[CH 1] Susu kambing

104 15 22
                                    

Kalau kata Sunoo, kakaknya itu paling suka dengan susu kambing. Padahal lahirnya aja dari manusia, bukan kambing.

"Sun! Susu kakak kok, tidak ada di kulkas, sih?"

"Sun! Sunoo?? Jawab kakak dong."

Saat panggilan ketiga hendak terucap, Jake melihat adiknya yang baru saja menuruni tangga. Lambat sekali.

"Jangan teriak-teriak, akunya sedang tertidur!"

"Buktinya kamu sudah bangun, jangan alasan."

Sunoo mencebikkan bibirnya, ia merajuk.

"Susu kakak tidak ada di kulkas, kemanakan susunya?"

Sunoo berpaling menatap ke samping. Hendak menjawab, tiba-tiba Jake berpindah tempat ke samping dengan gesit. "Aku tidak tahu, tuh. Kakak jangan sembarang tuduh ke Sunoo dong."

"Bukan sembarang tuduh, kakak curiga sama kamu."

"Tidak boleh curiga. Hukumnya haram!"

Jake menarik satu alisnya, mencoba membuat Sunoo jujur padanya. "Mana ada, itu kamu saja yang membuat peraturan sendiri untuk kakak."

"Itu kakak tahu."

"Kakak hanya menebak saja, jadi benar?"

"Iya!"

"Kecurigaan kakak benar, dong?"

"Iya! —ih, tidak-tidak-tidak!"

Kening Jake berkedut, menampilkan wajahnya yang tersenyum diam-diam. Ia tahu kelemahan adiknya, jika diberi banyak pertanyaan pasti ada kelepasan bicara.

"Tuh, kan! Pokoknya kamu yang harus beli, kakak tidak mau tahu. Harus ganti."

Sunoo mengejar kakaknya yang meninggalkannya di dapur. "Kok begitu! K-kan tidak sengaja. Lagian kenapa sih, kakak lebih suka susu itu?"

"...."

"Ish, jawab dulu pertanyaan adikmu!"

"Karena sehat."

"Ya aku tahu, susu itu sehat. Tapi kenapa harus kambing?!"

Jake berhenti, menoleh pada adiknya seraya menatap wajah Sunoo yang sedang berdecak dan menggerutu. "Kamu mengatur?"

Sunoo melengkungkan bibirnya ke bawah dengan kedua alisnya yang mengkerut. "Y-ya! Karena susu kambing itu bau! Aku terganggu setiap membuka kulkas. Maka dari itu, aku buang ke tempat yang jauh dari sini!"

"Susu kambing itu tidak bau, kamu yang sering negatif terus pikirannya. Coba kamu cium harumnya dan minum, pasti kamu pun akan suka."

"Tidak akan. Jangan sok tahu." Sunoo mengelak, lalu bersidekap tangan didada sambil mengikuti Jake yang mengarah ke ruang tv.

Jake mengendikkan kedua bahunya, akhirnya ia duduk di sofa sambil menyalakan televisi dengan mencari program yang sekiranya menarik. "Just suggestion, bukannya sok tahu."

"Pokoknya aku tidak mau beli, titik!"

"Ada koma nya, tuh, saat kamu menjeda."

"Mana? Tidak ada. Sudah lah, aku mau tidur siang lagi. Kakak Jangan ganggu aku!"

Jake menghembuskan napas sejenak. Mencoba menetralkan hawanya yang membara, adiknya terlalu nakal. Seenaknya saja!

Jake bermonolog. "Sabar ya, Jake. Adikmu terlalu manis, jadi susah untuk Jake marahi. Kita kerjai saja yuk?"

"Ayo." Balas Jake lagi, sendiri.

.
.
.
[Tbc.]

(n.) Gemes gasi sama mereka berdua?

©NAOV

[3] Chocolate | JAKENOO ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang