirga menepuk pelan pipi Kalea. Saat ini, Kalea sudah terbaring lemas di brankar UKS.

"Kalea bangun dong, ngeyel sih dibilanginnya," Omel Alexa.

"Kalea sakit?" Tanya Dirga, Alexa menjadi canggung. Baru kali ini ia berbicara langsung dengan Dirga.

"Kaya nya emang lagi gak enak badan kak, kapi dia bersikeras buat anterin totebag tadi dulu ke kelas kak Dirga."

"Biar nanti gue anter pulang," Ujar Dirga. Ia menatap wajah Kalea yang masih memejamkan matanya, dahinya lumayan berkeringat. Cowok itu berdiri lalu mengambil beberapa tissue untuk menepis keringat Kalea.

The Tale of Kalea [Completed]Where stories live. Discover now