chapter 1🍁

37 27 3
                                    

#Heppy Reading

»»--⍟--««

Bau anyir sangat mendominasi sebuah ruangan yang terdapat dua remaja didalamnya, yang satu dengan hati yang senang sedangkan yang satu dengan rasa ketakutan yang tinggi.

Seringaian terbit dari bibir remaja tampan yang kini sedang menatap korbannya.

"Sstttt nikmatin aja baby" Ucap pemuda itu sambil mengukir sesuatu di lengan korbannya dengan pisau kesayangannya yang kini telah terlumuri dengan darah.

"Akhhh sshh to-long lepasin gu-e" Ucapnya terbata bata sambil menahan perih di sekujur tubuhnya.
"Baby pengen bebas?" Tanya pemuda tersebut.
Korbannya hanya mengangguk lirih karna sudah kehabisan tenaganya.

"As you wish baby" Dengan sekali tusukan dijantung nyaa korban tersebut meninggal. Tidak cukup hanya dengan menusuk jantungnya remaja tersebut pidah ke perut korban dan membedah perutnya kemudian mengeluarkan isinya setelah itu dicincang cincang nya setelah puas dia pun membereskan mayat si korban.

****

Dilain tempat seorang gadis sedang asik dengan dunianya sendiri dengan benda kesayangannya yang telah memberikan banyak pengetahuan dan ilmu yang didapatnya apalagi kalo bukan buku.

Cindi Quenizella Dandelion seorang gadis sederhana tetapi memiliki pesona tersendiri.bisa dibilang bahwa cindi ini atau yang sering dipanggil dengan zella adalah seorang kutu buku, karna kesehariannya yang tak lepas dari buku.

Weekend merupakan hari dimana dia bisa dengan sepuasnya bersama dengan benda kesukaannya. Seakan acuh dengan keadaan sekitarnya dia terus memandangi objek yang menurutnya sangat menarik tanpa memperdulikan dunia luar seakan hanya ada dirinya dan benda yang dipegangnya itu.

Tok tok tok

"Dek.....bukain pintunya " Panggil seseorang dibalik pintu.
Karna merasa terganggu gadis yang sedang asyik membaca buku tersebut bangkit dari tempat tidurnya dan dengan berat hati melangkah mendekati pintu.

"Apaan sih kak Ren!..Ganggu tau gx? " Sarkas zella dengan wajah yang datar.
Reyna Aprilia Grayson kakak pertama dan terakhir dari Zella atau sering dipanggil Reyna.
Melihat adiknya yang kesal sang kakak hanya cengar cengir seperti orang tak berdosa.

"Nih lo anterin pesanan kue tartnya" Perintah kak Ren seenak jidatnya.

Semenjak ayah zella meninggal ibu zella membuat usaha toko kue, dengan usaha inilah satu satunya cara untuk memenuhi kebutuhan sehari hari zella dan keluarganya.

"Ck kenapa gx lo aja sih" Gerutu Zella dengan nada datar andalanya.
" Gue sibuk" Jawab kak Ren enteng.
"Halah sok sibuk lo" hardik Zella.

"Bodo amat sana buruan anterin keburu pelanggan nya marah2 nanti kalo telat"ucap kak ren
" Mana alamatnya? " Tanya zella

"Nih di Jl. Kenanga blok 10" sambil menyerahkan secarik kertas yang berisi alamat yang tertera.

" Oh ya satu lagi... Nanti kalo pulang beliin camilan sekalian" sambung kak ren

"Untung kakak" Gumam zella

Tanpa berniat lagi membalas ucapan kak ren zella bergegas pergi dengan sepedanya untuk mengantar pesanan.

Ditengah perjalanan, zella melihat sebuah kerumunan orang . Karna penasaran zella mendekati kerumunan tersebut. saat sudah berada diantara kerumunan, yang zella dapati adalah seorang perempuan dengan kondisi yang mengenaskan dengan muka yang sudah tak berbentuk dengan mata yang di congkel keluar,lengan dan kakinya yang disayat sayat serta perutnya yang dibedah sehingga memperlihatkan isinya,bisa dipastikan bahwa dia adalah korban pembunuhan. Tak mau ambil pusing zela segera beranjak dari tempat tersebut Karna sudah mengetahui alasan keramaian tersebut zella melanjutkan perjalanannya menuju alamat yang dituju.

***

Setelah lama mencari rumah pelanggannya akhirnya zella sampai di sebuah rumah yang besar serta halaman yang cukup luas.

"Permisi, ada yang bisa bantu mbak? " Tanya satpam yang berada disamping pagar.
"Apakah betul ini kediaman dari ibu athea? " Tanya zella sopan sambil tersenyum ramah walaupun masih dengan wajah dan nada yang datar.

"Ah iy betul ada urusan apa ya? " Tanya pak satpam.

"Ini saya mengantarkan kue pesanan dari ibu athea" Jelas zella dengan nada datar.

"Oh silakan masuk, saya panggilkan ibu athea nya dulu" Jawab pak satpam sembari membuka gerbang untuk zella masuk.

Setelah dijinkan masuk, zella melangkahkan kakinya menuju teras rumah tersebut. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya keluarlah seorang paruh baya yang tak lain adalah ibu athea.

"Aduh maaf ya harus menunggu lama" Ucap Ibu athea.
"Gx pp bu, ini pesanannya" Jawab zella sembari menyerahkan pesanannya.

"Iy makasih y, ini uangnya" Ucapnya sambil menerima pesanan dan memberikan uang dan zella menerima uang tersebut.

"Kalo gitu saya pamit dulu, permisi" Pamit zella sopan masih dengan wajah datar andalannya.
"Iy hati hati" Balas ibu athea sambil tersenyum.

Setelah pamit zella pun meninggalkan kediaman tersebut dan pulang untuk melanjutkan kegiatannya tadi yang tertunda. Ah memikirkan setiap kata yang ada didalamnya membuat zella tak sabar, ingin rasanya zella cepat cepat mengayuhkan sepedanya supaya cepat sampai dirumah dan segera bertemu dengan kesayangannya itu.

Aneh memang, disaat semua orang menghindari benda tersebut, beda dengan zella yang seolah terobsesi hingga tak ingin berpisah walaupun hanya sebentar.

»»--⍟--««














Gimana ceritanya seru gak?? Masih permulaan ya ini ceritanya.
Ehehe pasti masih pada bingung sama penasarankan alurnya gimana😁

Baca terus nya jangan lupa tekan bintang⭐sama coment nya. ingat!!!
Mencet bintang gx sulit kok😅yang sulit itu lupain dia padahl dia udah bahagia sama yang lain😢

Zella:" ngapa jadi bucin lo thor "

Author:"SSA dong"

Zella:"apaan tuh? "

Author:"suka suka author 😂"

Zella:😑

Oke lupakan yang diatas tapi jangan lupakan tentang kita😅
Cukup dulu y lanjut ke next chapter..






Senin, 23 November 2020
19.55
Ig:@safi_trinuralif

calm but deadlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang