-Anya Demam-

1.3K 80 0
                                    

Tasya P.O.V

"De, nih ada surat untuk kamu." Kata Ka Clay yang baru masuk ke rumah. "Bujug dah dateng-dateng kenapa malah bawa surat bukan bawa makanan kak. Adek laper hehehehe. Alfa juga laper." Kata ku seraya menunjuk Alfa yang berada di gendongan ku.

Aku membuka surat yang diberikan Ka Clay dan melihat kalau surat ini dari seseorang yang sudah ku tunggu sebulan ini kabar nya.

_______________________________

Dear,
Anastasya Mi Amor

Assalamualaikum, sayang!
Maafin aku ya kelamaan ga ngasih kabar. Ahamdulilah ini diperbolehkan kirim surat tapi untuk pegang hp belum di perbolehkan.

Sayang, aku mau cerita. Disini aku kenalan sama cowok namanya Dimas Bagus Ananta. Saat dia memperlihatkan ponselnya ke aku, aku lihat ada foto kamu. Apa kamu ada hubungan sama Dimas? Aku ga marah sayang. Dhika cuman nanya ke Tasya. Dhika disini masih sayang dan cinta sama Tasya.

Oh iya by the way, Ip bikin puisi lho untuk kamu. Nih yah.. Bayangin aja Ip yang baca.

ASMARALOKA TARUNA

Hati ini bergetar
Tak'kala mengenal seorang gadis yang sempurna..
Parasnya bak Dewi Sinta nan cantik jelita
Sifatnya bak Dewi Drupadi nan cantik dan berani..

Matanya bagaikan kilauan bagaskara..
Menampakan sinar dalam mahligai taruna..
Senyumnya bagaikan chandra nan anindita
Membuat diri ini ingin menjadi sang batara cinta..

Aku tau aku seorang taruna..
Namun saat bersama mu..
Aku adalah seorang batara cinta
Yang siap melindungi mu..

Kamulah asrar tuhan..
Yang selalu menjadi pelebur duka dalam kesedihan..
Yang selalu menjadi pembawa kebahagiaan dalam senyuman..
Kamulah itu, kekasih hati..

Bersabarlah sayang..
Taruna mu ini sedang berjuang..
Menjadi seorang prajurit nan berjuang
Demi menjaga tanah air dari lawan..

Kamulah asmaraloka ku..
Asmaraloka seorang taruna..
Nan selalu menunggu ku..
Tanpa menangis dan setia..

-Selesai-

Tuh, Sya. Gimana? Jelek ya? Aku harap kamu bisa senyum baca puisi aku. Oh iya bilangin ke Bunda ya. Aku sayang sama mereka. Aku sayang sama kamu. Taruna kamu ini lagi berjuang sayang. Do'ain ya bisa segera pesiar.

Yaudah kayaknya segini dulu ya surat dari aku. Aku harap kamu bisa tenang karna aku disini sehat. Jangan lupa makan, sholat ya sayang. Love you!

Always in love,

Andhika Maratha Raja
________________________________________

Aku tersenyum seraya membaca surat itu. Aku tertawa membaca puisi nya. Baper sih sebenernya hehehehehe.

"Dari adik ipar kakak ya dek?" Tanya Ka Clay yang ku jawab anggukan. "Hooh. Nih dia ngasih puisi." Kata ku seraya tersenyum. "Yaudah kamu bales sekarang gih. Nanti abis kamu bales, kita beli makanan. Gc!" Kata Ka Clay.

Aku segera ke kamar dan mengambil kertas dengan ada gambar dream catcher. Aku mulai menuliskan balasan ku untuk suratnya. Aku juga menjelaskan ke Dhika kalau Dimas itu mantan ku dulu banget.

SKIP

"Mau pesen apa, dek?" Tanya Ka Clay. "Yang berkuah kak. Kan kakak Tila harus makan yang berkuah. Dia lagi sakit kan." Kata ku. "Apa dong nih. Seblak?" Tanya Ka Clay. "Ingin ku depak pala kau kak. Mana mungkin orang sakit di kasih seblak astaga!!" Kata ku gemes.

"Yaudah apaan? Mie godok? Atau soto mie?" Tanya Ka Clay. "Kalo Tasya, mau Mie godok. Kita beliin Ka Tila juga kak!" Kata ku seraya tersenyum.

Aku memilih meja di bawah kipas angin, dan duduk anteng. "Dek? Kamu udah setahun ya ga ketemu Dhika?" Tanya Ka Clay yang ku jawab anggukan. "Iya kak. Sebenernya dia kalo pesiar kan ke Bandung. Tapi kan aku nya ga bisa kesana terus. Bunda juga maklumin kok." Kata ku seraya tersenyum.

"Yaudah, nanti kalo dia pesiar lagi bilangin kakak ya. Kita ke Bandung sekeluarga. Ajak mama juga." Kata Ka Clay yang membuat ku tersenyum. "Siap kak!" Kata ku seraya tersenyum.

Aku memainkan ponsel ku, sampai aku melihat ada chat dari bunda. Aku menelfon bunda dan langsung diangkat. "Assalamualaikum, bunda." Sapa ku. "Wa'alaikumsalam, sayang. Haduh bunda kangen banget sama kamu. Anya demam manggil nama kamu terus sayang." Kata bunda yang membuat ku kaget. "Astaghfirullah. Mana Anya bunda?" Tanya ku panik. "Sebentar ya. Anya, nih Ka Tasya mau ngomong sama Anya." Kata bunda. "Hallo, ka Tasya!" Sapa Anya dengan suara serak.

"Anya sayang. Kamu kok bisa demam? Besok kakak janji ke Bandung ya. Anya harus istirahat lho. Jangan kecapean." Kata ku. "Iya kakak. Anya panas badan nya. Anya kangen Ka Tasya." Aku mendengar suara isakan di sebrang sana. Anya nangis!

"Anya, ulah nangis atuh neng. Kan kakak udah janji besok mau kesana. Nanti kita main yah." Kata ku menenangkan Anya. "Iya, kak. Yaudah Anya mau bobo lagi ya." Kata Anya. "Iya sayang. Mau kakak nyanyiin ga?" Tanya ku. "Mau kak." Kata Anya. "Anya bobo oh Anya bobo.. Kalau tidak bobo digigit nyamuk. Bobo lah bobo adik ku sayang. Kalau tidak bobo digigit nyamuk. Anak manis, janganlah menangis.. Kakak selalu bersama dirimu.." nyanyi ku.

"Anya udah tidur, Sya. Makasih yah kamu bikin Anya tenang." Kata bunda. "Iya bunda. Besok Tasya ke Bandung pokoknya. Yaudah Tasya udahin dulu ya. Assalamualaikum." Ucap ku. "Wa'alaikumsalam." Jawab bunda dan sambungan telfon kami mati.

"Anya kenapa? Kok nangis?" Tanya Ka Clay. "Dia demam kak. Kayaknya Tasya besok harus kesana deh." Kata ku. "Nanti malem kamu berangkat aja. Jadinya besok pagi, udah sampai. Tiket nya nanti biar kakak pesenin." Kata Ka Clay. "Sip kak. Makasih ya." Ucap ku.

"Kamu itu sekarang punya dua keluarga, dek. Keluarga Dhika, keluarga kamu juga. Kalau Anya sakit, kamu harus kesana. Karna dia sekarang adik kamu." Kata Ka Clay yang ku jawab anggukan.

Keesokan harinya..

Aku sudah sampai di Bandung. Sekarang, aku sudah sampai di depan rumah Dhika.

"Assalamualaikum!" Ucap ku. "Wa'alaikumsalam! Tasya! Ya allah bunda kangen sama kamu!" Ucap bunda seraya memeluk ku. "Tasya pun kangen sama bunda. Anya mana? Tasya mau ketemu." Kata ku. "Ayo!" Ajak bunda. Kamipun ke kamar Anya. Aku melihat Anya sedang memeluk boneka pemberian ku sambil membaca buku.

"Assalamualaikum adik kakak yang cantik!" Sapa ku. "Wa'alaikumsalam! Ka Tasya!!" Ucap Anya girang. Dia langsung berlari dan memeluk ku. "Ka! Anya kangen kakak!" Kata Anya seraya menangis. "Iya, kakak juga kangen lho sama Anya. Kakak bawa banyak coklat nih. Anya mau ga?" Tanya ku. "Mau kak!" Kata Anya seraya tersenyum.

*******
Tuh guys segitu deketnya Anya sama Tasya lho. Enak yah kalo punya keluarga kedua yang deket sama kita.

Anyway, vote and comment nya jangan lupa lho. Aku tunggu guys.

Love You All❤

Persit Untuk KaptenWhere stories live. Discover now